Inilah 5 Doa Iftitah yang Diajarkan Rasulullah SAW

Inilah 5 Doa Iftitah yang Diajarkan Rasulullah SAW

Saniyyah - detikHikmah
Rabu, 11 Okt 2023 10:15 WIB
Ilustrasi salat (sholat).
lustrasi salat yang membaca doa iftitah. Foto: Getty Images/CihatDeniz
Jakarta -

Doa iftitah adalah doa dalam salat yang dibaca di rakaat pertama setelah takbiratul ihram dan sebelum membaca surat Al-Fatihah. Doa ini dibaca dalam setiap salat fardhu maupun salat sunnah.

Ada beberapa bacaan doa iftitah yang diajarkan oleh Rasullullah SAW. Selain itu, doa iftitah juga memiliki sejumlah keutamaan. Namun sebelum itu, sebaiknya ketahui terlebih dahulu bagaimana hukum membaca doa iftitah dalam salat.

Hukum Membaca Doa Iftitah

Hukum membaca doa iftitah adalah sunnah, baik untuk imam, makmum, atau seseorang yang melakukan salat sendiri.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Apabila seseorang berniat membaca doa iftitah, tetapi ia tidak sengaja melupakannya, maka seseorang tersebut tidak perlu melakukan sujud syahwi. Seseorang yang tidak membaca doa ini salatnya tetap dianggap sah.

Namun dalam kasus salat jenazah, doa ini tidak disunnahkan untuk dibaca lantaran salat jenazah dianjurkan untuk dilakukan secara singkat.

ADVERTISEMENT

Meskipun hukum doa iftitah adalah sunnah, seorang Muslim tetap dianjurkan membaca doa tersebut sebab Rasulullah SAW biasa membacanya ketika sholat. Hal tersebut tertuang dalam sebuah hadits berikut:

Dari Abu Hurairah RA,

كان رسول الله صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إذا كبَّر في الصلاة؛ سكتَ هُنَيَّة قبل أن يقرأ. فقلت: يا رسول الله! بأبي أنت وأمي؛ أرأيت سكوتك بين التكبير والقراءة؛ ما تقول؟ قال: " أقول: ... " فذكره

Artinya: "Biasanya Rasulullah Shallallahu'alaihi Wasallam setelah bertakbir ketika salat, ia diam sejenak sebelum membaca ayat. Maka aku pun bertanya kepada beliau, wahai Rasulullah, kutebus engkau dengan ayah dan ibuku, aku melihatmu berdiam antara takbir dan bacaan ayat. Apa yang engkau baca ketika itu adalah:... (beliau menyebutkan doa iftitah)." (HR Muttafaqun).

Bacaan Doa Iftitah

Kusnadi S.Ag M.Ag M.AHum dalam buku QnA Persoalan Islam menjelaskan doa iftitah memiliki banyak shighat (bentuk) berdasarkan beberapa riwayat hadits, yaitu sebagai berikut:

Doa Iftitah 1

Doa iftitah ini umumnya sering dipakai umat Muslim lantaran seringkali tertera dalam buku panduan salat sekaligus diajarkan di bangku sekolah.

الله أكبر كبيرا والحمد لله كثيرا وسبحان الله بكرة واصيلا.

(Allahu akbar, kabirau walhamdu lillahi katsira, wa subhanallahi bukrotaw washila)

Artinya: Allah Maha Besar lagi sempurna kebesaran-Nya, segala puji bagi Allah dengan sebanyak-banyak pujian. Dan Maha Suci Allah sepanjang pagi dan sore.

أنى وجهت وجهي للذى فطر السموات والأرض حنيفا مسلما وما أنا من المشركين

(inni wajjahtu wajhiya lilladzi fatharas samawati wal arha hanifam muslimaw wa ma ana minal musyrikin)

Artinya: Kuhadapkan wajahku kepada zat yang mencipta langit dan bumi dalam keadaan lurus dan pasrah. Dan aku bukanlah dari golongan orang-orang yang menyekutukan Allah.

