Doa Iftitah dalam Sholat Lengkap dengan Latin dan Artinya

Doa Iftitah dalam Sholat Lengkap dengan Latin dan Artinya

Hanif Hawari - detikHikmah
Kamis, 09 Nov 2023 13:15 WIB
side of asian young beautiful muslim woman pray with beads and read quran sit on carpet mat with meditation in mosque.
Foto: Getty Images/iStockphoto/mkitina4
Jakarta -

Doa iftitah merupakan salah satu doa yang dibaca sebelum Al-Fatihah dalam salat. Doa ini tidak wajib dibaca karena hukumnya sunnah.

Mengutip buku Dialog Lintas Mazhab: Fiqh Ibadah dan Muamalah karya Asmaji Muchtar, ulama empat mazhab memiliki pandangan berbeda mengenai doa iftitah. Ada yang mengatakan sunnah ada juga yang mengatakan makruh.

Mazhab Hanafi

Mazhab Hanafi menyatakan bahwa doa iftitah dalam salat adalah 'subhanakallahumma wa bi hamdika wa tabarakasmuka wa ta'ala jadduka wa la ilaha ghairuk'. Doa ini dianjurkan untuk dibaca oleh imam, makmum, dan munfarid dalam salat fardhu dan salat sunnah, kecuali jika imam sudah memulai membaca Surah Al-Fatihah. Dalam situasi seperti itu, tidak dianjurkan bagi makmum untuk membaca doa iftitah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jika seseorang melewatkan satu rakaat dan menemui imam pada rakaat kedua, disarankan untuk membaca doa iftitah sebelum imam memulai membaca Surah Al-Fatihah. Jika ia menemui imam dalam keadaan ruku atau sujud, dan ia yakin akan menemui imam sebelum imam bangkit dari ruku atau sujud, maka disarankan membaca doa iftitah.

Mazhab Syafi'i

Mazhab Syafi'i mengajarkan doa iftitah sebagai 'wajjahtu wajhiya lilladzi fatharas-samawati wal-ardha hanifan musliman, wa ma ana minal-musyrikin, inna shalati wa nusuki wa mahyaya wa mamati lillahi rabbil-'alamîn, la syarika lahu wa bi dzalika umirtu wa ana minal-muslimin.'

ADVERTISEMENT

Mazhab Syafi'i

Mazhab Hanbali sejalan dengan Mazhab Hanafi dalam masalah lafazh doa iftitah. Mereka memandang bahwa membaca doa sebagaimana yang diajarkan oleh Mazhab Syafi'i juga diperbolehkan dan tidak makruh.

Mazhab Maliki

Mazhab Maliki, dalam pandangan umum, menganggap membaca doa iftitah sebagai makruh. Hal ini didasarkan pada pandangan yang populer dalam mazhab ini, meskipun ada riwayat yang menyebutkan bahwa Imam Malik memandang doa iftitah sebagai mandub (pekerjaan yang mendatangkan pahala).

Bacaan Doa Iftitah

Dalam bukunya yang berjudul "QnA Persoalan Islam," Kusnadi S.Ag M.Ag M.AHum menjelaskan bahwa doa iftitah memiliki berbagai variasi. Berikut bacaannya:

Doa Iftitah 1

اللهُ أَكْبَر كَبِيرًا وَالْحَمْدُ للهِ كَثِيرًا وَسُبْحَانَ اللهُ بُكْرَةً وَأَصِيْلاً.أنى وَجَّهْتُ وَجُمِيَ لِلَّذِي فَطَرَ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضَ حَنِيفًا مسلما وَمَا أَنَا مِنْ الْمُشْرِكِينَ إِنَّ صَلاتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ لَا شريك له وبذلك أُمِرْتُ وأنا من المُسْلِمِينَ

Bacaan latin: Allahu akbar kabiro walhamdulillahi katsiro wa subhanallahi bukrotaw-washila. Inni Wajjahtu wajhiya lilladzi fatarassamawati wal ardha hanifa muslima wama anaminal musyrikin. inna solati wa nusuki wa mahyaya wa mamati lillahi rabbil alamin. lasyariikalahu wa bidzalika umirtu wa anaminal muslimin.

Artinya: "Aku sungguh menghadapkan wajahku kepada Sang Pencipta langit dan bumi, dengan penuh ketulusan dan penyerahan. Aku tidak tergolong dalam kelompok orang-orang musyrik. Segala salatku, ibadahku, kehidupanku, dan kematianku hanya untuk Allah, Tuhan seluruh alam semesta. Tidak ada sekutu bagi-Nya. Oleh karena itu, aku dengan tulus menerima perintah-Nya, dan aku adalah seorang muslim."

Doa Iftitah 2

سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ وَتَبَارَكَ اسْمُكَ وَتَعَالَى جَدُّكَ وَلاَ إِلَهَ غَيْرُكَ

Bacaan latin: Subhaanakallahumma wa bihamdika wa tabaarokasmuka wa ta'aalaajadduka walaa ilaha ghoiruk.

Artinya: ya Allah yang Maha Suci, aku memuji-Mu, dan Maha Suci Nama-Mu yang penuh berkah. Kekayaan dan keagungan-Mu begitu tinggi, tak ada yang layak untuk diibadahi dengan benar kecuali Engkau. (HR. Muslim, Abu Daud dan Tirmidzi)

Doa Iftitah 3

اللَّهُمَّ بَاعِدْ بَيْنِي وَبَيْنَ خَطَايَايَ كَمَا بَاعَدْتَ بَيْنَ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ اللَّهُمَّ نَقِّنِي مِنْ خَطَايَايَ كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ الْأَبْيَضُ مِنْ الدَّنَسِ اللَّهُمَّ اغْسِلْنِي مِنْ خَطَايَايَ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ

Bacaan latin: Allahumma baid bayni wa bayna khotoyaya kama ba'adta baynal masyriqi wal maghrib. Allahumma naqqini min khotoyaya kama yunaqqots-saubul abyadhu minad danas. Allahummagh-silni min khotoyaya bil ma-iwats tsalji walbarod.

Artinya: Ya Allah, jauhkan aku dari kesalahan-kesalahanku, sebagaimana Engkau menjauhkan timur dari barat. Ya Allah, sucikan aku dari kesalahan-kesalahanku, sebagaimana baju putih dibersihkan dari noda. Ya Allah, mandikan aku dari kesalahan-kesalahanku dengan air, salju, dan embun. (HR. Bukhari dan Muslim)




(hnh/lus)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads