Pertanyaan tentang puasa beserta jawabannya bisa digunakan untuk menguji pemahaman serta menambah wawasan seputar ibadah puasa dalam Islam. Kumpulan soal ini cocok digunakan sebagai bahan belajar, latihan pribadi, atau sebagai kuis dalam kegiatan keagamaan.
Soal-soal ini juga sangat cocok untuk digunakan dalam perlombaan seperti kuis Islami atau cerdas cermat di sekolah, pesantren, maupun komunitas keagamaan. Selain mengasah pengetahuan tentang puasa, peserta juga akan semakin memahami pentingnya menjalankan ibadah ini sesuai tuntunan Islam.
Berikut ini adalah sejumlah contoh pertanyaan tentang puasa beserta jawabannya, dengan level mudah hingga sulit. Pertanyaan ini bersumber dari beberapa buku, yaitu Dahsyatnya 7 Puasa Wajib, Sunnah, & Thibbun Nabawi oleh Maryam Kinanthi serta Fiqih oleh Hasbiyallah. Mari kita simak!
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pertanyaan tentang Puasa Beserta Jawabannya Level Mudah
- Apa yang dimaksud dengan puasa wajib?
Jawaban: Puasa yang diwajibkan oleh Allah dan Rasul-Nya bagi umat Islam. - Puasa wajib apa yang harus dilakukan setiap bulan Ramadhan?
Jawaban: Puasa Ramadhan. - Jika seseorang bernazar untuk berpuasa dan keinginannya tercapai, apakah dia wajib menjalankan puasanya?
Jawaban: Ya, wajib. - Puasa yang dilakukan untuk menebus kesalahan yang disengaja disebut?
Jawaban: Puasa Kafarat/Tebusan. - Berapa lama seseorang harus berpuasa jika melakukan pelanggaran dengan sengaja saat puasa Ramadhan?
Jawaban: Dua bulan berturut-turut. - Apa yang dimaksud dengan puasa sunnah?
Jawaban: Puasa yang dianjurkan tetapi tidak wajib. - Pada hari apa Rasulullah sering berpuasa sunnah dalam seminggu?
Jawaban: Hari Senin dan Kamis. - Berapa hari puasa sunnah di bulan Syawal yang dianjurkan?
Jawaban: Enam hari. - Kapan puasa Arafah dilakukan?
Jawaban: Pada tanggal 9 Dzulhijjah. - Apa yang dimaksud dengan puasa Nabi Daud?
Jawaban: Puasa yang dilakukan selang-seling, sehari puasa, sehari tidak. - Apa yang dimaksud dengan puasa makruh?
Jawaban: Puasa yang tidak dilarang tetapi jika dilakukan tidak mendapatkan pahala. - Apakah boleh berpuasa hanya pada hari Jumat saja?
Jawaban: Tidak, karena termasuk puasa makruh. - Apa yang dimaksud dengan puasa hari syak?
Jawaban: Puasa pada hari yang meragukan, misalnya tanggal 30 Syaban. - Apakah boleh berpuasa hanya pada hari Sabtu saja?
Jawaban: Tidak, karena termasuk puasa makruh. - Mengapa puasa pada hari syak dianggap makruh?
Jawaban: Karena hari tersebut belum pasti apakah sudah masuk bulan Ramadhan atau belum. - Sebutkan salah satu hari di mana berpuasa dilarang dalam Islam!
Jawaban: Hari Raya Idul Fitri atau Idul Adha. - Berapa hari Tasyrik yang dilarang untuk berpuasa?
Jawaban: Tiga hari, yaitu tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijjah. - Bolehkah seorang wanita yang sedang haid berpuasa?
Jawaban: Tidak boleh. - Jika seorang wanita ingin berpuasa sunnah, siapa yang harus memberinya izin terlebih dahulu?
Jawaban: Suaminya. - Mengapa puasa pada hari raya Idul Fitri dan Idul Adha dilarang?
Jawaban: Karena hari tersebut adalah hari untuk bersuka cita dan berbagi kebahagiaan. - Siapa saja yang diwajibkan berpuasa?
Jawaban: Orang yang Muslim, balig, berakal, sehat, mukim, dan tidak sedang haid/nifas. - Apakah anak kecil wajib berpuasa?
Jawaban: Tidak, tetapi dianjurkan untuk latihan dan membiasakan berpuasa. - Jika seseorang sedang sakit, apakah dia wajib berpuasa?
Jawaban: Tidak, tetapi harus menggantinya di bulan lain. - Apa hukum puasa bagi orang gila?
Jawaban: Tidak wajib karena mereka tidak berakal. - Jika seorang wanita sedang haid di bulan Ramadhan, kapan ia harus mengganti puasanya?
Jawaban: Setelah bulan Ramadhan, di waktu lain sebelum Ramadhan berikutnya. - Apa hukum makan sahur dalam Islam?
Jawaban: Sunnah. - Kapan waktu terbaik untuk makan sahur?
Jawaban: Sebelum waktu subuh atau sebelum masuk waktu imsak. - Apa doa yang dianjurkan dibaca saat berbuka puasa?
