Surat Al-Baqarah Ayat 8: Jelaskan tentang Orang-orang Munafik

Surat Al-Baqarah Ayat 8: Jelaskan tentang Orang-orang Munafik

Anisa Rizki Febriani - detikHikmah
Minggu, 20 Okt 2024 06:00 WIB
Ilustrasi baca al-quran
Ilustrasi membaca Al-Qur'an (Foto: Getty Images/Alihan Usullu)
Jakarta -

Surat Al-Baqarah ayat 8 menjelaskan tentang orang munafik. Sebagaimana diketahui, golongan ini sangat dibenci Allah SWT dan rasul-Nya.

Al-Baqarah sendiri merupakan surat kedua dalam mushaf Al-Qur'an yang terdiri dari 286 ayat. Surat ini diturunkan di Madinah sehingga tergolong Madaniyah.

Bacaan Surat Al-Baqarah Ayat 8

وَمِنَ ٱلنَّاسِ مَن يَقُولُ ءَامَنَّا بِٱللَّهِ وَبِٱلْيَوْمِ ٱلْءَاخِرِ وَمَا هُم بِمُؤْمِنِينَ

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Arab latin: Wa minan-nāsi may yaqụlu āmannā billāhi wa bil-yaumil-ākhiri wa mā hum bimu`minīn

Artinya: "Di antara manusia ada yang mengatakan: "Kami beriman kepada Allah dan Hari kemudian," padahal mereka itu sesungguhnya bukan orang-orang yang beriman."

ADVERTISEMENT

Tafsir Surat Al-Baqarah Ayat 8

Menurut Tafsir Kementerian Agama (Kemenag RI), surat Al-Baqarah ayat 8 berisi tentang orang munafik. Melalui ayat ini, Allah SWT menerangkan terkait orang munafik dalam menyikapi kebenaran Al-Qur'an.

Orang munafik jauh lebih berbahaya ketimbang orang kafir. Sebab, orang munafik menampakkan diri mereka seperti kawan padahal sebetulnya lawan.

"Mereka menduga, dengan mengatakan seperti itu, telah berhasil menipu Allah dengan menganggap Allah tidak mengetahui rahasia yang mereka sembunyikan, padahal Allah Maha Mengetahui segala yang tersembunyi dan yang tampak," tulis Tafsir Kemenag RI pada surat Al-Baqarah ayat 8.

Rasulullah SAW turut bersabda mengenai orang munafik dalam haditsnya,

"Perumpamaan orang munafik seperti seekor anak kambing (yang bingung dan ragu) di antara dua kambing, bolak-balik, kadang-kadang mengikuti yang satu ini, kadang-kadang mengikuti yang lainnya." (HR Muslim)

Mereka tidak termasuk orang-orang yang beriman dan merasakan keagungan Allah SWT. Mereka bahkan tidak menyadari bahwa Allah SWT mengetahui perbuatan mereka.

Jika mereka orang-orang yang beriman, tentu tidak akan berbuat dan berpikir demikian. Perbuatan tersebut dapat menyakiti hati Nabi Muhammad SAW dan kaum muslimin.

"Mereka melakukan ibadah salat dan puasa hanya untuk mengelabui mata umum, sedang hati dan jiwa mereka sesungguhnya tidak menghayati ibadah-ibadah tersebut," demikian bunyi Tafsir Kemenag RI pada surat Al-Baqarah ayat 8.




(aeb/kri)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads