Hujan Mengguyur Nunukan, Satu Rumah Warga Terdampak Longsor

Hujan Mengguyur Nunukan, Satu Rumah Warga Terdampak Longsor

Oktavian Balang - detikKalimantan
Kamis, 03 Jul 2025 19:44 WIB
Ilustrasi hujan
Foto: Ilustrasi hujan (Dok. Ahmad Arfah/detikSumut)
Nunukan -

Rumah warga di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara terdampak longsor. Hal ini disebabkan hujan dengan intensitas ringan hingga sedang terus mengguyur wilayah Nunukan sepanjang sepekan terakhir.

Sebetulnya kondisi permukaan air sungai di sejumlah kecamatan masih normal. Namun hujan yang terjadi pada Rabu (2/7) malam memicu longsor di Kecamatan Lumbis, yang mengakibatkan satu rumah warga rusak dan penghuninya terpaksa mengungsi.

Kepala Sub Bidang Penyelamatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Nunukan, Hasanuddin, menyampaikan bahwa longsor terjadi di Desa Bulan-Bulan, Kecamatan Lumbis.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Satu unit rumah dengan satu kepala keluarga dan empat jiwa terpaksa mengungsi ke rumah keluarga karena tanah longsor mengakibatkan tiang tengah rumah tergantung," ujarnya kepada detikKalimantan, Kamis (3/7/2025).

Berdasarkan pantauan BPBD di pos-pos kecamatan rawan bencana seperti Sembakung, Lumbis, Krayan, dan Sebatik, kondisi secara umum masih normal.

"Hingga sore ini, permukaan air Sungai Do Tiang Umur di kecamatan-kecamatan tersebut masih di bawah batas normal, tanpa kenaikan signifikan," tambah Hasanuddin.

Namun, BPBD Nunukan tetap waspada menyusul peringatan dini dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Tarakan. Cuaca buruk yang diprediksi BMKG dapat memicu risiko banjir di sejumlah wilayah, termasuk Nunukan.

"Masyarakat diimbau untuk terus memantau perkembangan cuaca guna mencegah dampak yang lebih luas," imbuhnya.

9 Kecamatan Rawan Banjir

Hasanuddin menyebutkan, sembilan kecamatan di Nunukan memiliki potensi tinggi terdampak banjir, yaitu Sembakung, Sembakung Atulai, Lumbis, Sebuku, dan lima kecamatan di wilayah Dataran Krayan. Untuk mengantisipasi bencana, BPBD telah melakukan sejumlah langkah mitigasi.

"Kami rutin memantau wilayah, memberikan imbauan langsung maupun melalui media, menyiapkan peralatan dan logistik bantuan, serta mengaktifkan pusat komando operasi (Pusdalops) BPBD 24 jam dengan personil piket. Kami juga terus berkoordinasi dengan OPD teknis, TNI, dan Polri," jelasnya.

BPBD Nunukan mengimbau masyarakat untuk segera melaporkan setiap tanda-tanda atau kejadian bencana ke pos BPBD setempat atau melalui call center BPBD Nunukan di nomor 08115379995.

"Kami meminta warga tetap siaga, waspada, dan memperhatikan informasi serta peringatan dini dari instansi berwenang," tegas Hasanuddin.




(bai/bai)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads