
Alibi Pimpinan Ponpes Cabuli 5 Santriwati di Lombok, Bawa-bawa Jin
MA, pimpinan ponpes di Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB), mengakui telah mencabuli dan memerkosa lima santriwatinya.
MA, pimpinan ponpes di Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB), mengakui telah mencabuli dan memerkosa lima santriwatinya.
Pimpinan ponpes di Lombok Barat diduga mencabuli dan memperkosa lima santriwati. Para korban dicabuli oleh pimpinan ponpes berinisial MA.
Sejumlah mahasiswa di Trenggalek demo di kantor Kemenag setempat. Mereka mengecam kasus pencabulan yang dilakukan oknum pimpinan ponpes.
Polisi mengungkapkan modus M (72), pengasuh ponpes di Trenggalek yang mencabuli santriwatinya. Tersangka diketahui kerap memberikan uang kepada korbannya.
Bapak dan anak pengasuh ponpes di Trenggalek mengaku tak tahu bahwa mereka sama-sama mencabuli santriwati. Aksinya terbongkar saat diperiksa polisi.
Pengakuan mengejutkan datang dari bapak dan anak pelaku pencabulan santriwati. Keduanya mengaku saling tak tahu saat sama-sama melakukan pencabulan.
Bapak dan anak pengasuh santriwati di Trenggalek ternyata tidak saling tahu. Mereka akhirnya saling tahu saat diperiksa di polisi.
Kasus dugaan pencabulan yang dilakukan dua pengasuh pondok pesantren di Trenggalek terus bergulir. Penyidik kini memeriksa 10 korban.
Kemenag Trenggalek meminta kasus dugaan pencabulan di Trenggalek digebyah uyah atau digeneralisasi. Karena kasus itu perbuatan oknum, tidak terjadi sistematis.
Ponpes yang diasuh bapak-anak diduga cabuli 12 santriwatinya di Trenggalek dipastikan sudah berizin. Ini langkah yang akan dilakukan Kemenag Trenggalek.