Kalimantan Barat

Kejanggalan Kematian Bripda ID di Kasus Polisi Tembak Polisi

Riani Rahayu - detikSulsel
Sabtu, 29 Jul 2023 08:00 WIB
Foto: Istimewa
Melawi -

Ayah Bripda IDF atau ID, Y Pandi menyebut ada kejanggalan dalam kasus kematian putranya setelah tertembak oleh sesama polisi. Y Pandi menilai letusan senjata yang mengenai leher hingga ke telinga kanan anaknya tidak wajar.

"Tapi menurut logika kami letusan senjata itu sepertinya tidak mungkin bagi kami dari bawah kok bisa sampai atas mengenai batang leher ke telinga sebelah kanan," kata Y Pandi saat dihubungi detikcom, Kamis (27/7/2023).

Dia pun menuturkan anaknya sempat terlibat cekcok dengan 3 seniornya sebelum tewas tertembak di Rusun Polri Cikeas, Bogor, Minggu (23/7). Bripda ID saat itu didatangi 3 seniornya yang diduga dalam kondisi mabuk.


"Anak kami ini didatangi oleh 3 seniornya, datang ke place-nya anak kami ini dengan kondisi sepertinya sudah minum atau mabuk sehingga terjadi cekcok antara mereka dengan anak kami," ungkap Y Pandi.

Selanjutnya, kata Y Pandi, salah satu dari 3 seniornya mengambil senjata api dari tasnya. Hingga belakangan senjata api tersebut meledak dan mengenai anaknya.

"Dan kemudian si tersangka, salah satu dari bertiga seniornya ini tadi mengambil senjata di tasnya kemudian tidak sengaja, katanya kan, tidak sengaja dalam arti mengambil senjata terus senjata itu meledak," ujarnya.

Ibu Bripda ID Sempat Video Call Sebelum Kejadian

Y Pandi mengatakan keluarga masih sempat berkomunikasi dengan putranya pada malam sebelum insiden maut terjadi. Saat itu keluarga tak menaruh curiga dan menganggap tidak terjadi apa-apa terhadap Bripda ID.

Sang ibu terakhir kali berkomunikasi dengan putranya itu melalui video call pada pukul 20.00 WIB. Bripda ID juga disebut masih sempat teleponan dengan temannya pada pukul 01.00 WIB.

"Kan sebelum kejadian anak saya telepon saya dengan mamanya jam 8 malam masih video call, kemudian sampai jam 1 teleponan lagi sama temannya. Masih bisa, masih ada," ujar Y Pandi.

Belakangan, Y Pandi baru mengetahui Bripda ID tewas tertembak. Sebelum itu, kata dia, ada 3 senior yang mendatangi Bripda ID yang diduga dalam keadaan mabuk.

"Kemudian jam 1 lewat itu mungkin mereka dipanggil oleh seniornya yang bertiga itu tadi ke place-nya dalam keadaan mabuk. Kurang lebih jam setengah 3 (dini hari) itulah kejadiannya," tuturnya.

Selengkapnya di halaman selanjutnya.




(asm/afs)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork