
Rekonstruksi Pembunuhan Pasutri Tulungagung, Pengacara Korban: Janggal
Pembunuhan pasutri bos kolam renang di Tulungagung direka ulang di gedung Satreskrim Polres Tulungagung. Ada 49 adegan yang dalam rekonstruksi itu.
Pembunuhan pasutri bos kolam renang di Tulungagung direka ulang di gedung Satreskrim Polres Tulungagung. Ada 49 adegan yang dalam rekonstruksi itu.
Polres Tulungagung mengaku telah mengetahui curhatan anak pasutri korban pembunuhan. Polisi mempersilahkan jika ada bukti yang mengarah ke motif lain.
Kasus pembunuhan Pasutri di Kecamatan Ngantru, Tulungagung menyisakan tanda tanya keluarga. Keluarga menilai ada kejanggalan dalam perkara ini.
Glowoh membunuh pasutri bos kolam renang Tulungagung hingga sadis. Sebelum membunuh, ia masih sempat menyesap dua batang rokok.
Glowoh tersinggung dengan perkataan bos kolam renang Tulungagung. Ia pun muntab hingga menghabisi pasutri bos kolam renang dengan keji.
Batu akik itu membawa bala bagi pasutri bos kolam renang di Tulungagung. Nyawa keduanya melayang setelah utang batu jenis Widuri itu tak kunjung dibayar.
Pembunuhan sadis sepasang suami istri di Desa/Kecamatan Ngantru telah terungkap. Berikut kronologi pembunuhan tersebut.
Pelaku menjual batu akik senilai Rp 250 juta ke korban. Korban belum membayar. Sebelum pembunuhan, ada ucapan korban yang bikin sakit hati pelaku.
Kasus pembunuhan pasutri di Tulungagung dilakukan secara spontan. Pelaku juga awalnya hanya berniat menghabisi satu korban saja.
Pasutri bos kolam renang di Tulungagung tewas. Pembunuhnya adalah orang yang kenal dengan korban. Motifnya sakit hati saat pelaku menagih utang ke korban.