Sindikat pembuat surat izin mengemudi (SIM) palsu yang bermarkas di Jogja telah dibongkar. Polisi pun menjelaskan perbedaan SIM palsu buatan sindikat itu dengan SIM asli.
Kasi SIM Sub Regident Ditlantas Polda DIY, AKP Drefani Diah Yunita mengatakan pihaknya diminta untuk memeriksa SIM palsu bikinan sindikat itu. Menurutnya, secara kasat mata sudah tampak jika itu SIM palsu.
"Kita cek hologram belakang, terlihat banget jiplakan, jelek," ujar Drefani saat ditemui di kantor Ditlantas Polda DIY, Selasa (23/9/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Di bagian bawah itu, yang kayak bunga itu juga hologram juga. Warnanya gold sama magenta. Itu paling bisa dilihat kasat mata pembandingnya asli dan palsu," imbuhnya.
Ciri lain yang menunjukkan bahwa SIM itu palsu yakni keterangan asal SIM itu diterbitkan. Drefani menjelaskan, dalam aturan terbaru SIM hanya diterbitkan oleh Polresta atau Polres. Sehingga pada SIM tertulis keterangan asal Polresta mana SIM itu dibuat.
"Kalau dulu memang Polda, sekarang ndak. Penerbitnya itu polres-polres, masing-masing Satpas. Pasti tulisannya Polresta atau Polres," ungkap Drefani.
"Kemarin kami dikasih lihat, cek, jelas kelihatan palsu karena tulisannya Polda. Karena tidak mungkin Polda mengeluarkan SIM untuk yang baru ini," sambungnya.
Terpisah, Kasatlantas Polresta Jogja, AKP Alvian Hidayat mengatakan material SIM palsu itu berbeda dengan SIM asli. Selain itu, barcode yang ditampilkan di SIM palsu juga berbeda dengan SIM Asli.
"Dari PVC (material kartu SIM) saja itu sudah berbeda, terus hologramnya," jelas Alvian saat dihubungi, hari ini.
"Kalau SIM asli itu kan barcode itu hanya bisa dibuka dengan alat (kamera) khusus dari Korlantas," sambungnya.
Lebih lanjut, Alvian mengimbau masyarakat untuk tidak terpancing tawaran pembuatan SIM secara instan tanpa melakukan foto dan rekam data pribadi secara langsung di kantor Satpas.
"Kami mengimbau jika masyarakat menerima tawaran pembuatan SIM melalui jarak jauh (medsos) kami pastikan kemungkinan tidak beres (palsu)," imbau Alvian.
"SIM sekarang sangat mudah, kalau dulu mungkin mahasiswa atau perantau harus pulang dulu. Sekarang kan sudah nggak gitu. Jadi, kami imbau silakan masyarakat datang langsung ke Satpas," pungkasnya.
Terbongkarnya Sindikat Pembuat SIM Palsu di Jogja
Diberitakan sebelumnya, bisnis gelap sindikat pembuat SIM palsu di Jogja akhirnya terbongkar usai satu tahun berjalan. Delapan orang ditangkap dan seorang lagi buron. Polisi mengendus adanya bisnis gelap ini saat melakukan patroli siber di media sosial.
Polisi kemudian menyamar menjadi orang yang membutuhkan SIM dan melakukan transaksi.
"Pada 28 Agustus 2025, personel melakukan pembuntutan terhadap terduga pelaku yang akan mengirimkan SIM palsu ke agen di Danurejan," Kasat Reskrim Polresta Jogja, Kompol Riski Adrian Lubis, saat jumpa pers di kantornya, Senin (22/9/2025).
Satu orang itu akhirnya diamankan. Dari satu pelaku itu, polisi kemudian menangkap tujuh orang lainnya. Mereka merupakan warga Jateng-DIY.
Mereka masing-masing ialah KT (39) dan AB (36) yang berperan sebagai penyedia modal dan material. Lalu ada FJ (25). IA (41), dan RY (41), yang berperan sebagai admin sekaligus bagian produksi SIM palsu.
"Kemudian sebagai admin DN (49), lalu customer servis RI (33) dan HD (30), lalu satu orang Tim editor berinisial CY masih DPO (daftar pencarian orang)," lanjut Rizki.
Sindikat ini ternyata sudah satu tahun beroperasi di Jogja. Tak main-main, sembilan orang itu bisa memproduksi hingga 15 keping per hari.
"Para pelaku sudah beroperasi 1 tahun, mereka bisa memproduksi 10-15 SIM palsu setiap harinya," ujarnya.
Riski mengungkap komplotan ini menerima jasa pembuatan semua jenis SIM palsu yang seluruhnya ditawarkan secara online. Sasarannya, warga luar Jawa yang membutuhkan SIM sebagai syarat kerja.
SIM B1 umum disebut sebagai SIM termahal yang jual komplotan itu. SIM yang bisa digunakan untuk mobil penumpang itu dibanderol dengan harga Rp 1,5 juta.
SIM paling mahal itu jugalah yang disebut paling laku. Sedangkan jasa pembuatan SIM termurah yang mereka layani diberi harga Rp 650 ribu.
Rizki menjelaskan mereka memproduksi SIM palsu ini di area Jogja, namun selalu berpindah-pindah tempat. Mereka disebut selalu melakukan produksi di hotel.
"Untuk produksi, untuk mengelabui petugas, per 2 minggu mereka berpindah-pindah hotel di kawasan Jogja aja. Rata-rata warga Jawa Tengah dan DIY," ujarnya.
(dil/afn)
Komentar Terbanyak
Pakar UII Tak Percaya Ada Beking di Kasus Ijazah Jokowi: Ini Perkara Sepele
Mencicip Kue Kontol Kejepit di Keramaian Pasar Kangen Jogja
Siapa Beking Isu Ijazah yang Dicurigai Jokowi?