Tanggal 28 Juli 2023 Puasa Apa? Ini Dalil, Niat, dan Keutamaannya

Tanggal 28 Juli 2023 Puasa Apa? Ini Dalil, Niat, dan Keutamaannya

Fria Sumitro - detikSumut
Kamis, 27 Jul 2023 14:32 WIB
Iftar or Fatoor is the evening meal with which Muslims end their daily Ramadan fast at sunset
Tanggal 28 Juli 2023 Puasa Apa? (Foto: iStock)
Medan -

Tanggal 28 Juli 2023 puasa apa? Beberapa detikers mungkin tak sengaja menemukan kueri tersebut saat berselancar di Google. Memangnya, ada puasa apa pada tanggal tersebut?

Bagi kamu yang penasaran, temukan jawabannya berikut ini. Puasa di hari tersebut ternyata sangat spesial, lo!

28 Juli 2023: Puasa Asyura 10 Muharram 1445 H

Jika merujuk kalender Hijriah, penghujung Juli sudah memasuki bulan Muharam 1445 H. Berdasarkan Kalender Hijriah Indonesia Tahun 2023 M (1444 H-1445 H) yang dikeluarkan Kementerian Agama (Kemenag) RI, 28 Juli 2023 bertepatan dengan 10 Muharam 1445 H.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam agama Islam, 10 Muharam adalah hari yang spesial. Pada tanggal tersebut, kaum muslimin mengerjakan ibadah saum sunah yang dikenal sebagai puasa Asyura.

Merujuk Buku Pintar Puasa Wajib dan Sunnah karya Nur Solikhin, kata asyura berasal dari bahasa Arab yang berarti 'sepuluh'. Adapun pengertian puasa Asyura secara istilah adalah puasa sunah yang dikerjakan pada hari ke-10 bulan Muharam.

ADVERTISEMENT

Dalil Puasa Asyura 10 Muharram

Puasa Asyura sebenarnya bukanlah saum yang baru. Ibadah tersebut sudah ada jauh sebelum kedatangan Islam.

Berdasarkan riwayat yang ada, umat Yahudi dan orang-orang Quraisy di era sebelum masuknya Islam juga telah mengerjakannya.

Bahkan, berdasarkan Dahsyatnya Puasa Sunah karya Syarbini dan Afgani (2010), sebagian ulama berpendapat bahwa dulunya puasa Asyura dihukumi wajib. Namun, setelah datang perintah puasa di bulan Ramadan, saum pada hari ke-10 Muharam itu berubah menjadi sunah.

Berikut dalil-dalil tentang perintah puasa Asyura 10 Muharram:

Dalil 1

"Ketika tiba di Madinah, Rasulullah SAW mendapati orang-orang Yahudi melakukan puasa Asyura. Kemudian, Rasulullah SAW bertanya, 'Hari yang kalian berpuasa ini hari apa?' Orang-orang Yahudi tersebut menjawab, 'Ini adalah hari yang sangat mulia. Ini adalah hari di mana Allah menyelamatkan Musa dan kaumnya. Ketika itu pula Firaun dan kaumnya ditenggelamkan. Musa berpuasa pada hari ini dalam rangka bersyukur, maka kami pun mengikuti beliau berpuasa pada hari ini.' Kemudian, Rasulullah SAW bersabda, 'Kami seharusnya lebih berhak dan lebih utama mengikuti Musa daripada kalian.' Lalu, setelah itu, Rasulullah SAW memerintahkan kaum muslimin untuk berpuasa." (HR. Muslim no. 1130).

Dalil 2

"Hari Asyura adalah waktunya puasa orang-orang Quraisy pada zaman Jahiliyah. Dan Rasulullah pun melaksanakannya. Tatkala Nabi tiba di Madinah, beliau tetap melakukan puasa Asyura dan memerintahkan sahabat untuk melakukan puasa itu juga. Ketika diwajibkan puasa Ramadan, beliau meninggalkan puasa Asyura dan beliau bersabda, 'Barang siapa yang hendak berpuasa, maka puasalah, dan barang siapa yang hendak berbuka, maka berbukalah.'" (HR. Bukhari).

Dalil 3

"Sesungguhnya orang-orang Jahiliah biasa melakukan puasa pada hari Asyura. Rasulullah SAW pun melakukan puasa tersebut sebelum diwajibkannya puasa Ramadan, begitu pula kaum muslimin saat itu. Tatkala puasa Ramadan diwajibkan, Rasulullah SAW bersabda, 'Sesungguhnya hari Asyura adalah hari di antara hari-hari Allah. Barang siapa yang ingin berpuasa, silakan berpuasa. Barang siapa meninggalkannya, juga silakan'." (HR. Muslim no. 1126)

Bacaan Niat Puasa Asyura 10 Muharram

Dilansir laman resmi NU, membaca niat puasa Asyura bisa dilafalkan pada siang hari. Ketika seseorang belum mengamalkan niat pada malam hari hingga terbitnya fajar, orang tersebut tetap boleh berpuasa dengan membaca niat puasa sampai sebelum masuk waktu zuhur.

Namun, hal ini dengan syarat orang tersebut belum melakukan hal-hal yang membatalkan puasa, seperti makan dan minum, sejak fajar hingga ia melakukan niatnya.

Selengkapnya berikut niat puasa Asyura 10 Muharram, lengkap dengan tulisan Arab, Latin, dan terjemahannya:

نَوَيْتُ صَوْمَ عَاشُورَاءَ لِلّٰهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma Âsyûrâ-a lilâhi ta'âlâ.

Artinya: "Saya niat puasa Asyura karena Allah Ta'ala."

Keutamaan Puasa Asyura 10 Muharram

Salah satu keutamaan dari puasa Asyura adalah diampuninya dosa setahun yang lalu. Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah dalam sebuah riwayat dari Abu Qatadah Al Anshary:

"Puasa Arafah akan menghapus dosa dua tahun yang lalu dan yang akan datang, dan puasa Asyura akan menghapus dosa setahun yang lalu." (HR. Muslim no. 1162).

Pernyataan serupa juga dapat ditemukan dalam hadis yang diriwayatkan dalam kitab Shahih Muslim berikut:

"Puasa pada hari Asyura, sungguh aku berharap kepada Allah agar menghapuskan dosa setahun yang telah lalu." (HR. Muslim no. 1975).

Jadi, tanggal 28 Juli 2023 adalah waktu pelaksanaan puasa Asyura 10 Muharram 1445 H. Pastikan kamu tidak melewatkannya karena puasa tersebut memiliki keutamaan yang besar, yaitu ampunan dosa setahun yang lalu. Semoga artikel tadi menjawab pertanyaanmu!




(mff/astj)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads