.webp)
Banjir yang melanda Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara (Kaltara), mulai surut sejak Minggu sore (18/5). Namun, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Malinau mengingatkan potensi banjir susulan hasil kiriman dari Krayan, Kabupaten Nunukan.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Malinau Iwan Dharana Yuana menyampaikan bahwa kondisi air saat ini sudah surut. Namun, pihaknya tetap waspada terhadap potensi banjir susulan.
"Kami mendapat informasi bahwa beberapa hari lalu Kecamatan Krayan dilanda banjir. Biasanya, air dari Krayan akan mengalir ke Malinau, diperkirakan tiba dalam beberapa hari. Kami berharap debit air tidak terlalu besar," ujar Iwan kepada detikKalimantan, Senin (19/5).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
BPBD Malinau telah memetakan wilayah rawan. Kecamatan Malinau Kota, Malinau Utara, dan Malinau Barat kerap menjadi langganan banjir.
Untuk mengantisipasi banjir susulan, BPBD berkoordinasi dengan pemerintah desa dan kecamatan agar tetap siaga, mengingat cuaca ekstrem dengan curah hujan sedang hingga tinggi masih berlangsung.
BPBD Malinau terus memantau perkembangan cuaca dan kondisi sungai untuk meminimalisir dampak bencana lebih lanjut. Masyarakat diminta segera melapor ke pihak berwenang jika melihat tanda-tanda banjir atau situasi darurat lainnya.
Banjir di Malinau dilaporkan memakan korban jiwa. Seorang pria berusia 20 tahun, warga RT 15, Desa Malinau Kota, ditemukan meninggal dunia pada Minggu (18/5). Korban diduga berenang di sungai saat banjir melanda.
"Kami terus mengimbau masyarakat untuk berhati-hati, terutama saat bermain di air. Peran orang tua sangat penting untuk mengawasi anak-anak agar tidak ada korban berikutnya," tegas Iwan.
(des/des)
