Belakangan ini dunia kesehatan tengah menyoroti pernyataan dari International Diabetes Federation (IDF) terkait dengan diabetes tipe 5. Oleh sebab itu, tidak sedikit orang yang justru bertanya-tanya mengenai apa sebenarnya diabetes tipe 5 ini?
Untuk diketahui, selama ini dikenal ada dua jenis diabetes yaitu tipe 1 dan tipe 2. Dijelaskan dalam buku 'Pengantar Ilmu Kesehatan Masyarakat' oleh Rizqy Dimas Monica, dkk., bahwa diabetes tipe 1 merupakan gangguan kesehatan yang ditandai dengan kondisi tubuh yang tidak bisa memproduksi insulin sama sekali. Inilah yang membuat pengidap diabetes tipe 1 cenderung memiliki sistem kekebalan tubuh yang justru menyerang sel-sel penghasil insulin yang ada di pankreas.
Berbeda dengan diabetes tipe 2 yang biasanya diidap secara umum oleh tidak sedikit orang. Pada diabetes tipe 2, tubuh para pengidapnya tidak memiliki kemampuan yang baik untuk bisa menggunakan insulin secara efektif. Inilah yang membuat diabetes tipe 2 membuat kadar gula darah di dalam tubuh justru kerap meningkat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dengan adanya diabetes tipe 5 yang resmi diperkenalkan oleh IDF, membuat tidak sedikit orang justru dibuat penasaran. Terutama kaitannya dengan gambaran diabetes tipe 5 ini. Sebagai referensi bacaan, berikut akan diuraikan sekilas tentang apa itu diabetes tipe 5.
Pengertian Diabetes Tipe 5
Mengutip dari laman resmi IDF, dijelaskan bahwa diabetes tipe 5 diperkenalkan pada sebuah Kongres Diabetes Dunia tahun 2025 oleh IDF di Bangkok, Thailand. Melalui kesempatan tersebut diabetes tipe 5 diperkenalkan sebagai jenis diabetes yang dapat dikaitkan dengan kekurangan gizi.
Lebih lanjut, dijelaskan bahwa diabetes tipe 5 kemungkinan tengah memberikan pengaruh yang begitu besar terhadap tidak sedikit orang di sejumlah wilayah dunia. Dua di antaranya yaitu Asia maupun Afrika. Tercatat adanya perkiraan antara 20-25 juta orang di berbagai belahan dunia yang telah mendapatkan pengaruh akibat diabetes tipe 5.
Adapun pengertian dari diabetes tipe 5 erat kaitannya dengan diabetes defisiensi insulin berat atau yang juga dikenal sebagai severe insulin-deficient diabetes (SIDD). Gangguan kesehatan ini bisa ditandai dengan tingginya tingkat defisiensi insulin. Tidak hanya itu saja, ada kecenderungan kontrol metabolik yang buruk pada diabetes tipe 5 ini.
Tak hanya itu saja, diabetes tipe 5 yang berkaitan dengan kekurangan gizi dapat dialami oleh anak-anak maupun usia remaja. Meskipun begitu, ternyata diabetes tipe 5 bukanlah temuan yang baru. Sebelumnya, tercatat kondisi ini telah diamati selama lebih dari 70 tahun. Namun, diabetes tipe 5 justru cenderung diabaikan di dalam diskusi kesehatan yang mencakup secara global.
Penyebab Diabetes Tipe 5
Lantas, apa yang menjadi penyebab terjadinya diabetes tipe 5? Masih merujuk dari laman resmi IDF, dijelaskan bahwa penyebab diabetes tipe 5 diyakini berasal dari gangguan perkembangan pada organ tubuh pankreas. Ini dikarenakan adanya kondisi kekurangan nutrisi yang dialami oleh pengidapnya dalam jangka waktu yang cukup panjang.
Sementara itu, dijelaskan dalam laman Independent UK, bahwa seorang profesor endokrinologi asal Christian Medical College bernama Nihal Thomas menjelaskan tentang sebab munculnya gejala diabetes tipe 5. Dikatakan bahwa gangguan kesehatan ini disebabkan oleh sel beta pankreas yang berfungsi secara tidak normal.
