6 Destinasi Wisata Hari Museum Nasional di Kalimantan

6 Destinasi Wisata Hari Museum Nasional di Kalimantan

Bayu Ardi Isnanto - detikKalimantan
Minggu, 12 Okt 2025 07:58 WIB
museum balanga
Koleksi Museum Balanga. Foto: Ica Wulansari/d'Traveler
Balikpapan -

12 Oktober diperingati sebagai Hari Museum Nasional di Indonesia. Momentum ini menjadi pengingat bagi kita semua bahwa museum bukanlah sekadar 'gudang' barang bersejarah, melainkan identitas bangsa yang harus dijaga.

Di pulau Kalimantan, kekayaan sejarah dan kebudayaan terekam jelas di berbagai museum. Ada catatan pertempuran di masa kolonial, warisan kerajaan, hingga kearifan lokal.

Dalam artikel ini ada 6 destinasi wisata museum di Kalimantan yang wajib detikers kunjungi, mulai dari Museum Sejarah Tarakan, Museum Kayu Tuah Himba, Museum Wasaka Banjarmasin, Museum Kalimantan Barat, dan Museum Mulawarman.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Wisata Museum di Kalimantan

Berikut ini 6 museum di Kalimantan Utara, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, dan Kalimantan Tengah:

1. Museum Sejarah Tarakan

Ilustrasi Media propaganda di museum sejarah kota Tarakan.Ilustrasi Media propaganda di museum sejarah kota Tarakan. Foto: Oktavian Balang/detikKalimantan

Museum Sejarah Tarakan atau Museum Perang Dunia II menjadi saksi penting perjalanan Kota Tarakan, Kalimantan Utara, terutama pada masa Perang Dunia II dan sejarah perminyakan.

Museum ini menjelaskan bagaimana Tarakan menjadi lokasi strategis yang diperebutkan Jepang dan Sekutu karena kekayaan minyaknya. Dengan bangunan sederhana, museum ini menyimpan kisah dramatis tentang pertempuran, pendudukan, dan peran Tarakan dalam sejarah nasional.

Koleksi museum meliputi foto-foto dokumentasi perang, peralatan militer, hingga artefak industri minyak yang pernah berjaya di Tarakan. Lokasinya berada di pusat Kota Tarakan, sehingga mudah dijangkau wisatawan.

2. Museum Kayu Tuah Himba Kukar

Museum kayu yang berada di Tenggarong, Kukar.Museum kayu yang berada di Tenggarong, Kukar. Foto: Museum kayu yang berada di Tenggarong, Kukar. (Muhammad Budi Kurniawan/detikcom)

Museum Kayu Tuah Himba di Tenggarong, Kutai Kartanegara (Kukar), Kalimantan Timur, berdiri sejak 1996 sebagai pusat edukasi dan pelestarian kayu khas Borneo. Nama "Tuah Himba" berasal dari semboyan lokal yang berarti menjaga kekayaan hutan akan membawa manfaat abadi.

Museum ini tidak hanya menampilkan kayu, tetapi juga menjadi refleksi pentingnya menjaga kelestarian alam Kalimantan. Koleksinya lebih dari 855 item, mulai dari berbagai jenis kayu perdagangan seperti ulin, fosil kayu, ukiran khas Dayak, satwa yang diawetkan, termasuk buaya muara sepanjang enam meter.

Museum ini berlokasi di kawasan Waduk Panji Sukarame, Tenggarong, dengan tiket masuk Rp 5.000 untuk anak-anak dan Rp 10.000 untuk dewasa.

3. Museum Mulawarman Kukar

Museum Mulawarman.Museum Mulawarman. Foto: Yuda Almerio/detikKalimantan

Museum Mulawarman di Tenggarong, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, dulunya adalah Istana Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura yang dibangun pada 1936-1937.

Gedung bergaya Eropa klasik ini kemudian dialihfungsikan menjadi museum pada 1971, dan pada 1976 resmi bernama Museum Negeri Provinsi Kalimantan Timur "Mulawarman" sebagai penghormatan kepada Raja Mulawarman dari Kerajaan Kutai.

