Kebakaran maut gudang LPG di Jalan Cargo Taman I, Ubung Kaja, Denpasar, Bali, telah mengakibatkan 13 nyawa melayang. Kini, tersisa lima korban dengan kondisi kritis di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Prof Ngoerah, Denpasar.
Direktur Medik dan Keperawatan RSUP Prof Ngoerah, Affan Priyambodo, mengungkapkan lima korban akibat amukan api di gudang LPG tersebut masih menjalani perawatan intensif. Dua di antaranya membutuhkan tranfusi darah.
"Ada dua pasien yang membutuhkan donor darah. Satu bergolongan darah B positif dan satu lagi golongan darah O positif," kata Affan dalam keterangannya, Minggu (16/6/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tiga korban lainnya, Affan berujar, juga masih dalam perawatan intensif di RSUP Prof Ngoerah. Kelima korban mengalami luka bakar di atas 60 persen atau hampir di sekujur tubuh. Mereka juga mengalami trauma inhalasi atau pembengkakan saluran napas akibat hawa panas ekstrem saat kebakaran terjadi.
Lima korban yang masih kritis tersebut, antara lain Ahmad Tamyis Mujaki (25), Didik Suryanto (49), Mohamad Sofyan (27), Suherminadi (30), dan Dicky Panca Ramdhani (63). "Semua pasien masih dalam alat bantu napas dengan keadaan kritis," kata Affan.
Berikut data korban meninggal dunia akibat kebakaran gudang LPG di Denpasar berdasarkan data per Minggu siang:
1. Purwanto dengan luka bakar 74 persen.
2. Edy Herwanto dengan luka bakar 85 persen.
3. Yudis Aldyanto dengan luka bakar 85 persen.
4. Petrus Jewarut alias Ernus dengan luka bakar 80 persen.
5. Robiaprianus Amput dengan luka bakar 87 persen.
6. Yoga Wahyu Pratama dengan luka bakar 81 persen.
7. Katiran dengan luka bakar 57 persen.
8. Eko Budi Santoso dengan luka bakar 80 persen.
9. Danu Sembara dengan luka bakar 79 persen.
10. Yolla Aldy Zoellyanto dengan luka bakar 45,5 persen.
11. M Umar Efendi dengan luka bakar 71 persen.
12. Wiri Suhardi dengan luka bakar 77 persen.
13. Muqhis Bayudi dengan luka bakar 56 persen.
Gembok Masih Terpasang Saat Gudang LPG Terbakar
![]() |
Kasat Reskrim Polresta Denpasar Kompol Laorens Rajamangapul Heselo mengungkap hasil penyelidikan sementara terkait kebakaran gudang LPG di Denpasar. Saat kejadian, dia berujar, pagar gudang LPG itu dalam kondisi tertutup dengan gembok yang masih terpasang.
"Pintu pagar dalam kondisi tertutup, tapi tidak dalam terkunci. Sempat dibuka paksa saat kejadian," kata Laorens, Minggu.
Menurut Laorens, para saksi sempat mendengar teriakan minta tolong saat api berkobar melalap gudang LPG tersebut. Mendengar teriakan itu, warga setempat berupaya menolong para pekerja yang masih berada di dalam gudang.
Lantaran gembok masih terpasang, upaya warga untuk menolong belasan pekerja pun menjadi terhambat. Warga akhirnya mencoba membuka paksa pagar gudang LGP itu agar pekerja yang masih di dalam dapat segera keluar menyelamatkan diri.
Laorens menduga kondisi pagar tertutup dengan gembok terpasang itu yang membuat para korban kesulitan saat akan menyelematkan diri dari kobaran api. Namun, dia belum dapat memastikan dugaan tersebut. Ia menegaskan polisi masih melakukan penyidikan atas insiden maut tersebut.
"Sampai saat ini, kami belum menemukan saksi yang bisa menjelaskan terkait itu. Saksi hanya mengatakan, pintu tertutup saat itu," katanya.
Kebakaran gudang LPG di Jalan Cargo Taman I, Ubung Kaja, Denpasar, Bali, terjadi pada Minggu (9/6/2024). Polisi telah menetapkan pemilik gudang CV Bintang Bagus Perkasa, Sukojin (50), sebagai tersangka. Sukojin dianggap bertanggung jawab atas tewasnya 13 pekerja akibat kebakaran gudang LPG itu.
(iws/iws)