Jawaban:
Ψ§ΩΩΩΩ ΩΩ Ψ΅Ω Ψͺ ΩΨ¨Ω Ψ’Ω ΩΨͺ ΩΨΉΩΩ Ψ±Ψ²ΩΩ Ψ£ΩΨ·Ψ±Ψͺ
(Allahumma laka sumtu wa bika aamantu wa 'ala rizqika aftartu) - Apa yang lebih diutamakan saat berbuka puasa?
Jawaban: Segera berbuka dengan makanan ringan seperti kurma atau air putih. - Apa keutamaan seseorang yang menjaga adab puasa?
Jawaban: Mendapat berkah, pahala besar, dan cinta dari Allah. - Apa yang terjadi jika seseorang lupa dan makan saat sedang berpuasa?
Jawaban: Tidak membatalkan puasa, karena itu adalah rezeki dari Allah, dan puasanya tetap sah. - Apakah muntah dapat membatalkan puasa?
Jawaban: Jika muntah dengan sengaja, maka puasa batal. Jika muntah tidak sengaja, maka puasa tetap sah. - Apakah wanita yang sedang haid boleh berpuasa?
Jawaban: Tidak boleh, dan wajib mengganti puasanya di hari lain. - Apa hukum berhubungan suami istri di malam hari saat bulan Ramadhan?
Jawaban: Diperbolehkan karena tidak membatalkan puasa. - Jika seseorang membatalkan puasanya dengan sengaja tanpa alasan, apa yang harus dilakukan?
Jawaban: Wajib mengganti (qadha) puasanya setelah Ramadhan.
Pertanyaan tentang Puasa Beserta Jawabannya Level Sulit
- Apa hukum seseorang yang meninggalkan puasa Ramadhan tanpa alasan yang dibenarkan?
Jawaban: Berdosa besar dan harus mengganti puasanya (qadha). - Jika seseorang melanggar puasanya karena bersenggama saat siang hari di bulan Ramadhan, apa yang harus dilakukan?
Jawaban: Harus menunaikan kafarat dengan berpuasa dua bulan berturut-turut, atau memberi makan 60 orang miskin jika tidak mampu. - Sebutkan tiga syarat seseorang wajib berpuasa Ramadhan!
Jawaban: Islam, baligh, dan berakal. - Apakah orang sakit wajib berpuasa di bulan Ramadhan?
Jawaban: Tidak, tetapi harus menggantinya setelah sembuh atau membayar fidyah jika tidak mampu berpuasa. - Dalam kondisi apa seseorang boleh tidak berpuasa Ramadhan tetapi wajib menggantinya di lain waktu?
Jawaban: Jika sedang sakit, dalam perjalanan jauh (musafir), atau sedang haid/nifas bagi wanita. - Mengapa puasa Arafah dianjurkan bagi umat Islam yang tidak sedang berhaji?
Jawaban: Karena dapat menghapus dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang. - Apa perbedaan antara puasa Asyura dan puasa Arafah?
Jawaban: Puasa Asyura dilakukan pada 10 Muharram, sedangkan puasa Arafah dilakukan pada 9 Dzulhijjah. - Jika seseorang berpuasa sunnah tetapi ingin membatalkannya, apakah boleh?
Jawaban: Ya, boleh, karena puasa sunnah bersifat tidak wajib. - Apa manfaat berpuasa enam hari di bulan Syawal setelah Ramadhan?
Jawaban: Pahalanya seperti berpuasa sepanjang tahun. - Mengapa puasa Nabi Daud lebih utama dibandingkan puasa sunnah lainnya?
Jawaban: Karena merupakan puasa yang paling disukai oleh Allah, sebagaimana dicontohkan oleh Nabi Daud. - Mengapa berpuasa hanya pada hari Jumat atau Sabtu saja dianggap makruh?
Jawaban: Karena menyerupai kebiasaan ibadah kaum Yahudi dan Nasrani. - Jika seseorang berpuasa di hari syak, tetapi ternyata sudah masuk bulan Ramadhan, apakah puasanya sah?
Jawaban: Sah, jika diniatkan sebagai puasa Ramadhan. - Bagaimana cara menghindari puasa makruh di hari Jumat?
Jawaban: Dengan berpuasa sehari sebelumnya (Kamis) atau sehari setelahnya (Sabtu). - Apa hukum puasa sehari sebelum Ramadhan jika dilakukan karena ragu terhadap awal bulan?
Jawaban: Makruh, karena seharusnya mengikuti ketetapan rukyatul hilal. - Apakah seseorang boleh berpuasa setiap hari tanpa henti sepanjang tahun?
Jawaban: Tidak, karena Rasulullah melarang puasa setiap hari tanpa jeda. - Mengapa puasa bagi wanita haid dan nifas diharamkan?
Jawaban: Karena dalam kondisi tersebut, wanita tidak dalam keadaan suci. - Apa hukumnya seseorang yang sengaja berpuasa pada hari Idul Fitri?
Jawaban: Haram dan puasanya tidak sah. - Apa alasan puasa pada hari Tasyrik dilarang?
