Allah menciptakan manusia dari tanah dan kelak ia akan dikembalikan ke tanah sebelum dibangkitkan lagi. Hal tersebut tercatat dalam surat Thaha ayat 55.
Dari tanah kembali ke tanah adalah ungkapan yang sering didengar oleh umat muslim. Hal tersebut berkaitan dengan proses penciptaan manusia yang ditetapkan oleh Allah dari saripati tanah. Lantas, fase hidup manusia akan berlanjut pada kematian dan hari kebangkitan. Semuanya telah terangkum dalam Al-Qur'an surat Thaha ayat 55.
Bacaan Lengkap Surat Thaha Ayat 55
مِنْهَا خَلَقْنٰكُمْ وَفِيْهَا نُعِيْدُكُمْ وَمِنْهَا نُخْرِجُكُمْ تَارَةً اُخْرٰى
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Arab-Latin: Min-hā khalaqnākum wa fīhā nu'īdukum wa min-hā nukhrijukum tāratan ukhrā
Artinya: Darinya (tanah) itulah Kami menciptakan kamu dan kepadanyalah Kami akan mengembalikan kamu dan dari sanalah Kami akan mengeluarkan kamu pada waktu yang lain.
Tafsir Surat Thaha Ayat 55
Mengutip buku Tafsir AL-Quranul Majid An-Nur Jilid 3 yang disusun oleh Prof. Dr. Teungku Muhammad Hasbi ash-Shiddieqy, surat Thaha ayat 5 ini dapat dikaitkan dengan surat As-Sajdah dan surat Nuh ayat 18-20 yang sama-sama menjelaskan penciptaan manusia.
Surat Thaha ayat 55 tersebut masih menjadi satu rangkaian dengan ayat sebelum dan sesudahnya, yakni menjelaskan bukti-bukti yang dibawa Nabi Musa AS kepada Firaun karena telah mendurhakai Allah. Firaun yang sesumbar sebab tidak mempercayai kenabiannya.
Al-Qur'an yang diturunkan sebagai rahmat dan kabar gembira bagi orang-orang yang beriman tentu saja menegaskan tentang keesaan dan kebesaran Allah pada orang-orang yang ingkar, termasuk Firaun. Adapun salah satu caranya yaitu dengan memberikan contoh pada hal-hal yang dekat dengan kehidupan manusia, tanah.
Surat Thaha ayat 55 mencoba menerangkan bahwa sejatinya manusia diciptakan oleh Allah dengan tanah. Pada ayat sebelumnya yakni surat Thaha ayat 53-54, disebutkan terlebih dahulu tentang tanah dan fungsinya bagi kehidupan di muka bumi.
ٱلَّذِى جَعَلَ لَكُمُ ٱلْأَرْضَ مَهْدًا وَسَلَكَ لَكُمْ فِيهَا سُبُلًا وَأَنزَلَ مِنَ ٱلسَّمَآءِ مَآءً فَأَخْرَجْنَا بِهِۦٓ أَزْوَٰجًا مِّن نَّبَاتٍ شَتَّىٰ
كُلُوا۟ وَٱرْعَوْا۟ أَنْعَٰمَكُمْ ۗ إِنَّ فِى ذَٰلِكَ لَءَايَٰتٍ لِّأُو۟لِى ٱلنُّهَىٰ
Artinya: Yang telah menjadikan bagimu bumi sebagai hamparan dan Yang telah menjadikan bagimu di bumi itu jalan-ja]an, dan menurunkan dari langit air hujan. Maka Kami tumbuhkan dengan air hujan itu berjenis-jenis dari tumbuh-tumbuhan yang bermacam-macam. Makanlah dan gembalakanlah binatang-binatangmu. Sesungguhnya pada yang demikian itu, terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi orang-orang yang berakal.
Berdasarkan dua ayat tersebut dapat diketahui bahwa Allah dengan kuasa-Nya telah menciptakan segala sesuatu dengan sempurna dan sesuai porsinya. Termasuk kehidupan di bumi. Manusia dapat memanfaatkan tanah sebagai lahan, tempat tinggal, menggembalakan ternak, tempatnya tumbuh-tumbuhan sebagai sumber makanan, dan sebagainya.
Penciptaan dan Kematian Manusia
Tidak hanya menjelaskan terkait awal penciptaan manusia, surat Thaha ayat 55 juga memiliki isi kandungan soal kematian dan dibangkitkannya manusia di Padang Mahsyar untuk kehidupan selanjutnya di akhirat.
Dinukil dari buku Buku Pintar Sains dalam Al-Qur'an oleh Nadiah Thayyarah, Nabi Adam AS sebagai manusia pertama di muka bumi diciptakan dari tanah sebagaimana yang tercantum dalam surat Ali Imran ayat 59, "Sesungguhnya misal (penciptaan) Isa di sisi Allah adalah seperti (penciptaan Adam). Allah menciptakan Adam dari tanah, kemudian Allah berfirman kepadanya, "Jadilah," (seorang manusia), maka jadilah dia."
Hal tersebut ditegaskan kembali dalam hadits nabi, "Sesungguhnya Allah menciptakan Adam dari satu genggam yang diambil-Nya dari seluruh tanah bumi. Kemudian anak keturunan Adam terlahir hingga bilangannya sejumlah tanah bumi, ada yang berwarna putih, merah, hitam, dan antara dua warna itu; ada yang buruk, baik, senang, sedih, dan di antara dua keadaan itu." (HR Imam Ahmad, Tirmidzi, dan Abu Dawud).
Itulah yang menjelaskan mengapa ras manusia berbeda-beda dan sifat manusia bermacam-macam berdasarkan dari sifat-sifat tanah. Adapun pada baris berikutnya, surat Thaha ayat 55 juga memberi tahu bahwa manusia yang tercipta dari tanah akan kembali lagi ke tanah (kematian). Setelah dikembalikan ke tanah, barulah manusia dibangkitkan dari tanah untuk menghadapi hari pembalasan.
Demikian penjelasan dari surat Thaha ayat 55 yang berkaitan dengan penciptaan hingga kematian manusia. Semoga bermanfaat.
(dvs/dvs)
Komentar Terbanyak
Ada Penolakan, Zakir Naik Tetap Ceramah di Kota Malang
Sosok Ulama Iran yang Tawarkan Rp 18,5 M untuk Membunuh Trump
Respons NU dan Muhammadiyah Malang soal Ceramah Zakir Naik di Stadion Gajayana