Hidup di dunia hanyalah sementara, dan Islam meyakini kelak manusia akan kembali ke akhirat yang abadi. Melalui Surat Al Hadid ayat 20, Allah SWT mengungkap perumpamaan kehidupan dunia yang fana ini. Seperti apa?
Allah SWT berfirman:
اِعْلَمُوْٓا اَنَّمَا الْحَيٰوةُ الدُّنْيَا لَعِبٌ وَّلَهْوٌ وَّزِيْنَةٌ وَّتَفَاخُرٌۢ بَيْنَكُمْ وَتَكَاثُرٌ فِى الْاَمْوَالِ وَالْاَوْلَادِۗ كَمَثَلِ غَيْثٍ اَعْجَبَ الْكُفَّارَ نَبَاتُهٗ ثُمَّ يَهِيْجُ فَتَرٰىهُ مُصْفَرًّا ثُمَّ يَكُوْنُ حُطَامًاۗ وَفِى الْاٰخِرَةِ عَذَابٌ شَدِيْدٌۙ وَّمَغْفِرَةٌ مِّنَ اللّٰهِ وَرِضْوَانٌ ۗوَمَا الْحَيٰوةُ الدُّنْيَآ اِلَّا مَتَاعُ الْغُرُوْرِ - 20
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Latin: I'lamū annamal-ḥayātud-dun-yā la'ibuw wa lahwuw wa zīnatuw wa tafākhurum bainakum wa takāṡurun fil-amwāli wal-aulād(i), kamaṡali gaiṡin a'jabal-kuffāra nabātuhū ṡumma yahīju fatarāhu muṣfarran ṡumma yakūnu ḥuṭāmā(n), wa fil-ākhirati 'ażābun syadīd(un), wa magfiratum minallāhi wa riḍwān(un), wa mal-ḥayātud-dun-yā illā matā'ul-gurūr(i).
Artinya: "Ketahuilah bahwa kehidupan dunia itu hanyalah permainan, kelengahan, perhiasan, dan saling bermegah-megahan di antara kamu serta berlomba-lomba dalam banyaknya harta dan anak keturunan. (Perumpamaannya adalah) seperti hujan yang tanamannya mengagumkan para petani, lalu mengering dan kamu lihat menguning, kemudian hancur. Di akhirat ada azab yang keras serta ampunan dari Allah dan keridaan-Nya. Kehidupan dunia (bagi orang-orang yang lengah) hanyalah kesenangan yang memperdaya." (QS Al Hadid: 20)
M. Quraish Shihab dalam Tafsir Al-Mishbah Jilid 14 mengemukakan bahwa ayat di atas menggambarkan hakikat kehidupan dunia, terutama bagi manusia yang pandangannya terbatas hanya pada waktu sekarang (saat di dunia saja).
Ia menafsirkan, hakikat hidup di dunia pada ayat tersebut ditujukan bagi orang yang lengah dan mudah tertipu kemegahan duniawi. Di mana sebenarnya, kehidupan dunia tak lain hanya berisi aktivitas sia-sia dan tanpa tujuan yang mengantar pelakunya pada kelengahan.
Juga kehidupan dunia hanya tempat bermegahan yang menuju kepada kedengkian dan iri hati, serta tempatnya berbangga atas banyaknya harta dan kesuksesan anak keturunan.
Perumpamaan kehidupan dunia pada Surat Al Hadid ayat 20, ibarat hujan yang turun ke atas tanah, lalu menyenangkan hati para petani yang tengah bercocok tanam. Di mana setelah sekian waktu, tanaman yang tersiram hujan itu akan ada yang menjadi kering. Atau ada juga tumbuhan yang menjadi tinggi serta menguat, tapi tak lama kemudian menguning dan malah layu juga hancur.
Itulah analogi kehidupan dunia bagi orang yang lengah dan tertipu. Sementara bagi orang yang beriman dan mengerjakan amal ibadah, hidup di dunia bukanlah demikian, melainkan menjadi tempat untuk meraih kebahagiaan lahir batin dan dunia akhirat.
Bagi mukmin, dunia adalah ruang pentas penentu apa yang diperoleh kelak di akhirat. Sehingga mereka yang benar beriman dan taat kepada Allah SWT juga utusan-Nya, akan memanfaatkan kehidupan dunia dengan sebaik mungkin.
Mereka akan mengisi hidup dengan hal-hal bermanfaat, seperti ibadah yang diperintah dan yang dianjurkan, hingga menjauhkan diri dari perbuatan yang dilarang. Mukmin sejati akan menggunakan kehidupan dunia sebagai tempat mengumpulkan bekal perjalanan menuju keabadian.
Tafsir Tahlili Kementerian Agama (Kemenag) Jilid 9 turut mengungkap perumpamaan dunia dalam penjelasannya, "Dunia yang sifatnya sementara, hanya berlangsung beberapa saat, lalu hilang lenyap dan berakhirlah wujudnya. Keadaan ini tidak beda dengan bumi yang kena hujan lebat lalu menumbuhkan tanaman-tanaman yang mengagumkan para petani, menyebabkan mereka riang bermuka cerah dan merasa gembira. Kemudian berubah menjadi kering dan layu, hancur berguguran diterbangkan angin."
Demikian analogi kehidupan dunia yang hanya kesenangan fana nan menipu atas orang yang mudah terpedaya menurut Surat Al Hadid ayat 20. Untuk melihat surat-surat Al-Qur'an secara lengkap, detikers bisa cek di Qur'an Online detikHikmah ini.
(lus/lus)
Komentar Terbanyak
Saudi, Qatar dan Mesir Serukan agar Hamas Melucuti Senjata untuk Akhiri Perang Gaza
Dari New York, 15 Negara Barat Siap Akui Negara Palestina
Daftar Kekayaan Sahabat Nabi