Tahukah kamu jika penggundulan hutan, alih fungsi lahan, dan terasering dapat menyebabkan erosi. Apa itu erosi? Erosi adalah proses penguraian dan pengikisan pada permukaan tanah yang disebabkan oleh akselerasi yang kuat pada pada air, tanah, hingga es.
Adapun menurut buku Konservasi Tanah dan Air yang diterbitkan oleh IPB Bogor, erosi adalah proses penguraian dan proses pengangkutan partikel-partikel pada tanah oleh tenaga geomorfologi. Tenaga geomorfologi ini merupakan instrumen-instrumen alam seperti tanah, air, bahkan es.
Peristiwa erosi yang berlangsung biasanya mengakibatkan penipisan lapisan tanah yang berimplikasi pada terangkutnya lapisan tanah tersebut. Kemudian, proses erosi ini menyebabkan distorsi pada produktivitas tanah, daya dukung tanah, hingga kualitas pada lingkungan hidup.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di lain sisi, permukaan bumi akan selalu mengalami proses erosi. Di mana secara alamiah di berbagai lapisan tanah di permukaan bumi akan terjadi pengikisan secara tentatif sedangkan di lapisan tanah lain terjadi penimbunan. Sehingga bentuknya akan secara konstan berubah secara terus menerus.
Erosi melakukan pengikisan terhadap lapisan dan bagian tanah yang diangkut oleh air, angin, atau es ke tempat lain. Yang mana proses dan peristiwa erosi ini berlangsung cukup lambat dan akan menimbulkan dampak di kemudian hari - berpuluh hingga ratusan tahun kemudian.
Sebenarnya, erosi ini tidak berbahaya jika akselerasinya normal atau cenderung lebih rendah daripada akselerasi pembentukan tanah. Permasalahannya, erosi yang dipercepat oleh beberapa faktor non-alamiah dapat melahirkan permasalahan yang cukup signifikan.
Proses Terjadinya Erosi
Secara normal atau geological erosion, ada tiga tahapan pada proses terjadinya erosi pada lapisan tanah di permukaan bumi, yaitu:
- Pemecahan agregat-agregat tanah atau bongkah-bongkah tanah ke dalam partikel-partikel tanah yaitu butiran-butiran tanah yang kecil
- Pemindahan partikel-partikel tanah tersebut baik dengan melalui penghanyutan ataupun karena kekuatan angin
- Pengendapan partikel-partikel tanah yang terpindahkan atau terangkut tadi di tempat-tempat yang lebih rendah atau di dasar-dasar sungai
Dalam konteks lain, ada accelerated erosion yaitu proses terjadinya erosi yang dipercepat akibat tindakan-tindakan tertentu oleh manusia. Tentu saja, akibat ulah manusia proses terjadinya erosi berakibat negatif pada alam. Berikut tahapannya:
- Pelepasan, yaitu partikel dari massa tanah yang merupakan akibat dari tetesan air hujan dan akan menghancurkan struktur tanah serta melepaskan partikel-partikelnya
- Pengangkutan, yaitu proses pengangkutan di mana suatu aliran akan sangat dipengaruhi oleh partikel yang dilepaskan oleh butir hujan atau proses-proses lainnya
- Pengendapan, yaitu terjadinya pengendapan partikel di tempat yang lebih rendah dari dasar sungai
Faktor dalam Erosi
Erosi merupakan peristiwa alam yang sangat dipengaruhi oleh interaksi simetris antara beberapa faktor tertentu, yaitu:
- Iklim, faktor iklim yang mempengaruhi erosi yaitu curah hujan dan suhu
- Topografi, faktor topografi yang menstimulasi terjadi erosi adalah panjang dan kecuraman pada lereng
- Vegetasi, faktor vegetasi yang merangsang terjadinya proses erosi adalah seringnya terjadi penebangan hutan dan beberapa tindakan lain yang berimplikasi terhadap lapisan permukaan tanah yang menurun
- Tanah, faktor tanah juga cukup mempengaruhi proses erosi, diantaranya adalah tekstur, struktur, sifat lapisan tanah, bahan organik, hingga tingkat kesuburan pada tanah
- Manusia, faktor manusia juga cukup menentukan terjadinya proses erosi, seperti deforestasi, alih fungsi lahan, terasering, hingga pembuatan lahan pertanian
Dampak Erosi
Peristiwa erosi adalah pengikisan pada tanah yang terjadi secara organik maupun non-organik. Sayangnya, erosi ini juga berdampak nyata dan signifikan terhadap beberapa hal. Seperti yang digambarkan oleh beberapa fenomena di bawah ini:
- Distorsi pada produktivitas tanah dan lahan yang terkena erosi. Di waktu yang bersamaan, juga terjadi penurunan daripada daya dukung serta kualitas lingkungan hidup
- Sungai, waduk, dan aliran irigasi/drainase di daerah hilir menjadi dangkal, sehingga masa guna dan daya guna menjadi berkurang
- Secara implisit melahirkan terjadinya dua kejadian, yaitu banjir pada setiap musim penghujan dan kekeringan di musim kemarau
(pal/pal)