Polisi Dalami Motif Dosen NTT Cabuli Anak Sesama Jenis di Bandara Bali

Badung

Polisi Dalami Motif Dosen NTT Cabuli Anak Sesama Jenis di Bandara Bali

I Wayan Sui Suadnyana - detikBali
Selasa, 10 Jan 2023 14:09 WIB
Ilustrasi Pencabulan Anak. Andhika Akbarayansyah/detikcom.
Ilustrasi pencabulan. Foto: Andhika Akbarayansyah
Badung -

Kepolisian Daerah (Polda) Bali mendalami alasan dosen berinisial FBS (37) melakukan pencabulan terhadap anak di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai. Pelecehan dilakukan terhadap anak laki-laki berinisial SK (13) pada Rabu (4/1/2023) yang berjenis kelamin sama dengan pelaku.

"Kami juga melihat apakah dengan melihat anak ini kenapa barangnya (kelamin FBS) berdiri. Biasanya kan dengan lawan jenis, mungkin cantik (kelaminnya berdiri)," kata Kasubdit IV PPA Ditreskrimum Polda Bali AKBP Ni Luh Kompiang Srinadi, Selasa (10/1/2023).

"Tapi ini kenapa dengan anak kecil, ini yang masih kami dalami. Nanti kami akan lakukan pemeriksaan apakah dia mengalami apa gitu. Kami juga dalami sejak kapan dia suka sesama jenis," imbuh Srinadi.

Menurut Srinadi, Polda Bali perlu mendalami hal tersebut karena FBS sudah berkeluarga. Ia sudah memiliki tiga anak dengan dua orang laki-laki dan satu perempuan.

Karena sudah berkeluarga, menurut Srinadi, biasanya kebutuhan seksual dapat terpenuhi. "Secara kenormalan dia punya keluarga sehingga kebutuhan untuk seksual bisa. (Tapi) kenapa dia ini mencari anak-anak, ini masih kami dalami," ungkapnya seizin Kabid Humas Polda Bali.

Srinadi akan melakukan pendalaman perbuatan pidana sehingga diketahui juga motif-motif FBS melakukan tindakan pencabulan kepada anak sesama jenis. "Kami melakukan pendalam perbuatan pidana, yang dilakukan kami dalami dan juga motif-motifnya apa yang menyebabkan dia melakukan hal itu dan kenapa dia tertarik dengan sesama jenis dan anak-anak. Kami masih dalami berapa kali dia melakukan dan juga sejak kapan," tegasnya.

Di sisi lain, pendalaman juga dilakukan apakah pelecehan seksual yang dilakukan oleh dosen itu secara spontan atau sudah direncanakan.

"Itu masih kita dalami. Sementara ini belum bisa kami lihat apakah itu menjadi target, apakah itu memang spontan atau apa. Kami enggak tahu, karena dari pelaku itu karena barangnya sudah berdiri dia melihat anak kecil sehingga ada keinginan untuk melakukan itu," tuturnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT




(nor/hsa)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads