Rencana motor tersebut yang akan dibeli bersama suaminya inisial MR itu akan digunakan untuk pulang ke rumah ibunya di Dusun Serewe, Desa Sekaroh, Kecamatan Jerowaru, Lombok Timur, NTB.
"Ya korban cerita ke kakak iparnya, istri pelaku pembunuhan S (28), ternyata sudah banyak kumpulkan uang untuk beli motor," kata Ariah ditemui detikBali di kediamannya di Dusun Pondok Komak Desa Lantan, Kecamatan Batukliang Utara, Lombok Tengah, NTB pada, Kamis (5/1/2023).
Selain itu, Ariah mengaku FS merupakan menantu yang rajin. Bahkan tiap pagi, tanpa diperintah oleh kakak ipar dan suaminya, FS selalu membuatkan Ariah kopi sebelum berangkat ke kebun durian tempatnya bekerja.
"Rajin dia. Kalau mertua dan kakaknya tidak di rumah, dia saja yang buat kopi. Tanpa disuruh," ujarnya.
Sebelum tewas, FS tampak menjadi menantu idaman. Setiap pagi buta, FS selalu bangun untuk mencuci piring sisa makan pada malam harinya.
Bahkan hubungan dengannya ibu mertuanya juga disebut baik-baik saja sehingga tidak menaruh curiga sedikitpun.
"Tidak ada curiga. Saya lihat mereka kelahi tidak pernah. Kan setiap pagi itu selalu bangun cuci piring bekas makan tadi malam. Rajin dia," jelasnya.
Diberitakan sebelumnya, wanita inisial FS (19) ditemukan tewas tergantung di kediamannya pada Selasa siang (3/1/2023). FS ternyata dibunuh oleh suaminya inisial MR (21), kakak ipar korban inisial S (28), dan mertuanya IS (46), di Desa Lantan, Kecamatan Batukliang Utara, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Polres Lombok Tengah mengungkap fakta pembunuhan FS telah direncanakan. Ketiga pelaku dijerat pasal pembunuhan berencana. Ancamannya hukuman mati.
"Pembunuhan ini ternyata sudah direncanakan oleh pelaku MR (21) sejak hari Minggu (1/1/2023) kemarin," ungkap Kasatreskrim Polres Lombok Tengah, Rabu (4/1/2023).
(nor/gsp)