Pasar Kangen 2025 di Taman Budaya Yogyakarta, Gondomanan, Kota Jogja masih ramai pengunjung. Mereka berburu makanan jadul, salah satunya makanan khas Bantul, mi pentil.
Sebelumnya, makanan bernama unik kue kontol kejepit (tolpit) cukup menjadi perhatian pengunjung di Pasar Kangen. Selain tolpit, mi pentil juga tak luput dari perhatian pengunjung.
Meski namanya bikin salah fokus, mi pentil ternyata memiliki makna mi yang teksturnya mirip pentil di ban. Hal ini diungkapkan Alan (32) asal Srandakan, Bantul, penjual mi pentil di Pasar Kangen. Lapak mi pentil milik Alan sendiri terletak tepat di sebelah kiri pintu masuk Pasar Kangen.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mi pentil itu asli dari Srandakan, Bantul. Dinamakan mi pentil kan karena bentuk minya kayak pentil elastis, kayak pentil yang buat ban itu," ujar Alan saat ditemui di lapaknya, Selasa (23/9/2025).
![]() |
Berbahan dasar tepung singkong dan tapioka, mi pentil dominan rasa asin. Dipadukan dengan sambal tempe pedas membuat rasa mi ini berbeda dari mi-mi lainnya. Bentuknya juga sedikit lebih besar, teksturnya kenyal, dan berwarna kuning dan putih.
"Ini sudah ciri khasnya disajikan pakai sambal tempe, kalau pakai sambal lain misal sambal bawang juga pasti hilang ciri khasnya," ungkap Alan.
Alan mengungkapkan, sudah cukup lama berjualan mi pentil, di mana ini merupakan turun temurun resep dari keluarganya. Satu porsi mi buatan Alan dibanderol dengan harga Rp 10 ribu.
"Untuk sejarah tepatnya saya kurang tahu, tapi mi pentil ini sudah ada sekitar habis kemerdekaan. Mi ini sebenarnya sudah turun temurun dari daerah di Srandakan dan sekarang jadi mata pencaharian orang Srandakan," katanya.
Meski terbilang makanan jadul, Alan bilang, mi pentil masih eksis hingga sekarang. Hanya saja, mi pentil kebanyakan ditemukan di pasar-pasar tradisional.
"Kalau dibilang langka, belum ya, karena di pasar tradisional masih banyak yang jual. Di luar Bantul sebenarnya juga ada juga, tapi mungkin nggak banyak. Biasanya yang jual di pasar tradisional. Itupun yang jual biasanya dari orang Bantul juga," jelasnya.
Alan menambahkan, pembeli mi pentil miliknya datang dari berbagai kalangan. Namun, kebanyakan pembeli memang dari kalangan orang tua.
"Saya jualan di Pasar Kangen ini memasuki tahun ketiga. Pembelinya rata-rata sama muda sama tua. Tapi kebanyakan memang orang tua, ibu-ibu. Rata-rata pada suka semua," ucapnya.
Salah satu pembeli tersebut adalah Maryam (50) warga Bantul, mengakui bahwa mi pentil merupakan salah satu makanan favoritnya. Alasannya, tekstur mi yang unik dipadukan dengan sambal tempe menjadi daya tarik dari mi pentil.
"Ini makanan kesukaan saya dari waktu kecil, bersyukur sampai sekarang masih ada. Kebetulan saya main-main lah ke Pasar Kangen, terus lihat mi pentil tertarik saya beli," kata Maryam.
(aku/afn)
Komentar Terbanyak
Pakar UII Tak Percaya Ada Beking di Kasus Ijazah Jokowi: Ini Perkara Sepele
Mencicip Kue Kontol Kejepit di Keramaian Pasar Kangen Jogja
Siapa Beking Isu Ijazah yang Dicurigai Jokowi?