Glaukoma Jadi Penyebab Kebutaan, Pakar UMY Beri Tips Cara Mencegahnya

Glaukoma Jadi Penyebab Kebutaan, Pakar UMY Beri Tips Cara Mencegahnya

Pradito Rida Pertana - detikJogja
Jumat, 18 Agu 2023 17:44 WIB
Pemeriksaan tekanan intraokular pada Glaukoma di PKU Muhamadiyah, Gamping, Sleman.
Pemeriksaan tekanan intraokular pada glaukoma di PKU Muhammadiyah, Gamping, Sleman. Foto: Dok UMY.
Bantul -

Dosen Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) dr. Yunani Setyandriana menyebut glaukoma dan katarak menjadi di antara penyebab utama kebutaan. Yunani mengungkapkan cara mencegahnya, seperti apa?

Yunani mengatakan berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan membuktikan bahwa glaukoma telah menjadi penyebab kebutaan paling banyak nomor 3 di Indonesia. Di mana 4 hingga 5 orang per 1.000 penduduk menderita glaukoma.

Di sisi lain, penelitian dari World Health Organization (WHO) menyebut jika 40-45 juta dari 180 juta pasien dengan gangguan penglihatan telah mengalami kebutaan yang disebabkan oleh katarak.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Karena itu sangat penting untuk dapat melakukan deteksi dini terhadap glaukoma dan katarak," kata Yunani kepada wartawan, Jumat (18/8/2023).

Dokter spesialis mata di PKU Muhammadiyah Gamping Sleman ini melanjutkan, ada perbedaan antara glaukoma dan katarak. Menurutnya, glaukoma merupakan penyakit yang merusak saraf optik pada mata dan dapat menyebabkan kerusakan permanen pada penglihatan, dan berujung pada kebutaan.

ADVERTISEMENT

"Sementara katarak adalah suatu kondisi di mana lensa mata berubah menjadi keruh, menjadikan sinar yang masuk ke bola mata menjadi terhalang. Ini mengakibatkan pandangan menjadi buram dan juga dapat menyebabkan kebutaan," ujarnya.

Dokter spesialis mata di Rumah Sakit (RS) PKU Muhammadiyah Gamping, Jogja dr. Yunani Setyandriana.Dokter spesialis mata Rumah Sakit (RS) PKU Muhammadiyah Gamping, Jogja, dr. Yunani Setyandriana. Foto: Dok UMY

Lebih lanjut, Yunani mengungkapkan bahwa terdapat beberapa faktor yang dapat menyebabkan glaukoma dan katarak. Walaupun banyak perbedaan, namun penggunaan obat-obatan dengan jangka panjang seperti steroid dan kortikosteroid dapat memicu munculnya dua penyakit mata ini.

"Memiliki riwayat penyakit tertentu seperti diabetes juga menjadi penyebab terjangkitnya glaukoma dan katarak. Untuk glaukoma lebih sering terjadi pada pasien berusia lanjut di atas 40 tahun dan memiliki tekanan intraokular yang tinggi," ucapnya.

Sedangkan untuk katarak tidak ada rentang usia tertentu. Akan tetapi, pola makan yang tidak sehat dan kebiasaan merokok juga dapat memicu munculnya katarak.

"Karena itu, pemeriksaan mata secara rutin menjadi penting dalam upaya pencegahan kerusakan pada penglihatan," katanya.

Konsultasi dengan dokter mata juga sangat dianjurkan oleh Yunani, terutama jika memiliki keluarga dengan riwayat penyakit yang sama agar dapat segera dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

"Karena glaukoma dan katarak dapat muncul akibat diabetes, maka pengontrolan kadar gula dengan baik harus dilakukan demi mencegah munculnya glaukoma dan katarak," ucapnya.

Selengkapnya di halaman selanjutnya.

Sedangkan untuk pencegahan, Yunani menyarankan masyarakat untuk menerapkan gaya hidup sehat. Menurutnya, gaya hidup sehat membantu meminimalisir kemungkinan masyarakat terkena glaukoma maupun katarak.

"Selain itu konsumsi makanan sehat terutama yang mengandung vitamin C dan E, berolahraga, dan mengurangi rokok serta minuman beralkohol. Semua itu jadi langkah awal untuk menghindari risiko penyakit pada mata," pungkasnya.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: Heboh 10 Nisan Makam di Bantul Dirusak OTK"
[Gambas:Video 20detik]
(apl/rih)

Hide Ads