Wanita inisial FS (19) ditemukan tewas tergantung di kediamannya pada Selasa siang (3/1/2023). FS ternyata dibunuh oleh suaminya inisial MR (21), kakak ipar korban inisial S (28), dan mertuanya IS (46), di Desa Lantan, Kecamatan Batukliang Utara, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Polres Lombok Tengah mengungkap fakta pembunuhan FS telah direncanakan. Ketiga pelaku dijerat pasal pembunuhan berencana. Ancamannya hukuman mati.
"Pembunuhan ini ternyata sudah direncanakan oleh pelaku MR (21) sejak hari Minggu (1/1/2023) kemarin," ungkap Kasatreskrim Polres Lombok Tengah, Rabu (4/1/2023).
Berikut fakta-fakta istri dibunuh suami, ipar dan mertuanya.
1. Suami Jadi Pelaku Utama
Kasatreskrim Polres Lombok Tengah Iptu Redho Rizki Pratama mengatakan, sesuai hasil autopsi jenazah korban, ditemukan sejumlah luka kekerasan di bagian tubuh korban. Suami korban merupakan pelaku utama pembunuhan, dibantu kakak ipar dan mertua korban.
"Benar korban dibunuh suami, kakak ipar, dan mertuanya. Pelaku utama ini adalah suami korban," kata Redho saat konferensi pers, Rabu siang (4/1/2023), di Polres Lombok Tengah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
2. Dicekik Suami, Ipar Pegangi Kaki dan Mertua Ambil Tali
Iptu Redho Rizki Pratama mengatakan, pelaku MR sengaja memukul dan mencekik korban FS. Saat MR mencekik korban, kemudian dibantu oleh kakak ipar korban S hingga meninggal dunia.
"Pembunuhan ini tidak dilakukan sendiri oleh MR. Jadi yang membuat nyawa korban hilang memang MR. Kakak iparnya memegang kaki korban," kata Redho di Polres Lombok Tengah Rabu (4/1/2023).
Setelah meninggal dunia, ibu MR inisial IS alias mertua korban membantu mengambil tali di dalam dapur rumah untuk menggantung korban di pintu rumah pelaku. "Kakak ipar korban mengikat kaki korban pakai nilon. Setelah itu dibantu IS mengambil tali di dapur menjerat leher korban," kata Redho.
3. Dibunuh karena Tidak Patuh ke Suami
Pelaku MR menghabisi nyawa istrinya lantaran kesal tidak dibuatkan kopi. Selain itu, FS juga disebut sering tidak mau menuruti kemauan pelaku.
"Pelaku ini kesal karena korban tidak nurut ke suaminya. Korban dibunuh karena MR kesal tidak dibuatkan kopi," kata Redho, Rabu (4/1/2023).
Di sisi lain, lanjut Redho, pelaku juga telah lama memendam amarah ke korban karena kerap tidak menuruti perintahnya. Puncak kemarahan pelaku terjadi sebelum menghabisi nyawa korban.
"Puncaknya kemarin itu. Jadi pertama kali kekerasan ini, yang melakukan adalah suaminya MR," kata Redho.
4. Mayat Digantung Seolah-olah Bunuh Diri
Mayat FS ditemukan tergantung di pintu kamar. Ide menggantung istri yang tewas agar terkesan sebagai bunuh diri itu datang dari suaminya.
"Jadi rencana itu dilakukan oleh suaminya dibantu oleh dua pelaku lain," ungkap Kasatreskrim Polres Lombok Tengah Iptu Redho Rizki Pratama, Rabu (4/1/2023).
Tujuan MR menggantung mayat FS adalah untuk menghilangkan jejak pembunuhan. "Untuk menghilangkan jejak pembunuhannya," ujar Redho.
(nor/gsp)