Ibu Kota Nusantara (IKN), kawasan yang terletak di Penajam Paser Utara, mulai ramai dihuni. Penghuninya mulai dari Aparatur Sipil Negara (ASN), pekerja konstruksi, hingga penduduk pendatang dari berbagai daerah.
Dinamika baru ini juga menciptakan pertemuan budaya yang hadir dalam bentuk kuliner. Aroma masakan tradisional Kutai, Paser, dan Dayak masih setia mengepul di dapur-dapur warga. Rasa pedas, gurih, dan harum rempah khas Kalimantan juga senantiasa hadir dalam menu makanan sehari-hari.
IKN sendiri berada di antara dua pusat kuliner besar, yaitu Balikpapan dan Samarinda. Masing-masing kota terbesar di Kaltim ini punya kekayaan rasa berbeda. Dari pesisir Balikpapan, hadir hidangan laut segar dan olahan ikan sungai yang gurih. Dari pedalaman Samarinda, ada masakan yang kaya rempah dan bercitarasa unik.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perpaduan keduanya kemudian membentuk identitas kuliner khas daerah sekitar IKN yang sederhana tetapi memiliki akar sejarah dari beragam suku. Penasaran apa saja makanan khas daerah sekitar IKN? Yuk, simak rangkuman detikKalimantan berikut ini!
1. Sambal Raja Kutai
Sambal Raja Kutai. (Cookpad/@Nidarudi) Foto: Sambal Raja Kutai. (Cookpad/@Nidarudi) |
Sambal raja bukan hanya disajikan sebagai pelengkap, tapi juga jadi hidangan penting dalam kuliner kerajaan Kutai Kartanegara. Dahulu, sambal ini hanya tersaji di meja para bangsawan Kesultanan Kutai saat jamuan resmi. Warnanya merahnya yang menggoda, dengan cita rasa pedas, asam, dan sedikit manis yang seimbang.
Kekuatan rasa hidangan ini berasal dari perpaduan cabai besar, bawang merah, terasi, belacan, dan perasan jeruk kunci atau jeruk cina yang memberi aroma segar khas pesisir.
Saat ini, sambal raja tak lagi eksklusif bagi bangsawan, siapapun bisa menikmatinya bersama nasi bekepor atau ikan bakar. Namun bagi warga Kutai, sambal ini tetap dianggap warisan rasa yang menandai identitas kerajaan tertua di Nusantara.
2. Ayam Cincane
Ayam Cincane. Foto: Kemenparekraf Foto: Ayam Cincane. Foto: laman Kemenparekraf |
Ayam cincane bisa dibilang hidangan kebanggaan Kalimantan Timur. Dulu hidangan ini hanya disajikan saat acara adat atau penyambutan tamu kehormatan, tapi kini detikers bisa temukan di banyak rumah makan tradisional.
Masakan ini sebenarnya adalah ayam kampung yang diungkep lama dengan bumbu merah khas yang terdiri dari cabai, bawang, santan, lengkuas, dan sedikit asam jawa. Setelah bumbu meresap, dagingnya dibakar hingga berwarna kecokelatan dan mengeluarkan aroma harum yang khas. Rasanya gurih, pedas, dan sedikit manis. Kombinasi yang mencerminkan keseimbangan rasa kuliner Kutai.
Ayam cincane sering disajikan bersama nasi putih hangat dan sambal raja, sehingga memberikan sensasi makan yang mewah namun tetap bisa dinikmati masyarakat lokal.
3. Nasi Bekepor
Nasi bekepor khas Kutai. Foto: istimewa |
Kalau di Jawa ada nasi uduk, maka di Kalimantan Timur ada nasi bekepor. Nama "bekepor" sendiri merujuk pada cara memasaknya, yakni menanak nasi dalam panci tertutup rapat bersama minyak sayur, daun kemangi, cabai, dan potongan ikan asin.
Proses itu membuat aroma rempah dan minyak meresap ke setiap butiran nasi. Hasilnya adalah cita rasa gurih yang khas. Di masa lalu, sama seperti sambal raja, nasi bekepor menjadi santapan para raja Kutai, tapi kini sudah umum dihidangkan di acara keluarga atau jamuan resmi di IKN. Biasanya, nasi bekepor disantap bersama sambal raja dan ikan haruan bakar.
4. Gence Ruan
Gence ruan. Foto: detikfood |
Gence ruan adalah salah satu kuliner paling populer dari tepian Sungai Mahakam. Bahan utamanya ikan haruan atau ikan gabus yang dibakar, lalu disiram sambal gence yang merupakan racikan cabai, bawang, kemiri, dan terasi.
Rasa pedas dan gurihnya berpadu dengan aroma bakaran yang kuat. Dulunya, gence ruan adalah makanan sederhana yang dikonsumsi para nelayan, namun kini menjadi menu favorit di restoran tradisional sekitar Samarinda dan Penajam.
