Badan Pusat Statistik (BPS) Nusa Tenggara Barat (NTB) mencatat pertumbuhan ekonomi NTB pada triwulan III 2024 terhadap triwulan sebelumnya mengalami pertumbuhan 0,23 persen (q-to-q). Pertumbuhan ekonomi tersebut terjadi pada 11 lapangan usaha.
"Sedangkan 6 lapangan usaha lainnya mengalami kontraksi," kata Kepala BPS NTB Wahyudin di Mataram, Selasa (5/11/2024).
Wahyudin menuturkan 11 lapangan usaha yang mengalami pertumbuhan di antaranya industri pengolahan 40,32 persen, kontruksi 8,23 persen, penyediaan akomodasi dan makan minum 3,83 persen, lapangan usaha dan komunikasi 3,34 persen, real estate 1,82 persen, serta jasa pendidikan 1,58 persen.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara lapangan usaha yang terkontraksi ialah administrasi pemerintahan 11,96 persen, pertambangan dan penggalian 9,32 persen, pengadaan listrik dan gas 4,12 persen, jasa lainnya 2,71 persen, perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor 0,53 persen.
"Serta pengadaan air, pengelolaan sampah, limbah dan daur ulang 0,13 persen," jelas Wahyudin.
Di sisi lain, Wahyudin menambahkan, berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) NTB menurut lapangan usaha atas dasar harga berlaku Triwulan III 2024 secara umum masih sama dengan periode sebelumnya. Di mana, perekonomian NTB masih didominasi oleh lapangan usaha pertanian, kehutanan, dan perikanan sebesar 22,33 persen.
Kemudian disusul pertambangan dan penggalian 19,43 persen, perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor 14,06 persen, serta konstruksi 8,99 persen.
Sementara itu, PDRB menurut pengeluaran, ekonomi NTB Triwulan III 2024 terjadi pada komponen pembentukan modal tetap bruto 5,57 persen, komponen ekspor barang dan jasa 2,16 persen.
"Sedangkan komponen yang mengalami kontraksi ialah pengeluaran konsumsi pemerintah 6,29 persen, pengeluaran konsumsi LNPRT 1,21 persen, pengeluaran konsumsi rumah tangga 0,71 persen, komponen impor barang dan jasa 1,81 persen," imbuhnya.
Sebagai informasi, pertumbuhan ekonomi NTB Triwulan III 2024 tidak terlepas dari pengaruh beragam peristiwa. Di antaranya hasil KSA terkait produksi padi yang meningkat dari 230,64 ribu ton GKG pada triwulan III 2023 menjadi 280,59 ribu ton GKG pada triwulan III 2024, atau meningkat 21,66 persen.
Lalu ada ada juga peristiwa dari jumlah penumpang yang berangkat melalui angkatan udara meningkat lebih dari 11,25 persen, dibandingkan triwulan III 2024, dari awalnya 329.998 penumpang menjadi 367.126 penumpang. Disusul jumlah tamu hotel yang menginap meningkat 156.512 orang, atau meningkat dari 500.479 orang menjadi 656.991 orang.
"Realisasi belanja pegawai pada APBD NTB dan APBD kabupaten/kota triwulan III 2024 mengalami peningkatan. Tak hanya itu, ada juga ekspor luar negeri pada triwulan III 2024 sebesar USD 902 juta yang mengalami peningkatan dibandingkan triwulan III 2023, yang tercatat sebesar USD 574 juta. Peningkatan utamanya terjadi pada ekspor komoditas tambang," tandasnya.
(nor/nor)