ان صلاتى ونسكى ومحياي ومماتى لله رب العالمين لاشريك له وبذلك امرت وانا من المسلمين

(inna shalati wa nusuki wa mahyaya wa mamati lillahi rabbil alamin la syarika lahu wa bidzalika umirtu wa ana minal muslimin)

Artinya: Sesungguhnya salatku, ibadahku, hidup dan matiku semata hanya untuk Allah Tuhan Semua Alam, tiada sekutu bagi-Nya. Dan begitulah aku diperintahkan dan aku dari golongan orang muslim.

Doa Iftitah 2

Berdasarkan hadist riwayat Bukhari dan Muslim, Rasulullah SAW juga membaca doa iftitah pendek lainnya seperti berikut ini.

اللَّهُمَّ بَاعِدْ بَيْنِي وَبَيْنَ خَطَايَايَ كَمَا بَاعَدْتَ بَيْنَ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ اللَّهُمَّ نَقِّنِي مِنْ خَطَايَايَ كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ الْأَبْيَضُ مِنْ الدَّنَسِ اللَّهُمَّ اغْسِلْنِي مِنْ خَطَايَايَ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ

(Allahumma baaid baynii wa bayna khotoyaaya kamaa baa'adta baynal masyriqi wal maghrib. Allahumma naqqinii min khotoyaaya kamaa yunaqqots tsaubul abyadhu minad danas. Allahummagh-silnii min khotoyaaya bil maa-iwats tsalji wal barod)

Artinya: Ya Allah, jauhkan lah antara aku dan kesalahan-kesalahanku, sebagaimana Engkau menjauhkan antara timur dan barat. Ya Allah, bersihkan lah aku dari kesalahan-kesalahanku sebagaimana baju putih dibersihkan dari kotoran. Ya Allah, cuci lah aku dari kesalahan-kesalahanku dengan air, salju dan embun.

Doa Iftitah 3

Menurut hadist riwayat Muslim, Abu Daud, dan Tirmidzi berikut ini bacaan doa iftitah.

سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ وَتَبَارَكَ اسْمُكَ وَتَعَالَى جَدُّكَ وَلاَ إِلَهَ غَيْرُكَ

(Subhaanakallahumma wa bi hamdika wa tabaarokasmuka wa ta'aalaajadduka wa laa ilaha ghoiruk)

Artinya: Maha suci Engkau ya Allah, aku memuji-Mu, Maha berkah Nama-Mu. Maha tinggi kekayaan dan kebesaran-Mu, tidak ada sesembahan yang berhak diibadahi dengan benar selain Engkau.

Doa Iftitah 4

Hadist riwayat Muslim menyebutkan bahwa doa iftitah ini dibaca ketika Rasulullah SAW melakukan sholat malam.

اللَّهُمَّ رَبَّ جِبْرَائِيلَ وَمِيكَائِيلَ وَإِسْرَافِيلَ فَاطِرَ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضِ عَالِمَ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ أَنْتَ تَحْكُمُ بَيْنَ عِبَادِكَ فِيمَا كَانُوا فِيهِ يَخْتَلِفُونَ اِهْدِنِى لِمَا اخْتُلِفَ فِيهِ مِنَ الْحَقِّ بِإِذْنِكَ إِنَّكَ تَهْدِى مَنْ تَشَاءُ إِلَى صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ

(Allahumma robba jibroo-iila wa mii-ka-iila wa isroofiila, faathiros samaawati wal ardhi 'aliimal ghoibi wasy syahaadah anta tahkumu bayna ibaadika fiimaa kaanuu fiihi yakhtalifuun, ihdinii limakhtulifa fiihi minal haqqi bi-idznik, innaka tahdi man tasyaa-u ilaa shirootim mustaqiim)

Artinya: Ya Allah, Rabbnya Jibril, Mikail dan Israfil. Wahai Pencipta langit dan bumi. Wahai Rabb yang mengetahui yang ghaib dan nyata. Engkau yang menjatuhkan hukum untuk memutuskan apa yang mereka pertentangkan. Tunjukkan lah aku pada kebenaran apa yang dipertentangkan dengan seizin dari-Mu. Sesungguhnya Engkau menunjukkan pada jalan yang lurus bagi orang yang Engkau kehendaki

Doa Iftitah 5

Rasulullah pernah mengamalkan doa iftitah berikut ini sebagaimana tertuang dalam hadist riwayat Abu Daud.

