Sejumlah tokoh adat, tokoh masyarakat, dan organisasi kemasyarakatan (ormas) di Kota Tarakan memberikan dukungan moral kepada Polres Tarakan untuk memberantas peredaran narkoba. Hal ini berkaitan dengan sejumlah kasus yang belakangan mencoreng nama polisi.
Seperti dalam beberapa pemberitaan, terdapat penangkapan sejumlah oknum anggota Polres Nunukan, termasuk Kasat Resnarkoba, oleh tim Bareskrim Polri dalam kasus dugaan penyelundupan narkotika. Selain itu ada isu hilangnya sabu 12 kg di Polda Kalimantan Utara (Kaltara).
Dukungan diberikan kepada polisi saat para tokoh masyarakat tersebut silaturahmi ke Mapolres Tarakan, Kamis (17/7). Sekitar 300 perwakilan dari berbagai lembaga adat dan ormas bertemu dan berdiskusi dengan Kapolres Tarakan.
"Kami memberikan statement dukungan kepada pihak kepolisian dan rangkaian ucapan apresiasi atas kerja keras mereka dalam memberantas narkoba," ujar Sekjen Yayasan Lembaga Budaya Dayak Tidung Bersatu, Ricky Febriansyah.
Para tokoh adat menilai langkah tegas Polres Tarakan sejalan dengan nilai-nilai kearifan lokal, yang mengedepankan perlindungan generasi muda dari ancaman narkotika. Mereka juga menegaskan pentingnya pemberantasan narkoba dilakukan secara adil, tanpa tebang pilih.
Terkait adanya masyarakat yang menyuarakan lewat protes dan demonstrasi, pihaknya tidak mempermasalahkan. Sebab tujuan dari cara-cara tersebut adalah sama, yakni agar polisi lebih bertanggung jawab dalam menangani kasus narkoba.
"Manusia itu persepsinya berbeda. Ada yang mendukung langkah kepolisian, tapi ada juga yang memprotes. Kami tetap berpikir positif, mendukung Polri untuk menangani kasus narkoba dengan bertanggung jawab," katanya.
Para tokoh adat dan ormas berharap ke depannya dapat terus bersinergi dengan kepolisian, tidak hanya melalui dukungan moral, tetapi juga aksi nyata untuk mencegah peredaran narkoba dan melindungi generasi muda.
"Harapan kami, ke depan kita bisa terus bekerja sama, termasuk dalam hal edukasi kepada masyarakat untuk mencegah narkoba. Ini tanggung jawab bersama demi Tarakan yang lebih baik," tutup Ricky.
(bai/bai)