Surat Yasin memuat banyak firman Allah SWT tentang kekuasaan-Nya. Termasuk menerangkan garis edar matahari dan bulan serta proses terjadinya siang dan malam.
Dalam Al-Qur'an, Yasin adalah surat ke-36 dan terdiri dari 83 ayat. Surat Yasin termasuk dalam golongan surat Makkiyah.
Mengutip buku Surat-Surat Munjiyat karya Zaki Zamani, surat Yasin memiliki banyak keutamaan. Rasulullah SAW menyebut surat Yasin sebagai jantungnya Al-Qur'an.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam hadits dari Anas RA, Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya segala sesuatu itu memiliki jantung, dan jantung Al-Qur'an adalah surat Yasin. Barang siapa membaca surat Yasin maka Allah SWT akan mencatat pahala untuknya seolah-olah dia membaca Al-Qur'an sepuluh kali."
Di antara banyak perkara yang termaktub dalam surat Yasin, salah satunya yakni tentang fenomena pergantian siang dan malam. Hal ini dijelaskan dalam surat Yasin ayat 40.
Surat Yasin Ayat 40
لَا ٱلشَّمْسُ يَنۢبَغِى لَهَآ أَن تُدْرِكَ ٱلْقَمَرَ وَلَا ٱلَّيْلُ سَابِقُ ٱلنَّهَارِ ۚ وَكُلٌّ فِى فَلَكٍ يَسْبَحُونَ
Arab-latin: Lasy-syamsu yambagī lahā an tudrikal-qamara wa lal-lailu sābiqun-nahār, wa kullun fī falakiy yasbaḥụn
Artinya: Tidaklah mungkin bagi matahari mendapatkan bulan dan malam pun tidak dapat mendahului siang. Dan masing-masing beredar pada garis edarnya.
Tafsir Surat Yasin Ayat 40
Dalam Tafsir Al-Mishbah, Quraish Shihab menjelaskan firman Allah dalam surah Yasin ayat 40. Menurut Quraish Shihab, matahari tidak akan dapat menyimpang dari garis edarnya, tidak juga dapat mempercepat atau memperlambat perjalanannya sehingga mengakibatkannya mendahului dan mendapatkan bulan.
Begitu pula malam, di mana bulan sering kali nampak, tidak dapat mendahului siang, sehingga menghalangi kemunculannya. Namun, semuanya telah Allah SWT atur silih berganti dan masing-masing baik matahari maupun bulan bahkan semua benda-benda langit pada garis edarnya saja yang telah Allah SWT tentukan terus menerus beredar tidak dapat menyimpang darinya.
Merujuk Tafsir Al-Azhar karya Buya Hamka, firman Allah SWT dalam surat Yasin ayat 40, "Tidaklah matahari mendapatkan bulan." Artinya bahwa peredaran matahari selama 365 hari dalam setahun, tidaklah boleh dipercepat dari itu, sehingga secepat bulan yang dalam satu tahun beredar 354 hari, setiap tahun selisih 11 hari.
Kemudian ayat "Dan malam pun tidak dapat mendahului siang." Ayat ini menerangkan bahwa siang terjadi lebih dulu daripada malam.
Terakhir firman Allah SWT, "Dan masing-masing beredar pada garis edarnya." Artinya matahari melalui garis jalannya sendiri, bulan pun demikian dan bumi pun begitu. Demikian juga sekalian bintang-bintang.
Ayat ini menegaskan bahwa Allah SWT, Sang Maha Kuasa telah mengatur garis edar dari seluruh alam semesta. Bacaan dan tafsir surat Yasin ayat 40 juga bisa dilihat di sini.
(dvs/kri)
Komentar Terbanyak
Di Masjid Al Aqsa, Menteri Garis Keras Israel Serukan Ambil Alih Gaza
Rekening Buat Bangun Masjid Kena Blokir, Das'ad Latif: Kebijakan Ini Tak Elegan
Menteri Israel Pimpin Ibadah Yahudi di Halaman Masjid Al Aqsa