Situasi tersebut membuat produksi insulin yang justru tidak mencukupi bagi tubuh. Meskipun begitu, diabetes yang berkaitan dengan malnutrisi sering kali cukup terabaikan dan dianggap sebagai sesuatu yang bersifat umum. Hal tersebut diungkap oleh profesor kedokteran asal Albert Einstein College of Medicine bernama Dr Hawkins, bahwa diabetes yang terkait dengan kurangnya gizi cenderung kurang terdiagnosis dan dipahami dengan baik.
Oleh sebab itulah, tipe diabetes ini dianggap sebagai jenis diabetes yang tidak biasa. Para pengidapnya yang mungkin mengalaminya justru mendapatkan perawatan yang biasanya diperuntukkan bagi diabetes tipe 1 atau tipe 2 saja. Ini dikarenakan pasien-pasien tersebut menunjukkan gejala yang cukup membingungkan, yaitu tidak tampak seperti pengidap diabetes tipe 1 maupun tipe 2.
Melalui riset yang mendalam dengan menghabiskan waktu lebih dari satu dekade, Dr Hawkins bersama dengan rekan-rekannya yang lain menyadari jenis diabetes ini berbeda dengan diabetes tipe 1 maupun tipe 2. Inilah yang menjadi salah satu awal dari diabetes tipe 5 mendapatkan perhatian yang lebih baik.
Gejala Diabetes Tipe 5
Terdapat sejumlah gejala yang menunjukkan diabetes tipe 5 yang dapat dilihat salah satunya melalui kondisi tubuh seseorang. Diungkap dalam laman The Hindustan Times, bahwa diabetes tipe 5 ditunjukkan oleh orang-orang dengan indeks massa tubuh atau IMT yang tergolong sangat rendah. Sebut saja di bawah 18,5 kg/m2.
Kemudian seorang direktur senior penyakit dalam di Fortis Hospital, Noida bernama Dr Ajay Agarwal menjelaskan sekilas tentang gejala diabetes tipe 5. Salah satu indikator yang dapat diperhatikan adalah penurunan berat badan yang ditandai dengan persentase lemak cukup rendah, sekitar 10-12 persen saja. Padahal untuk kategori orang dewasa yang sehat, persentase lemaknya ada di skala 20-25 persen.
Tidak hanya itu saja, ada kemungkinan gejala lainnya yang berkaitan dengan kelelahan ekstrem atau infeksi yang sering terjadi oleh pengidapnya. Menurut The Economic Times, terdapat sejumlah gejala yang menunjukkan diabetes tipe 5. Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan:
- Kegagalan dalam menambah berat badan.
- Pertumbuhan yang cenderung terhambat.
- Sering buang air kecil dan merasa haus berlebihan.
- Kerap mengalami infeksi yang cukup sulit penyembuhannya.
- Hilangnya nafsu makan hingga mengalami masalah pencernaan.
- Munculnya bercak-bercak warna hitam di bagian kulit atau area sekitar leher.
- Melemahnya daya ingat atau fokus.
Penanganan Diabetes Tipe 5
Untuk menangani diabetes tipe 5, IDF secara resmi membentuk kelompok kerja untuk mempelajari lebih dalam terkait dengan varian baru dalam gangguan kesehatan diabetes ini. Kelompok tersebut nantinya akan mengembangkan kriteria diagnostik formal dan membuat pedoman terapi yang dapat dijadikan sebagai acuan dalam perawatan pasien dengan diabetes tipe 5.
Kemudian melalui sumber yang sama, dijelaskan bahwa Dr Hawkins memberikan gambaran awal tentang hal-hal yang harus diperhatikan oleh para pengidap diabetes tipe 5. Dikatakan para pengidapnya perlu menambahkan lebih banyak protein dan makin sedikit karbohidrat pada menu asupan sehari-hari mereka. Meskipun begitu, aspek pemenuhan gizi harian juga tak kalah diperhitungkan dengan baik.
Terlepas dengan itu, penanganan diabetes tipe 5 masih dalam proses kajian oleh pihak-pihak terkait yang tengah mempelajarinya secara saksama. Oleh sebab itu, seseorang yang mungkin merasakan adanya gejala merujuk pada diabetes tipe 5 perlu untuk berkonsultasi kepada dokter atau ahli kesehatan lainnya agar mengetahui langkah apa yang harus dilakukan di kemudian hari.
Itulah tadi rangkuman mengenai diabetes tipe 5 mulai dari pengertian, penyebab, gejala, hingga penanganan yang telah dilakukan saat ini oleh tim terkait. Semoga informasi tadi mampu menambah wawasan baru bagi detikers, ya.
(sto/apu)