Penutupan TPA Suwung Molor Lagi gegara TPST Tahura Ngurah Rai

Penutupan TPA Suwung Molor Lagi gegara TPST Tahura Ngurah Rai

Aryo Mahendro - detikBali
Jumat, 22 Mar 2024 21:02 WIB
TPST Tahura Ngurah Rai, Denpasar. (Aryo Mahendro/detikBali)
TPST Tahura Ngurah Rai, Denpasar. (Aryo Mahendro/detikBali)
Denpasar -

Penutupan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Suwung yang dijadwalkan dilakukan tahun ini diprediksi kembali molor. Musababnya, Pemerintah Kota (Pemkot) Denpasar menyatakan tempat pengolahan sampah terpadu (TPST) Tahura Ngurah Rai ditutup.

"Dampak (penutupan TPST Tahura Ngurah Rai) pasti akan ada pada kami di TPA Suwung. Penutupan (TPA Suwung) akan tertunda," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Provinsi Bali I Made Teja kepada detikBali, Jumat (22/2/2024).

Teja mengatakan Pemerintah Kota Denpasar harus mampu mengolah sampahnya sendiri. Misalnya, dengan mencari investor baru yang mampu mengolah sampah di Denpasar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sambil persiapan pihak kota mencari investor yang baru. Yang mampu dan siap mengolah sampah kota," kata Teja.

Public & Government Relation PT Bali Citra Metro Plasma Power (CMPP) Andrean Raditha mengatakan semua TPST se-Denpasar masih beroperasi. Ia menegaskan Tahura II TPST Ngurah Rai masih beroperasi. Sedangkan Tahura I, masih menunggu mesin baru.

"Sampai hari ini hanggar Tahura II masih beroperasi untuk memproduksi wood pellet dan RDF (bahan bakar mesin industri semen dan pembangkit listrik). Kami terus berusaha untuk melakukan perbaikan agar dapat beroperasi sesuai dengan kontrak," kata Andrean dalam keterangannya, Jumat.

Andrean mengaku menemui kendala selama proses pengolahan sampah di TPST Tahura Ngurah Rai, khususnya Tahura I. TPST itu masih belum beroperasi karena menunggu hasil pengolahan sampah di TPST Kesiman Kertalangu yang menggunakan mesin dari vendor lama.

Ternyata, Andrean melanjutkan, hasil pengolahan sampah menggunakan mesin dan optimalisasi operasional lainnya dari vendor lama itu kurang maksimal. Ia mengaku sudah menunjuk vendor baru untuk melakukan perbaikan dan normalisasi kapasitas untuk TPST Tahura.

"Kami fokus untuk segera mendatangkan mesin-mesin (pengolahan) untuk TPST Tahura, tentunya dengan desain teknologi yang lebih baik. Targetnya, sudah rampung sebelum Mei 2024," kata Andrean.

Pantauan detikBali pada Jumat siang, TPST Tahura II masih beroperasi mengolah limbah pohon. Sementara, TPST Tahura I yang kini masih tutup, mengolah sampah rumah tangga atau campur.

Sebelumnya, Wali Kota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara mengungkap TPST Tahura Ngurah Rai ditutup. TPST yang terletak di Denpasar itu ditutup karena tidak mampu mengolah sampah.

Jaya Negara telah dipanggil oleh pemerintah pusat terkait penutupan TPST Tahura Ngurah Rai. "Tinggal yang di (TPST) Kertalangu kalau juga tidak maksimal akan kami ganti dan tutup sesuai dengan ketentuan yang berlaku," ungkapnya di Gedung Dharma Negara Alaya, Denpasar, Kamis (21/3/2024).

Menurut Jaya Negara, hasil pengolahan sampah dari TPST Kesiman berupa briket kurang laku. Pemkot Denpasar kesulitan mendapatkan pembeli briket hasil olah sampah tersebut. Belakangan, TPST Kesiman justru didemo karena mengeluarkan bau busuk.

TPST Kesiman dan TPST Tahura ditargetkan dapat mengolah sampah sebanyak 450 ton per hari. Adapun, TPST Padangsambian bisa mengolah sampah 120 ton per hari.




(iws/hsa)

Hide Ads