99,6% Siswa Diterima Kampus Impian, SMAN 3 Jogja Tak Punya Kelas Unggulan

99,6% Siswa Diterima Kampus Impian, SMAN 3 Jogja Tak Punya Kelas Unggulan

Adji G Rinepta - detikJogja
Jumat, 16 Agu 2024 17:19 WIB
SMAN 3 Jogja, Gondokusuman, Kota Jogja, Foto diambil Selasa (13/8/2024).
SMAN 3 Jogja, Gondokusuman, Kota Jogja, Foto diambil Selasa (13/8/2024). Foto: Adji G Rinepta/detikJogja
Jogja -

SMA Negeri 3 Jogja menyebut 99,6% lulusannya tahun ini yang diterima masuk kampus impian. Siapa sangka tak ada kelas unggulan di SMAN 3 itu? Lalu bagaimana cara mendorong siswanya berprestasi?

Wakasek Bidang Humas SMAN 3 Jogja, Ichwan Aryono, mengakui para siswa memiliki kemampuan akademik yang bervariasi. Terlebih, ada banyak skema saat Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB).

"SMA 3 tidak pernah mengelompokkan anak berdasarkan kemampuannya. Saya pernah dengar ada sekolah yang pinter-pinter dijadiin satu kelas. Kita sama sekali nggak pernah," jelas Ichwan kepada detikJogja di SMAN 3 Jogja, Gondokusuman, Kota Jogja, Jumat (16/8/2024).

"Karena dengan dicampur itu, bervariasi itu, justru bisa saling membantu. Yang dulu misalkan kurang (kemampuan akademik) bisa termotivasi," sambungnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, saat ada kebijakan pemerintah Rintisan Sekolah Berbasis Internasional (RSBI), menurut Ichwan, SMA 3 akhirnya membuat kelas akselerasi. Hal itu karena SMAN 3 mematuhi peraturan tersebut.

"Tapi itu karena kebijakan pemerintah atau RSBI. Ketika sudah ndak ada itu kita general. Jadi semua kelas sama, heterogen," ungkapnya.

ADVERTISEMENT

Adapun untuk menghasilkan lulusan yang unggul dengan kemampuan siswa yang beragam ini, dijelaskan Ichwan, SMAN 3 membuat berbagai program. Salah satunya dengan pemetaan potensi siswa.

"Ketika kelas XII semester 1 itu ada Konsis, konseling siswa. Itu siswa ketemu guru BK dan wali kelas, merembuk soal potensinya apa. Dilihat dari peringkat, hasil psikotes, lalu kita tunjukkan data alumni yang peringkatnya sama. Sehingga dia jadi punya wawasan soal potensinya," jelasnya.

Trik Dorong Potensi Siswa

Wakasek Bidang Kurikulum SMAN 3, Nanik Rahayu, menambahkan ada program pembelajaran lain untuk mendorong semangat belajar siswa. Misalnya dengan tutor teman sebaya dan pembelajaran remidial hingga klinik mata pelajaran (mapel) online saat ujian-ujian berlangsung.

"Selama ujian berlangsung kita fasilitasi klinik online malam hari. Mapel yang akan diujikan paginya, dikupas tuntas malamnya. Terserah mau tanya apa saja, yang besok akan diujikan, dengan Zoom kita buka jam 19.30 WIB," paparnya.

Meski kemampuan akademik siswa bervariasi, namun menurut Nanik, sekolah tetap menerapkan nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yakni 75. Berbagai program itu diterapkan untuk menunjang siswa bisa memenuhi KKM.

"Cuma target kita tidak sebatas (kriteria) cukup, kita targetnya (kriteria) baik lah. Kebetulan kita KKM 75, itu kriteria cukup, kalau baik itu di atas 83," ungkapnya.

Adapun program untuk membantu siswa bisa diterima di kampus impian, Nanik menyebut pihaknya memberikan klinik Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) yang materinya sesuai dengan materi saat ujian masuk perguruan tinggi negeri (PTN).

Klinik UTBK ini diberikan usai kelulusan hingga wisuda. Selain program ini, ada juga program kolaborasi, yakni siswa yang sudah diterima di PTN dengan jalur undangan membantu siswa lain di jalur masuk lainnya dalam seleksi masuk PTN.

"(Klinik UTBK) Kita berikan klasikal, kita kumpulkan di satu ruangan, setiap Senin dan Jumat pagi," ujar Nanik.

"Ada program kolaborasi, inisiasi oleh paguyuban orang tua, dilakukan di sekolah. Mereka yang sudah diterima PT memberikan bantuan kepada teman-temannya yang belum lolos," pungkasnya.




(ams/apl)

Hide Ads