
Sakit Hati Ditegur Berujung Santri Bacok Ketua MUI di Banyuwangi
Santri yang membacok Ketua MUI Pesanggaran KH Affandi Musyafa ditangkap. Hasil pemeriksaan polisi sementara, aksi nekat itu dilakukan karena sakit hati ditegur.
Santri yang membacok Ketua MUI Pesanggaran KH Affandi Musyafa ditangkap. Hasil pemeriksaan polisi sementara, aksi nekat itu dilakukan karena sakit hati ditegur.
Peristiwa percobaan pembunuhan santri terhadap kiai mendapat atensi lebih dari polisi. Polisi menjamin keamanan Ponpes di Banyuwangi.
Seorang santri membacok Ketua MUI Pesanggaran Banyuwangi. Sebelum membacok, santri itu berpura-pura sakit dan meminta air doa kepada sang kiai.
Ketua MUI Pesanggaran KH Affandi Musyafa Banyuwangi dibacok oleh santrinya sendiri. Belati yang digunakan untuk membacok telah dipersiapkan oleh pelaku.
Santri yang membacok Ketua MUI Pesanggaran telah ditangkap. Aksi nekat itu dilakukan karena sakit hati ditegur setelah tersangka masuk ke pondok putri.
Polisi menetapkan Darmanto (34) sebagai tersangka percobaan pembunuhan Ketua MUI di Banyuwangi, KH Affandi Musyafa. Polisi menjerat tersangka dengan 3 pasal.
Pelaku pembacokan Ketua MUI di Banyuwangi ditetapkan sebagai tersangka. Darmanto diduga sengaja menikam dan membacok KH Affandi menggunakan belati.
Polisi menyatakan Darmanto (34), pelaku pembacokan KH Affandi Musyafa, Ketua MUI Kecamatan Pesanggaran Banyuwangi tidak gangguan jiwa. Pelaku dinyatakan sehat.
Polisi menangkap Darmanto (34), pelaku pembacokan dan percobaan pembunuhan terhadap Ketua MUI Kecamatan Pesanggaran. Begini pengakuan pelaku.
Ketua MUI Kecamatan Pesanggaran, KH Affandi Musyafa dibacok santrinya. Santri yang baru tinggal di Ponpes Miftahul Hidayah itu perantau yang dibawa sang kiai.