اللَّهُ أَكْبَرُ كَبِيرًا اللَّهُ أَكْبَرُ كَبِيرًا اللَّهُ أَكْبَرُ كَبِيرًا وَالْحَمْدُ لِلَّهِ كَثِيرًا وَالْحَمْدُ لِلَّهِ كَثِيرًا وَالْحَمْدُ لِلَّهِ كَثِيرًا وَسُبْحَانَ اللَّهِ بُكْرَةً وَأَصِيلاً وَسُبْحَانَ اللَّهِ بُكْرَةً وَأَصِيلاً وَسُبْحَانَ اللَّهِ بُكْرَةً وَأَصِيلاً أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ مِنْ نَفْخِهِ وَنَفْثِهِ وَهَمْزِهِ

(Allahu akbar kabiiro, allahu akbar kabiiro, allahu akbar kabiiro, walhamdulillahi katsiiro, walhamdulillahi katsiiro, walhamdulillahi katsiiro, wa subhanallahi bukrotaw washilaa, wa subhanallahi bukrotaw washilaa, wa subhanallahi bukrotaw washilla a'udzu billahi minasy syaithooni min nafkhihi, wa naftshihi, wa hamzih)

Artinya: Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar. Segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak, segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak, segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak. Maha Suci Allah di waktu pagi dan sore. Maha Suci Allah di waktu pagi dan sore. Maha Suci Allah di waktu pagi dan sore. Aku berlindung kepada Allah dari tiupan, bisikan, dan godaan setan.

Keutamaan Doa Iftitah

Doa iftitah memiliki sejumlah keutamaan yang diriwayatkan dari beberapa hadits. Berikut ini keutamaan doa iftitah.

1. Dibukanya Pintu-pintu Langit

Salah satu keutamaan doa iftitah adalah dibukanya pintu-pintu langit. Pendapat tersebut merujuk pada salah satu hadits yang diriwayatkan dari Ibnu Umar RA,

"Ketika kami salat bersama Rasulullah SAW, tiba-tiba seseorang mengucapkan 'Allahuakbar kabira walhamdu lillahi katsira wasubhanalla hibukratawwa ashiilan'. Selesai salat, Rasulullah SAW bertanya, 'Siapakah yang mengucapkan kalimat tadi?' Seorang sahabat menjawab, 'Saya, wahai Rasulullah.' Beliau lalu bersabda, 'Sungguh aku sangat kagum dengan ucapan tadi sebab pintu-pintu langit dibuka karena kalimat itu' Kata Ibnu Umar, 'Maka aku tak pernah lagi meninggalkannya semenjak aku mendengar Rasulullah SAW mengucapkan hal itu.'" (HR Muslim).

2. Bacaan Rasulullah SAW Saat Salat Malam

Syekh Irfan bin Sulaim al-Asya Hasunah al-Dimasyqiy dalam Kitab Adzkaar al-Muttaqin min Kitaabillah wa Shahih al-Haditsi Imam menyebutkan, doa iftitah menjadi bacaan Rasulullah SAW ketika memulai salat malamnya.

Dari Abu Salmah bin Abdurrahman bin Auf ia berkata, "Aku bertanya kepada Aisyah Ummul Mukminin. Dengan bacaan apa Nabi memulai salatnya apabila ia bangun dari tidur di malam hari?" Aisyah berkata, "Apabila bangun dari tidur malam, maka Rasulullah membaca doa iftitah dalam salatnya."

Itulah beberapa bacaan doa iftitah disertai dengan hukum dan keutamaannya. Semoga bermanfaat.




(row/row)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads