Pemprov Kalimantan Utara (Kaltara) resmi menetapkan status tanggap darurat bencana banjir dan tanah longsor mulai 26 Mei hingga 8 Juni 2025. Keputusan itu diambil menyusul meluasnya dampak bencana di Bulungan, Malinau, dan Nunukan.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kaltara, Andi Ariampa mengatakan status itu diberlakukan untuk mempercepat penanganan bencana yang telah merusak infrastruktur, menyebabkan kerugian material, korban jiwa, dan mengganggu aktivitas masyarakat.
"Banjir dan longsor di beberapa kabupaten, terutama Malinau dan Nunukan, berdampak besar. Status tanggap darurat ini berlaku hingga 8 Juni untuk memfokuskan penanganan," ujar Andi kepada detikKalimantan, Senin (26/5/2025).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Andi menyebut sektor pertanian menjadi salah satu yang terdampak parah. BPBD Kaltara memetakan kebutuhan mendesak, termasuk logistik dan perbaikan infrastruktur. Dana sekitar Rp 10 miliar dari Badan Keuangan Daerah (BKAD) tersedia, namun masih akan dihitung ulang berdasarkan kebutuhan di lokasi terdampak.
Di Nunukan, Kepala BPBD setempat, Arief Budiman, melaporkan dua kecamatan masih tergenang banjir dengan ketinggian air hingga 1,4 meter di permukiman. "Wilayah seperti Sembakung lumpuh total, akses jalan terputus. Di Lumbis dan Sebuku, air mulai surut, tapi situasi masih sulit," ungkap Arief.
Kondisi kian parah di Krayan, Nunukan, dengan longsor di Krayan Selatan dan Krayan Tengah. Akses menuju Krayan Barat terputus termasuk jalur distribusi BBM.
"Kami minta Pemprov segera turun tangan karena jalan ini kewenangan provinsi. Alhamdulillah, dana Belanja Tidak Terduga sudah disepakati," tambah Arief.
BPBD Kaltara berjanji memperkuat koordinasi dengan pemerintah kabupaten dan mengoptimalkan distribusi logistik melalui Dinas Sosial Kaltara.
Selain status tanggap darurat banjir dan longsor, Pemprov Kaltara juga menetapkan status darurat hidrometeorologi hingga 31 Desember 2025 untuk antisipasi bencana serupa.
"Kami terus berupaya meminimalkan dampak dan memastikan kebutuhan warga terpenuhi," tutup Andi.
(sun/des)