Hidangan ini sering dihidangkan bersama nasi hangat dan sayur gangan asam, sehingga rasanya seimbang antara rasa antara pedas, segar, dan gurih alami dari ikan sungai.
5. Sate Payau
Sate Payau Samarinda Foto: (dok. istimewa/CNN Indonesia) |
Sate payau merupakan kuliner langka khas pedalaman Kalimantan. "Payau" berarti rusa, dan dagingnya dahulu diolah oleh masyarakat Dayak untuk jamuan adat atau perayaan panen. Daging rusa dikenal lembut, tidak berlemak, dan punya aroma alami yang khas.
Biasanya sate ini dibumbui kecap manis, bawang, serta rempah hutan, lalu dibakar perlahan di atas bara kayu. Tapi kini, karena rusa termasuk satwa dilindungi, banyak yang menggunakan daging sapi sebagai pengganti tanpa mengubah bumbu aslinya.
6. Sayur Gangan Asam Kutai
Sayur gangan asam Kutai. Foto: Kementerian Pariwisata |
Sayur gangan asam Kutai adalah salah satu menu wajib yang harus detikers coba ketika berkunjung ke IKN. Kuahnya berwarna kuning keemasan karena kunyit, dengan cita rasa asam segar dari asam jawa.
Isiannya pun lengkap, dari ikan gabus atau nila, jantung pisang, talas, dan sayuran hijau. Masakan ini sering hadir di meja makan keluarga Kutai karena dianggap menyegarkan tubuh dan cocok untuk cuaca panas khas pesisir.
7. Pisang Gapit
Pisang Gapit Foto: Dok. Lindayani |
Kalau punya rencana menikmati sore hari di Samarinda atau Balikpapan, pisang gapit adalah menu andalannya. Aroma manis dari pisang gapit sering menggoda di pinggir jalan. Camilan ini sederhana tapi legendaris. Pisang kepok dibakar di atas arang, lalu "digapit" atau dijepit hingga pipih. Setelah itu disiram saus kental dari gula merah dan santan.
Rasanya manis gurih dengan hint rasa karamel, cocok sekali disantap hangat sambil menyeruput teh. Dulu, pisang gapit dibuat sebagai kudapan sederhana untuk keluarga, tapi kini menjadi jajanan wajib yang juga sering dijajakan di sekitar kawasan IKN.
8. Daging Masak Bumi Hangus
Daging masak bumi hangus. Foto: Cookpad/nindaummuzia |
Namanya unik, "bumi hangus" diberikan karena tampilannya yang hitam pekat akibat kecap dan proses memasak yang lama. Daging sapi dimasak perlahan bersama bumbu kecap, bawang, dan jahe hingga bumbunya meresap sempurna.
Terksturnya empuk, rasanya manis gurih, mirip semur tapi lebih pekat. Makanan ini sering muncul di acara keluarga besar atau hajatan karena bisa tahan lama dan makin enak setelah disimpan semalam.
Bagi masyarakat Kutai, daging bumi hangus menggambarkan proses kesabaran dan ketelitian dalam memasak sebagai nilai penting yang diwariskan antar generasi.
9. Amplang
Amplang. Foto: Istimewa |
Tak lengkap rasanya membahas kuliner Kalimantan Timur tanpa menyebut amplang. Camilan ini wajib dijadikan oleh-oleh dari Balikpapan, Samarinda, hingga Penajam.
Amplang terbuat dari ikan tenggiri yang dihaluskan dan dicampur tepung tapioka, kemudian digoreng hingga renyah. Cita rasanya gurih bertekstur rongga, dengan aroma ikan yang khas tapi tidak amis.
Menariknya, industri amplang berkembang pesat berkat perajin lokal yang turun-temurun menjaga resepnya. Saat ini amplang tak hanya berbentuk bulat atau lonjong, tapi juga bentuk kuku macan dengan berbagai varian rasa.
10. Dampo Durian
Dampo Durian Foto: Dampo durian (Youtube Risda Cida) |
Penajam Paser Utara yang kini jadi bagian penting wilayah IKN, punya kuliner unik bernama dampo durian. Hidangan ini dibuat dari durian yang difermentasi sebentar dan dicampur dengan gula aren. Kudapan ini punya rasa manis yang tajam dengan aroma kuat khas durian.
Teksturnya lembut, sedikit lengket, dan sering dijadikan bahan tambahan untuk roti atau kue tradisional.
Itulah 10 makanan khas daerah sekitar IKN yang patut detikers coba ketika berkunjung ke ibu kota baru Indonesia. Mana nih yang paling menggugah selera?
Simak Video "Video: Detik-detik Pengibaran Bendera HUT ke-80 RI di IKN"
[Gambas:Video 20detik]
(des/des)










