Hukum Puasa 11 Muharram tanpa Puasa Tasua dan Asyura, Apakah Boleh?

Hukum Puasa 11 Muharram tanpa Puasa Tasua dan Asyura, Apakah Boleh?

Fria Sumitro - detikSumut
Jumat, 28 Jul 2023 16:28 WIB
Fresh date fruits with almonds on a table
Hukum Puasa 11 Muharram (Foto: iStock)
Medan -

Selama bulan Muharam, terdapat satu amalan ibadah yang sangat dianjurkan. Itu adalah ibadah puasa. Disebutkan dalam salah satu riwayat, puasa di bulan Muharam adalah yang paling utama setelah puasa Ramadan.

Di antara hari-hari selama bulan pertama kalender Hijriah tersebut, puasa di tanggal 9 dan 10 Muharam adalah yang paling afdal karena diperintahkan langsung oleh Rasulullah. Namun, bagaimana jika berpuasa di tanggal 11 Muharam, tapi tidak puasa Tasua dan Asyura?

Bagi detikers yang ingin tahu jawabannya, simak rangkuman informasi tentang hukum puasa 11 Muharram tanpa puasa Tasua dan Asyura berikut ini!

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hukum Puasa 11 Muharram

Terdapat satu hadis yang menyebutkan tentang anjuran berpuasa tiga hari sekaligus selama bulan Muharam, yakni pada 9, 10, dan 11 Muharam. Bunyi hadis tersebut adalah sebagai berikut:

"Berpuasalah pada hari sebelum dan sesudah Asyura." (HR. Al-Baihaqi, 4:287).

ADVERTISEMENT

Ulama khilaf perihal kesahihan riwayat tersebut. Menurut Syekh Ahmad Syakir, hadis anjuran puasa 11 Muharram di atas berstatus hasan.

Akan tetapi, Syekh Al-Albani, Al-Hafidz Ibn Hajar, Syuaib al-Arnauth, dan lainnya menilai status hadis tersebut sebagai daif atau lemah. Diterangkan Syuaib al-Arnauth dalam Ta'liq untuk Musnad Ahmad:

"Sanadnya daif. Ada perawi Ibnu Abi Laila-namanya Muhammad bin Abdurrahman-hafalannya rusak. Sementara Daud bin Ali, beberapa ahli hadis meriwayatkan hadis darinya. Ibnu Hibban menyebutkan biografinya dalam kitab ats-Tsiqat, dan beliau berkomentar, 'Sering keliru.' Imam ad-Dzahabi berkomentar, 'Hadisnya tidak bisa dijadikan hujah.' (Ta'liq Musnad Ahmad, 4/52).

Walaupun berstatus lemah, beberapa ulama tidak mempermasalahkan pelaksanaan puasa di 11 Muharam atas beberapa sebab. Berikut alasan bolehnya mengerjakan puasa di tanggal 11 Muharam:

Alasan 1

Menurut sebagian ulama, mengerjakan puasa 9, 10, dan 11 Muharram merupakan tingkatan puasa paling tinggi dari puasa Asyura. Sementara itu, mereka yang hanya berpuasa pada 9 dan 10 Muharam atau 10 Muharam saja berada di tingkatan yang lebih rendah.

Tingkatan puasa Asyura tersebut dijelaskan oleh Ibnu Qayyim Al-Jauziyah dalam Zaad Al-Ma'ad, 2:72.

Alasan 2

Puasa 11 Muharram boleh dilakukan sebagai bentuk kehati-hatian apabila ragu dalam penentuan awal bulan Muharam. Hal ini seperti yang dijelaskan Imam Ahmad dalam Lathaif Al-Ma'arif (hal. 99):

"Jika ragu mengenai penentuan hilal awal Muharam, maka boleh berpuasa pada tiga hari sekaligus (hari 9, 10, dan 11 Muharam) untuk kehati-hatian."

Alasan 3

Dikatakan oleh Syekh Prof. Dr. 'Umar Al-Muqbil, orang yang tidak sempat mengerjakan puasa 9 dan 10 Muharam bisa menggantinya dengan puasa 10 dan 11 Muharam.

Alasan 4

Puasa 10 dan 11 Muharram bisa juga dikerjakan dengan tujuan menyelisihi puasa Asyura orang Yahudi, sekalipun yang disunahkan secara langsung oleh Rasulullah adalah saum di tanggal 9 dan 10 Muharam.

