Berapa Kuota Haji Reguler dan Haji Khusus 2026?

Berapa Kuota Haji Reguler dan Haji Khusus 2026?

Hanif Hawari - detikHikmah
Kamis, 02 Okt 2025 08:00 WIB
Petugas mengganti Kiswa Kabah di Masjidil Haram, Makkah. Tradisi tahunan ini menandai datangnya Tahun Baru Hijriah dan penuh makna spiritual bagi umat Islam.
Ilustrasi haji (Foto: REUTERS/SAUDI PRESS AGENCY)
Jakarta -

Pemerintah Arab Saudi telah menetapkan kuota jemaah haji Indonesia untuk tahun 2026. Jumlahnya tetap sama seperti tahun sebelumnya, yaitu 221.000 orang.

Wakil Menteri Haji dan Umrah, Dahnil Anzar Simanjuntak, menjelaskan pembagian kuota tersebut saat ditemui di kantornya, Kawasan Thamrin, Jakarta Pusat, Selasa (30/9/2025). Menurut Dahnil, kuota tersebut terbagi menjadi dua kategori, yaitu jemaah haji reguler dan jemaah haji khusus.

"Tahun ini kuota kita tetap tahun ini sekitar 221 ribu jemaah haji yang akan berangkat ke Arab Saudi," kata Dahnil.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dari total kuota tersebut, 92 persen di antaranya diperuntukkan bagi jemaah haji reguler. Sementara itu, 8 persen sisanya dialokasikan untuk jemaah haji khusus.

ADVERTISEMENT

Dengan persentase tersebut, estimasi kuota jemaah haji reguler mencapai 203.320 orang. Sedangkan untuk jemaah haji khusus, jumlahnya 17.680 orang.

"92 persennya untuk jamaah haji reguler, 8 persennya untuk jamaah haji khusus. Artinya ada
sekitar 203 ribu reguler, kemudian sekitar kurang lebih 17 ribuan untuk jemaah haji khusus," jelas Dahnil.

Nantinya, akan ada dua syarikah atau perusahaan yang akan menjadi penyedia layanan haji untuk jemaah Indonesia di Arab Saudi. Mereka adalah Rakeen Mashariq Al Mutamayizah Company For Pilgrim Service dan Albait Guest.

Kedua syarikah itu langsung dikontrak 3 tahun oleh pemerintah RI. Tujuannya untuk mencegah praktik manipulasi dan feedback dalam pelelangan di Arab Saudi.

Dengan begitu, Dahnil berharap ongkos biaya haji bisa ditekan. Karena selama ini Presiden Prabowo Subianto menduga ada kebocoran Rp 5 triliuan dari total biaya Rp 17 triliun untuk penyelenggaraan ibadah haji.

"Rata-rata kebocoran dari 17 triliun itu itu 20 sampai dengan 30 persen. Itu persis seperti yang disampaikan oleh Presiden Prabowo, 20 sampai 30 persen. Jadi kalau di total itu ya Hampir Rp 5 triliunan, Rp 3 sampai Rp 5 triliunan rata-rata kebocoran itu," terang Dahnil di kesempatan lain, dalam acara diskusi publik Kebersamaan Pengusaha Travel Haji Umrah (Bersathu) di Kota Tangerang, Banten, Senin (29/9/2025).




(hnh/lus)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads