Pemkab Nunukan Tetapkan Status Tanggap Darurat Banjir-Longsor Sampai 5 Juni

Pemkab Nunukan Tetapkan Status Tanggap Darurat Banjir-Longsor Sampai 5 Juni

Oktavian Balang - detikKalimantan
Jumat, 23 Mei 2025 18:01 WIB
Jalan longsor di Krayan Tengah.
Jalan longsor di Krayan Tengah, Nunukan. Foto: Dok. Istimewa
Nunukan -

Pemerintah Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, menetapkan status tanggap darurat bencana banjir dan longsor. Status berlaku di sembilan kecamatan, yaitu Krayan, Krayan Tengah, Krayan Timur, Krayan Barat, Krayan Selatan, Lumbis, Sembakung, Sembakung Atulai, dan Sebuku.

Status tanggap darurat ini berlaku selama 14 hari, mulai 23 Mei hingga 5 Juni 2025, menyusul banjir dan longsor yang melanda wilayah tersebut. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nunukan Arief Budiman mengatakan penetapan status tanggap darurat telah disetujui oleh Bupati Nunukan setelah rapat koordinasi pada Jumat (23/5/2025).

"Sudah saya laporkan ke Bupati, dan status tanggap darurat disetujui," ujar Arief kepada detikcom.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bencana longsor di Krayan Tengah, khususnya di Jalan Poros Krayan Selatan menuju Krayan Barat, menyebabkan akses jalan terputus. Arief menjelaskan bahwa tim BPBD telah berkoordinasi dengan Balai Jalan Nasional dan Dinas Pekerjaan Umum (PU) Provinsi Kalimantan Utara untuk penanganan.

"Jalan yang longsor ini ternyata jalan provinsi. Kami sudah laporkan ke PU Provinsi dan BPBD Provinsi agar segera ditindaklanjuti," katanya.

Kondisi jalan yang tertutup lumpur tebal dan jembatan yang hanyut, seperti Jembatan Sungai Bude di Krayan Selatan, menyulitkan akses ke wilayah terdampak.

"Tim BPBD kesulitan menembus lokasi karena kondisi jalan buruk dan curah hujan tinggi," tambah Arief.

Selain longsor, banjir juga menggenangi lahan pertanian, termasuk sawah milik warga dan Brigada TNI di Krayan. Arief menyatakan bahwa Dinas Pertanian tengah mendata kerusakan lahan untuk mengajukan bantuan.

"Setelah data masuk, tim akan turun ke lapangan untuk verifikasi," jelasnya.

Di Sembakung dan Sembakung Atulai, ketinggian air sungai mencapai 4,7 meter. Kondisi ini melebihi batas normal 3 meter. Sementara itu, banjir di Lumbis dan Sebuku mulai surut, tetapi warga tetap diminta waspada.

"Beberapa RT di Sembakung sudah tergenang hingga hampir 2 meter. Kami sudah gelar apel siaga untuk mengantisipasi evakuasi warga," ungkap Arief.




(des/des)
Hide Ads