Hal ini seperti dijelaskan oleh Syaikh 'Abdul 'Aziz bin 'Abdillah bin Baz, mufti Kerajaan Saudi Arabia:

"Yang afdal adalah berpuasa pada hari kesembilan dan kesepuluh dari bulan Muharam karena mengingat hadis (Ibnu 'Abbas), 'Apabila aku masih diberi kehidupan tahun depan, aku akan berpuasa pada hari kesembilan.' Jika ada yang berpuasa pada hari kesepuluh dan kesebelas atau berpuasa tiga hari sekaligus (9, 10 dan 11 Muharram), maka itu semua baik. Semua ini dengan maksud untuk menyelisihi Yahudi." (Fatwa Syaikh Ibnu Baz).

Alasan 5

Puasa 11 Muharram tetap boleh dilakukan karena tidak menyimpang dari hadis Nabi tentang keutamaan berpuasa di bulan Muharam. Imam al-Albani, dalam Silsilah al-Huda wa an-Nur, mengatakan,

"Tidak masalah puasa tanggal 11 Muharam, bukan karena hadis yang menyebutkan hal itu, tetapi karena termasuk dalam sabda Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam, 'Puasa terbaik setelah Ramadan adalah puasa di bulan Allah, yaitu Muharam.'"

Lantas, Apakah Boleh Puasa 11 Muharram tanpa Puasa Asyura dan Tasua?

Dari keterangan sebelumnya, dapat detikers ketahui bahwa tidak masalah jika ingin berpuasa pada 11 Muharam. Sebab, salah satu alasannya adalah karena berpuasa pada 11 Muharam termasuk menjalankan sunah Rasulullah tentang keutamaan saum di bulan Muharam.

Hal serupa juga diucapkan oleh Buya Yahya dalam video "Hanya Puasa dihari Asyuro dan Tidak Puasa Dihari Tasu'a?" yang diunggah melalui kanal YouTube resminya. Ia menyebutkan, puasa 11 Muharram adalah sunah, bukan wajib.

"Ingat, (puasa) tanggal 11 (Muharam) pun juga sunah, bukan suatu yang wajib. ... Setelah tanggal 10 Anda berpuasa, berpuasalah tanggal 11 kalau bisa, agar berbeda dengan orang Yahudi," kata Buya Yahya dalam video tersebut, dikutip detikSumut, Jumat (28/7).

Hanya saja, sangat disayangkan apabila ada seorang muslim yang melewatkan puasa Asyura 10 Muharram. Pasalnya, saum di tanggal tersebutlah yang paling utama selama Muharam.

Hal ini seperti yang diindikasikan Buya Yahya dalam penjelasannya, bahwa jika ada seseorang yang melewatkan puasa Tasua pada 9 Muharam, jangan sampai orang tersebut melewatkan puasa Asyura.

"Jangan gara-gara tanggal 9 (Muharam) tidak berpuasa, lalu tidak puasa tanggal 10 (Muharam). Bahkan, intinya tanggal 10 (Muharam)," tegas Buya Yahya.

Di samping itu, Rasulullah juga sudah jelas menyampaikan keutamaan dari puasa Asyura, yaitu orang yang mengerjakannya insya Allah mendapatkan ampunan dosa setahun yang lalu dari Allah SWT.

"Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam ditanya mengenai keutamaan puasa Arafah. Beliau menjawab, 'Puasa Arafah akan menghapus dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang.' Beliau juga ditanya mengenai keistimewaan puasa Asyura. Beliau menjawab, 'Puasa Asyura akan menghapus dosa setahun yang lalu.'" (HR. Muslim no. 1162).

Buya Yahya juga memaparkan, apabila seseorang hanya mengerjakan puasa 11 Muharram, maka ia telah melewatkan pahala dari berpuasa pada 9, 10, dan 11 Muharam sekaligus, yakni

  • pahala karena berpuasa pada hari Asyura berupa ampunan dosa dari Allah SWT,
  • pahala karena menjalankan sunah Nabi untuk menyelisihi puasa Asyura-nya orang Yahudi, dan
  • pahala orang yang berpuasa tiga hari selama satu bulan.

Kesimpulan

Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa seseorang boleh menjalankan puasa 11 Muharram, sekalipun ia telah melewatkan puasa Tasua dan Asyura. Pasalnya, berpuasa di tanggal 11 Muharam masih selaras dengan sunah Rasulullah perihal keutamaan puasa di bulan Muharam.

Hanya saja, orang yang mengerjakan puasa 11 Muharram tanpa puasa Tasua dan Asyura telah melewatkan banyak pahala dari Allah, salah satunya pahala puasa Asyura yang berupa ampunan dosa setahun lalu.

Untuk itu, jika Allah masih memanjangkan umur kita hingga tahun depan, jangan sampai melewatkan puasa Tasua dan Asyura karena keduanya adalah yang lebih utama. Semoga artikel di atas menjawab pertanyaanmu. Wallahua'lam bishawab.




(mff/dpw)


Hide Ads