Tari Kancet Lasan dikenal di berbagai daerah di Kalimantan Timur. Salah satu suku yang masih melestarikan tari ini adalah Dayak Kenyah Lepoq Tau di Kabupaten Mahakam Ulu, Kaltim.
Simak artikel ini untuk mengetahui informasi tentang tari Kancet Lasan, mulai dari asal-usul, fungsi, bentuk gerakan, musik, hingga busana dan propertinya, yang dikutip dari penelitian Agustina Rosalince, dkk di situs Institut Seni Indonesia Yogyakarta.
Sejarah dan Asal-Usul
Kata kancet berarti tarian, sedangkan lasan berarti halaman. Nama ini muncul karena tarian biasanya dipentaskan di halaman rumah atau balai adat yang luas.
Tari ini sering juga disebut tari Leleng, karena pola lantainya yang berputar-putar. Ada pula gerakan meniru burung enggang sedang terbang yang membuat tari ini menarik.
Awalnya tarian ini hanya ditarikan secara tunggal, baik oleh laki-laki maupun perempuan. Namun, pada perkembangannya, Kancet Lasan dapat dibawakan secara duet atau bahkan kelompok kecil.
Fungsi Tari
Kancet Lasan dulunya ditarikan oleh kalangan tertentu, terutama keturunan bangsawan (paren). Namun kini dapat dimainkan siapa saja. Adapun fungsinya adalah sebagai berikut:
- Hiburan dalam acara adat maupun non-adat.
 - Ungkapan rasa syukur, misalnya pada pesta panen (uman jenai) atau pesta setelah panen.
 - Ritual adat, termasuk pernikahan, di mana kedua mempelai menari sebagai simbol syukur dan doa kehidupan baru.
 - Penyambutan tamu dalam acara besar atau musyawarah adat.
 
Bentuk Gerakan Tari
Gerakan Kancet Lasan meniru burung enggang, burung sakral bagi masyarakat Dayak. Gerakannya lembut dan penuh makna. Berikut ini gerakan dasarnya:
Struktur Gerak Dasar
Gerakan tari Kancet Lasan terdiri dari enam gerak dasar, yaitu:
- Hormat: gerakan awal dengan kepala menunduk.
 - Lemesai: gerakan tangan seperti mendayung ke kanan dan kiri.
 - Nebib: hentakan kaki kanan pelan.
 - Negen: hentakan tumit kaki kanan keras.
 - Ngelileng: gerakan berputar, menjadi klimaks tarian.
 - Ngelibaq: gerakan badan merendah saat berputar.
 
Beda Gerak Laki-laki dan Perempuan
Gerakan tari pada laki-laki lebih luas, menggunakan parang (baheng) dan perisai (kelempit), sehingga menggambarkan keberanian. Sementara gerakan perempuan: gerakan lebih halus, tangan sejajar pinggang, menggunakan bulu enggang (kirip) sebagai properti.
Musik Pengiring
Musik yang mengiringi tari Kancet Lasan tergolong dalam musik ansambel yang berasal dari alat musik tradisional suku Dayak Kenyah. Alat musik utama yang digunakan meliputi:
- Sampe/Sape': Alat musik petik seperti kecapi yang menjadi melodi utama. Ada Sampe lileng dan sampe urau.
 - Gong: Alat musik pukul yang berfungsi sebagai penentu irama dan tempo yang konstan.
 - Kendang/Gendang: Alat musik pukul yang memberikan ritme dinamis.
 
            
            
            
            
            (bai/sun)