Rektor Universitas Katolik (Unika) Weetebula Wilhelmus Yape Kii membenarkan bahwa Ferdinandus B Sole atau FBS (37) merupakan dosen di kampus yang terletak di Kabupaten Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur (NTT) tersebut. FBS berstatus tersangka dan ditahan Polda Bali lantaran diduga melakukan pelecehan seksual terhadap anak laki-laki berinisial SK (13) di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Rabu (4/1/2023). Kini, ia juga terancam dipecat sebagai dosen di Unika Weetebula.
"Kami kaget dengan kasus tersebut. Tapi saya mengakui kalau dia itu dosen yang mengajar di kampus Unika Weetebula," kata Wilhelmus saat dikonfirmasi detikBali, Selasa (9/1/2022).
Menurut Wilhelmus, sejauh ini FBS belum pernah berkelakuan aneh di kampus. Ia pun belum pernah menerima laporan adanya tindakan pelecehan yang dilakukan oleh FBS di lingkungan kampus. Terlebih lagi, FBS sudah berkeluarga, memiliki istri dan 3 orang anak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Wilhelmus juga membenarkan bahwa FBS hendak melanjutkan studi di Universitas Negeri Yogyakarta (UNY). Atas perbuatannya sebagai seorang pendidik, Wilhelmus menyebut FBS terancam dipecat dari statusnya sebagai dosen.
"Namun ini kan masih praduga tak bersalah yang harus dibuktikan di pengadilan. Tapi kalau dilihat dari aturan dan kode etik dosen, sudah jelas kena pecat," imbuhnya.
Wilhelmus menyesali perbuatan FBS. Ia mengaku sudah berupaya untuk menghubungi yang bersangkutan, namun teleponnya tidak aktif.
"Ini pelajaran berharga bagi kami sehingga kejadian semacam itu tidak lagi terulang lagi. Tadi saya telepon ulang-ulang tapi tidak aktif, kemungkinan sudah ditahan polisi," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, seorang anak di bawah umur diduga mengalami pelecehan seksual di toilet Terminal Keberangkatan Domestik Bandara Ngurah Rai pada 4 Januari 2023. Korbannya berinisial SK (13) asal Tangerang. SK diduga mengalami pelecehan oleh seorang dosen aktif berinisial FBS asal NTT.
Sementara itu, Polda Bali juga telah melakukan gelar perkara dan menetapkan FBS sebagai tersangka. Setelah menahan FBS, kini Polda Bali juga mendalami alasan dan motif dosen Unika tersebut melakukan pencabulan terhadap anak di Bandara Ngurah Rai.
(iws/hsa)