Museum ini menyimpan lebih dari 5.000 koleksi, termasuk singgasana Sultan, perhiasan emas, replika Prasasti Yupa, arca Hindu-Buddha, keramik Dinasti Ming dan Qing, hingga perlengkapan upacara adat Erau.

Lokasinya berada di Jalan Diponegoro No. 1, Tenggarong, sekitar 45 menit dari Samarinda. Museum ini juga dekat dengan Sungai Mahakam, sehingga sering menjadi bagian dari paket wisata susur sungai.

4. Museum Wasaka Banjarmasin

Museum Wasaka Banjarmasin.Museum Wasaka Banjarmasin. Foto: dok meratusgeopark.org

Museum Wasaka di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, menyimpan jejak perjuangan rakyat Banjar dalam mempertahankan kemerdekaan. Nama "Wasaka" adalah akronim dari Waja Sampai Kaputing, semboyan perjuangan rakyat Kalsel yang berarti berjuang dengan tekad baja hingga akhir.

Bangunan museum berupa rumah tradisional Banjar tipe Bubungan Tinggi yang berusia lebih dari dua abad. Koleksi museum mencakup senjata tradisional seperti mandau dan tombak, senjata api peninggalan VOC, pakaian barajah, dokumen perjuangan, hingga diorama pertempuran.

Museum ini terletak di tepi Sungai Martapura, dekat Jembatan 17 Mei, dan dapat diakses melalui jalur darat maupun susur sungai. Menariknya, tiket masuk museum ini gratis, sehingga menjadi destinasi edukasi sejarah yang mudah dijangkau masyarakat.

5. Museum Kalimantan Barat

Museum Kalimantan Barat dan koleksinya.Museum Kalimantan Barat dan koleksinya. Foto: dok Kementerian Kebudayaan

Museum Kalimantan Barat di Pontianak resmi dibuka pada 1983 setelah hampir satu dekade perintisan. Bangunannya dirancang menyerupai rumah panjang Dayak, menjadikannya simbol identitas budaya Kalbar.

Museum ini merepresentasikan tiga budaya besar di wilayah tersebut: Dayak, Melayu, dan Tionghoa. Dengan lebih dari 23.000 koleksi, museum ini menyimpan artefak etnografi, arkeologi, uang kuno, naskah filologi, keramik dari berbagai dinasti, hingga peninggalan Kesultanan Pontianak.

Koleksi luar ruangannya juga menarik, seperti miniatur rumah lanting, perahu tradisional, dan jangkar kapal asing. Museum ini berlokasi di Jalan Jenderal Ahmad Yani, Pontianak, mudah diakses dari pusat kota maupun Bandara Supadio.

6. Museum Balanga Palangka Raya

Museum Balanga, Palangka Raya, Kalimantan Tengah.Museum Balanga, Palangka Raya, Kalimantan Tengah. Foto: dok Kementerian Kebudayaan

Terakhir ada Museum Balanga yang terletak di Jalan Tjilik Riwut Km 2,5, Palangka Raya, Kalimantan Tengah. Museum ini merupakan pusat pelestarian budaya Dayak sekaligus ikon sejarah daerah.

Awalnya bangunan ini adalah Gedung Monumen Dewan Nasional (GMDN) yang berdiri pada 1963, lalu diresmikan sebagai Museum Balanga pada 6 April 1973. Selain ruang pameran, museum ini juga dilengkapi auditorium untuk kegiatan budaya dan edukasi, serta layanan pemandu yang membantu pengunjung memahami koleksi.

Koleksi Museum Balanga ada lebih dari 4.000 artefak, mulai dari siklus kehidupan masyarakat Dayak, aktivitas nelayan dan petani masa lalu, senjata tradisional, hingga miniatur rumah panjang atau rumah betang yang menjadi simbol identitas Dayak.

Nah, enam museum di Kalimantan ini memperlihatkan betapa kaya dan beragamnya warisan sejarah, budaya, serta identitas masyarakat di pulau Borneo. Yuk jadikan museum sebagai tempat destinasi wisata detikers.

Halaman 2 dari 2
(bai/aau)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads