Sejarah dan Fakta Unik Amplang, Oleh-Oleh Khas Kalimantan Timur

Nadhifa Aurellia Wirawan - detikKalimantan
Senin, 29 Sep 2025 12:00 WIB
Amplang. Foto: Istimewa
Samarinda -

Amplang, salah satu oleh-oleh khas Kalimantan Timur, jadi primadona para wisatawan. Hampir semua yang berkunjung ke Benua Etam pasti membawa pulang amplang.

Makanan ringan berbentuk kerupuk kecil ini bukan hanya menjadi camilan gurih, melainkan juga bagian dari identitas budaya kuliner masyarakat pesisir Kalimantan Timur. Rasanya yang renyah, gurih, dan harum khas ikan membuat amplang dicintai semua kalangan, mulai dari anak-anak hingga orang tua.

Di balik kepopulerannya, amplang memiliki keistimewaan dan keunikan tersendiri dibanding kerupuk-kerupuk lain yang sejenis.

Asal-Usul Amplang

Sejarah amplang diyakini berakar kuat dari Kota Samarinda pada era 1970-an. Awalnya, bahan dasar utama amplang adalah ikan belida, yaitu spesies ikan sungai yang dulu melimpah di perairan Mahakam.

Ikan belida terkenal berdaging lembut dengan aroma khas, sehingga sangat cocok diolah menjadi kerupuk ikan yang gurih. Namun, seiring waktu, populasi ikan belida semakin menurun dan harganya pun melambung tinggi.

Kondisi inilah yang membuat perajin beralih menggunakan ikan lain, seperti ikan tenggiri atau ikan gabus yang lebih mudah diperoleh tetapi tetap memberikan cita rasa istimewa.

Nama "amplang" sendiri lebih populer digunakan masyarakat setempat ketimbang istilah "kerupuk ikan". Ada pula sebutan "kerupuk kuku macan", merujuk pada bentuk amplang yang menyerupai kuku macan yang kecil, agak lonjong, dan pas dimakan sekali lahap.

Dari Samarinda, produksi amplang kemudian meluas ke Balikpapan, Banjarmasin, hingga Pontianak, bahkan menyeberang ke Malaysia.



Simak Video "Video: Toko Oleh-oleh di Jalur Pantura Cirebon Ramai Pembeli Saat Arus Balik"


(des/des)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork