- Dalil Anjuran Puasa Asyura 10 Muharam Dalil 1 Dalil 2 Dalil 3
- Hukum Puasa Tasua dan Asyura 9-10 Muharam
- Niat Puasa Asyura 10 Muharram: Arab, Latin, Terjemahan
- Tata Cara Puasa Asyura 10 Muharram 1. Niat karena Allah Ta'ala 2. Makan Sahur 3. Melaksanakan Puasa 4. Menjaga Diri selama Berpuasa 5. Memperbanyak Amal Saleh selama Berpuasa 6. Menyegerakan Berbuka ketika Sudah Masuk Waktunya 7. Membaca Doa Buka Puasa
- Keutamaan Puasa Asyura 10 Muharam
Ibadah yang paling utama di bulan Muharam adalah puasa. Ini karena ibadah saum yang lebih utama setelah Ramadan adalah puasa di bulan Muharam. Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda,
"Puasa yang paling utama setelah (puasa) Ramadan adalah puasa pada bulan Allah (Muharam). Sementara salat yang paling utama setelah salat wajib adalah salat malam." (HR. Muslim no. 1163).
Meskipun puasa di tiap hari bulan Muharam utama, ada lagi yang lebih afdal, yaitu puasa Asyura pada 10 Muharram. Tahun ini, puasa Asyura 10 Muharram 1445 H bertepatan dengan Jumat, 28 Juli 2023.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kali ini, detikSumut telah merangkum informasi tentang puasa Asyura 2023, mulai dari niat, tata cara, hukum, hingga keutamaannya. Baca sampai habis, ya, detikers!
Dalil Anjuran Puasa Asyura 10 Muharam
Dalil 1
"Ketika tiba di Madinah, Rasulullah SAW mendapati orang-orang Yahudi melakukan puasa Asyura. Kemudian, Rasulullah SAW bertanya, 'Hari yang kalian berpuasa ini hari apa?' Orang-orang Yahudi tersebut menjawab, 'Ini adalah hari yang sangat mulia. Ini adalah hari di mana Allah menyelamatkan Musa dan kaumnya. Ketika itu pula Firaun dan kaumnya ditenggelamkan. Musa berpuasa pada hari ini dalam rangka bersyukur, maka kami pun mengikuti beliau berpuasa pada hari ini.' Kemudian, Rasulullah SAW bersabda, 'Kami seharusnya lebih berhak dan lebih utama mengikuti Musa daripada kalian.' Lalu, setelah itu, Rasulullah SAW memerintahkan kaum muslimin untuk berpuasa." (HR. Muslim no. 1130).
Dalil 2
"Hari Asyura adalah waktunya puasa orang-orang Quraisy pada zaman Jahiliyah. Dan Rasulullah pun melaksanakannya. Tatkala Nabi tiba di Madinah, beliau tetap melakukan puasa Asyura dan memerintahkan sahabat untuk melakukan puasa itu juga. Ketika diwajibkan puasa Ramadan, beliau meninggalkan puasa Asyura dan beliau bersabda, 'Barang siapa yang hendak berpuasa, maka puasalah, dan barang siapa yang hendak berbuka, maka berbukalah.'" (HR. Bukhari).
Dalil 3
"Sesungguhnya orang-orang Jahiliah biasa melakukan puasa pada hari Asyura. Rasulullah SAW pun melakukan puasa tersebut sebelum diwajibkannya puasa Ramada, begitu pula kaum muslimin saat itu. Tatkala puasa Ramadan diwajibkan, Rasulullah SAW bersabda, 'Sesungguhnya hari Asyura adalah hari di antara hari-hari Allah. Barang siapa yang ingin berpuasa, silakan berpuasa. Barang siapa meninggalkannya, juga silakan'." (HR. Muslim no. 1126)
Hukum Puasa Tasua dan Asyura 9-10 Muharam
Berdasarkan Fiqih Kontroversi Jilid 2: Beribadah antara Sunnah dan Bid'ah oleh H.M. Anshary, para ulama tidak berbeda pendapat perihal anjuran dan hukum puasa Asyura.
Menurut Imam Syafi'i, Imam Ahmad, hingga Ishaq, adalah hukumnya sunah mengerjakan puasa di hari kesembilan dan kesepuluh Muharam sekaligus. Hal yang sama juga disebutkan Ibnu 'Abdil Barr yang menukil pendapat beberapa ulama: bahwa hukum puasa Tasua dan Asyura adalah sunah.
Niat Puasa Asyura 10 Muharram: Arab, Latin, Terjemahan
Dilansir laman resmi NU, membaca niat puasa Asyura bisa dilafalkan pada siang hari. Ketika seseorang belum mengamalkan niat pada malam hari hingga terbitnya fajar, orang tersebut tetap boleh berpuasa dengan membaca niat puasa sampai sebelum masuk waktu zuhur.
Namun, hal ini dengan syarat orang tersebut belum melakukan hal-hal yang membatalkan puasa, seperti makan dan minum, sejak fajar hingga ia melakukan niatnya.
Selengkapnya berikut niat puasa Asyura 10 Muharram, lengkap dengan tulisan Arab, Latin, dan terjemahannya:
نَوَيْتُ صَوْمَ عَاشُورَاءَ لِلّٰهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma Âsyûrâ-a lilâhi ta'âlâ.
Artinya: "Saya niat puasa Asyura karena Allah Ta'ala."
Tata Cara Puasa Asyura 10 Muharram
Mengerjakan puasa sunah 9 dan 10 Muharam tak jauh beda dengan puasa pada umumnya. Sebagai pengingat, berikut tata cara puasa 9 dan 10 Muharram:
1. Niat karena Allah Ta'ala
Segala ibadah dimulai dengan niat. Adapun niat sudah cukup dengan memantapkannya di hati, tanpa perlu dilafalkan.
2. Makan Sahur
Di samping supaya lebih tahan menjalankan puasa seharian, juga terdapat keberkahan dalam makanan sahur. Dari Anas bin Malik RA, Rasulullah SAW pernah bersabda,
"Makan sahurlah karena sesungguhnya pada sahur itu terdapat berkah." (HR. Bukhari no. 1923)
3. Melaksanakan Puasa
Setelah melaksanakan sahur, selanjutnya melaksanakan puasa. Artinya menahan diri makan, minum dan hal-hal yang membatalkan puasa, mulai terbit fajar hingga terbenamnya matahari.
4. Menjaga Diri selama Berpuasa
Selama berpuasa, sudah sepatutnya kaum muslimin menjaga dirinya dari hal-hal yang mampu membatalkan ataupun mengurangi pahala ibadah puasa, seperti gibah, berkata kasar, dan lainnya.
5. Memperbanyak Amal Saleh selama Berpuasa
Selama berpuasa, kamu dapat menyibukkan diri dengan memperbanyak amal saleh, seperti mendirikan salat sunah, membaca Al-Qur'an, dan bersedekah.
6. Menyegerakan Berbuka ketika Sudah Masuk Waktunya
Berbuka puasa disunahkan di awal waktu. Jadi, ketika kamu telah mendengar kumandang azan, segera batalkan puasa.
Adab yang satu ini disebutkan dalam sebuah hadis di mana sabda Nabi SAW berbunyi,
"Manusia senantiasa dalam kebaikan selama mereka menyegerakan berbuka." (HR. Ibnu Majah, sahih menurut Al-Albani).
7. Membaca Doa Buka Puasa
Sudah tahu doa buka puasa yang lebih sahih sesuai ajaran Rasulullah? Berikut bacaan hingga artinya:
ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَّتِ الْعُرُوقُ وَثَبَتَ الأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللَّهُ
Dzahabazh zhoma'u wabtallatil 'uruqu wa tsabatal ajru insya Allah
Artinya: "Rasa haus telah hilang dan urat-urat telah basah, dan pahala telah ditetapkan insya Allah" (HR. Abu Daud no. 2357, hasan).
Kapan doa ini diucapkan? Seperti yang dipraktikkan Rasulullah, doa buka puasa tersebut diucapkan setelah membatalkan puasa.
Adapun saat makan dan minum untuk membatalkan puasa, detikers cukup membaca basmalah. Setelah hilang dahaga, barulah kita mengamalkan doa di atas.
Keutamaan Puasa Asyura 10 Muharam
Salah satu keutamaan dari puasa Asyura adalah diampuninya dosa setahun yang lalu. Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah dalam sebuah riwayat dari Abu Qatadah Al Anshary:
"Puasa Arafah akan menghapus dosa dua tahun yang lalu dan yang akan datang, dan puasa Asyura akan menghapus dosa setahun yang lalu." (HR. Muslim no. 1162).
Pernyataan serupa juga dapat ditemukan dalam hadis yang diriwayatkan dalam kitab Shahih Muslim berikut:
"Puasa pada hari Asyura, sungguh aku berharap kepada Allah agar menghapuskan dosa setahun yang telah lalu." (HR. Muslim no. 1975).
Demikianlah informasi tentang puasa Asyura 2023, mulai dari niat, dalil, hingga keutamaannya. Jangan sampai kelewatan mengerjakan ibadah saum sunah satu ini, ya, detikers!
(mff/mff)