
Keluarga Bantah Dosen UIN Solo Berkata Kasar ke Tukang Bangunan
Keluarga Wahyu Dian Silviani dosen UIN Raden Mas Said Solo membantah jika korban berkata kasar kepada tukang bangunan berinisial DF.
Keluarga Wahyu Dian Silviani dosen UIN Raden Mas Said Solo membantah jika korban berkata kasar kepada tukang bangunan berinisial DF.
Ayah dari dosen UIN Solo yang dibunuh tukang bangunan mengaku tidak yakin jika anaknya mengasari pelaku.
Suasana penuh duka mengiringi prosesi pemakaman Wahyu Dian Silviani (34) di Lingkungan Pejeruk Sejahtera, Kelurahan Pejeruk, Kecamatan Ampenan.
Motif pembunuhan dosen UIN Raden Mas Said Solo, Wahyu Dian Silviani akhirnya terungkap. Pelaku berinisial DF mengaku sakit hati dengan ucapan korban.
Ayah dari dosen UIN Solo yang dibunuh tukang pengerjaan rumah, Prof. Moh Hasil Tamzil, tak percaya anaknya berperilaku kasar ke pelaku.
Nasrudin (53), Kepala Lingkungan (Kaling) Abian, Kelurahan Pejeruk, Kecamatan Ampenan, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), mengenang Wahyu Dian Silviani.
Dosen UIN Raden Mas Said Solo, Wahyu Dian Silviani (34) dibunuh kuli bangunan berinisial DF (23). Berikut sederet fakta kasus tersebut.
Pembunuhan terhadap Wahyu Dian Silviani (34) menyisakan duka mendalam bagi keluarganya.
Motif pembunuhan dosen UIN Raden Mas Said Solo, Wahyu Dian Silviani akhirnya terungkap. Pelaku berinisial DF mengaku sakit hati dengan ucapan korban.
Motif pembunuhan dosen UIN Raden Mas Said Solo, Wahyu Dian Silviani akhirnya terungkap. Pelaku berinisial DF mengaku sakit hati dengan ucapan korban.