Pengeroyokan terhadap wasit di laga tarkam Piala Bupati Semarang akhir pekan lalu tengah menjadi topik panas di media sosial. Pakar menilai insiden itu jadi peringatan bagi PSSI lantaran kompetisi sepakbola Indonesia nyatanya belum sehat.
Dikatakan pakar dan peneliti budaya sepakbola asal Jogja, Fajar Junaedi, hal ini menandakan jalannya kompetisi sepakbola di Indonesia masih belum maju.
"Mengapa pemain Liga 1 di musim seperti ini mereka main tarkam. Hal ini menandakan bahwa kompetisi di Indonesia sepenuhnya tidak berjalan bagus. Ini jadi peringatan dan PR bagi PSSI," ujar Fajar saat ditemui detikJogja, Kamis (6/6/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Misal sekarang ada Championship Series, hanya empat klub yang bermain. Jadi pemain klub lain pada bertebaran mengais nasibnya sendiri seperti ini," sambungnya.
Insiden pengeroyokan wasit menjadi viral karena banyak pemain Liga 1 yang terlibat. Hal ini menunjukkan, belum majunya tata kelola sepakbola Indonesia.
Menurut Fajar, federasi harus memberikan kebijakan turnamen pramusim yang jelas. Agar menghindari pemain Liga 1 turun gunung main tarkam.
"Kalau dibilang mundur ya nggak mundur juga. Artinya belum ada kemajuan saja dalam tata kelola sepakbola Indonesia dari pengelolaan pertandingan, mitigasi dan banyak lagi," papar dosen di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) tersebut.
"Apalagi ini di luar kompetisi resmi. Jadi peringatan bagi PSSI. Harusnya diperbanyak turnamen-turnamen pramusim dan kompetisi resmi," ungkap Fajar.
Laga tarkam seperti ini juga diakui penulis buku Merayakan Sepakbola ini berbahaya terutama bagi pemain Liga 1. Karena kualitas sarana prasarana yang kurang mendukung, pemain bisa rentan cedera.
"Lalu pertandingan tarkam ini adalah sesuatu yang tidak dijamin kualitasnya seperti mitigasi pertandingan. Dari gambar yang beredar, tidak ada jarak dari penonton ke lapangan. Lapangan pun juga tidak layak. Ini jadi rentan terhadap cedera pemain," pungkas Fajar.
Sebelumnya diberitakan, kericuhan terjadi saat pertandingan tarkam final turnamen Bener Bersatu Cup 2024 Piala Bupati Kabupaten Semarang antara Putra Bakti FC Patemon Kabupaten Semarang menghadapi Ar Raffi FC Ampel Boyolali yang berlangsung di Lapangan Pule Tugu Bener, Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang, Minggu (2/6). Skor terakhir sebelum kericuhan ialah 1-0 untuk Putra Bakti FC.
(apu/apl)
Komentar Terbanyak
Heboh Penangkapan 5 Pemain Judol Rugikan Bandar, Polda DIY Angkat Bicara
Akhir Nasib Mobil Vitara Parkir 2,5 Tahun di Jalan Tunjung Baru Jogja
Megawati Resmi Dikukuhkan Jadi Ketum PDIP 2025-2030