Jawaban: Karena hari-hari tersebut adalah waktu untuk makan dan minum bagi umat Islam setelah Idul Adha. - Jika seseorang tidak mengetahui bahwa hari tersebut adalah hari raya, lalu dia berpuasa, apakah puasanya sah?
Jawaban: Tidak sah, tetapi tidak berdosa karena tidak disengaja. - Bagaimana cara membedakan antara puasa sunnah yang boleh dan yang haram bagi wanita bersuami?
Jawaban: Jika suami mengizinkan, maka boleh. Jika tidak diizinkan, maka haram. - Mengapa orang yang dalam perjalanan jauh (musafir) diperbolehkan tidak berpuasa?
Jawaban: Karena Islam memberikan keringanan (rukhsah) bagi musafir untuk tidak berpuasa dan menggantinya di lain waktu agar tidak memberatkan. - Apa hukum puasa bagi seseorang yang pingsan sepanjang hari di bulan Ramadhan?
Jawaban: Tidak sah, karena salah satu syarat wajib puasa adalah berakal dan sadar. - Jika seseorang sudah masuk usia baligh tetapi belum terbiasa berpuasa, apakah dia tetap wajib berpuasa?
Jawaban: Ya, karena baligh adalah salah satu syarat wajib puasa. - Bagaimana cara mengganti puasa bagi orang yang sakit parah dan tidak mungkin sembuh?
Jawaban: Dengan membayar fidyah, yaitu memberi makan orang miskin sebanyak satu mud (sekitar 750 gram makanan pokok) per hari puasa yang ditinggalkan. - Jika seseorang bepergian saat bulan Ramadhan, tetapi perjalanan itu tidak melelahkan, apakah dia boleh tidak berpuasa?
Jawaban: Boleh, tetapi lebih baik tetap berpuasa jika tidak memberatkan. - Mengapa makan sahur disebut memiliki keberkahan?
Jawaban: Karena makan sahur memberi kekuatan dalam menahan diri saat berpuasa dan mengandung keberkahan sebagaimana disebutkan dalam hadits Nabi. - Apa keutamaan membaca Al-Quran dan bersedekah di bulan Ramadhan?
Jawaban: Pahala membaca Al-Quran dan bersedekah berlipat ganda, terutama pada bulan Ramadhan, karena ada malam Lailatul Qadar yang lebih baik dari seribu bulan. - Mengapa kita dianjurkan untuk segera berbuka ketika waktu berbuka tiba?
Jawaban: Karena Rasulullah SAW menganjurkan untuk tidak menunda berbuka dan hal itu merupakan bentuk kepatuhan terhadap sunnah. - Apa hukum bersiwak (menggosok gigi) saat berpuasa?
Jawaban: Diperbolehkan, tetapi lebih baik dilakukan di pagi hari agar tidak mengurangi keutamaan bau mulut orang berpuasa yang dicintai Allah. - Selain menahan lapar dan haus, apa saja yang harus dijaga saat berpuasa?
Jawaban: Menjaga ucapan, perbuatan, dan hati dari hal-hal buruk seperti berkata kasar, berdusta, dan perbuatan maksiat lainnya. - Apa yang harus dilakukan seseorang jika makan setelah sahur karena mengira fajar belum terbit, padahal sudah masuk waktu subuh?
Jawaban: Puasanya batal dan wajib menggantinya (qadha) di lain hari. - Mengapa memasukkan sesuatu ke dalam tubuh melalui hidung atau telinga bisa membatalkan puasa?
Jawaban: Karena hidung dan telinga memiliki jalur yang bisa sampai ke tenggorokan dan perut, sehingga dianggap masuknya benda ke dalam tubuh secara sengaja. - Apa hukum seseorang yang membatalkan puasa dengan hubungan suami istri saat siang hari di bulan Ramadhan?
Jawaban: Puasanya batal dan wajib membayar kafarat, yaitu puasa dua bulan berturut-turut atau memberi makan 60 orang miskin. - Jika seseorang berniat membatalkan puasanya di tengah hari tanpa melakukan tindakan yang membatalkan, apakah puasanya tetap sah?
Jawaban: Tidak, karena puasa bergantung pada niat. Jika niatnya sudah batal, maka puasanya juga batal. - Apa hukum seseorang yang melakukan masturbasi (onani) saat berpuasa?
Jawaban: Puasanya batal jika keluar mani, dan wajib mengganti puasanya setelah Ramadhan. Jika tidak keluar mani, maka puasanya tetap sah, tetapi perbuatannya tetap haram.
Nah, itulah tadi beberapa pertanyaan tentang puasa beserta jawabannya yang mudah hingga sulit. Semoga bermanfaat!
(sto/apl)
Komentar Terbanyak
Jawaban Menohok Dedi Mulyadi Usai Didemo Asosiasi Jip Merapi
PDIP Bawa Koin 'Bumi Mataram' ke Sidang Hasto: Kasus Receh, Bismillah Bebas
PDIP Jogja Kembali Aksi Saweran Koin Bela Hasto-Bawa ke Jakarta Saat Sidang