.webp)
Dia mengaku seperti ada yang mengendalikan dirinya saat peristiwa penusukan tersebut.
"Memang kita kayak dikendalikan orang, nggak sadar nian itu Pak," aku Darmanto dalam video percakapan di dalam mobil yang dilihat detikJatim, Sabtu (19/2/2022).
Dalam video berdurasi 1 menit 16 detik itu, pelaku mengaku sebelum kejadian dirinya mengalami sakit sejak Kamis (17/2) sore.
Darmanto lantas meminta bantuan KH Affandi untuk mengobatinya dengan air doa atau ruqyah. Namun saat diobati inilah tanpa terduga pelaku langsung menyerang korban dengan belati.
Hingga akhirnya korban harus dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis karena mengalami luka robek di bagian rahang dan pinggangnya.
Hanya saja, saat ditanya oleh petugas kepolisian yang mengawal, Darmanto bersikeras mengaku tidak sadar dan tidak ingat bagaimana dirinya menyerang KH Affandi menggunakan.
Ia baru tersadar setelah korban bersimbah darah hingga akhirnya pelaku langsung melarikan diri. "Di luar kita sudah nggak karuan lagi, tangan kita gemetar," akunya.
Darmanto berdalih tidak akan mungkin menyerang pengasuh Ponpes Al-Hidayah Tembakur tersebut jika dirinya dalam kondisi sadar.
Mengingat, korban selama ini sudah sangat berjasa kepada pelaku dan keluarganya. "Kalau sadar ngapain (menusuk korban). Kita di situ sudah numpang banyak sama dia (KH Affandi)," dalihnya.
Namun saat ditanya oleh aparat kepolisian terkait belati yang digunakan untuk menyerang KH Affandi, pelaku tak juga menjawab apakah itu sudah disiapkannya atau diambilnya dari dapur.
(iwd/iwd)
