Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) memberikan beasiswa kuliah di fakultas kedokteran senilai Rp 6 miliar untuk lima mahasiswa baru. Hal ini guna menjawab kekurangan dokter di daerah-daerah pelosok.
Salah satu penerima beasiswa kedokteran UMY dari SMA Muhammadiyah 2 Bobotsari, Purbalingga, Jawa Tengah, bernama Efri Nawati. Efri mengaku sangat beruntung mendapatkan beasiswa tersebut karena ia berasal dari keluarga kurang mampu.
"Saya tidak pernah bermimpi jadi dokter karena itu impian yang terlalu tinggi bagi orang yang tidak mampu seperti saya," kata Efri sembari menangis di Kampus UMY, Kapanewon Kasihan, Kabupaten Bantul, DIY, Jumat (4/8/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Efri memastikan tidak akan menyia-nyiakan kesempatan ini. Efri juga berpesan bahwa tidak ada mimpi yang terlalu tinggi jika benar-benar fokus untuk menggapai cita-cita.
"Saya ucapkan banyak-banyak terima kasih khususnya kepada UMY yang telah memberi saya kesempatan, dan ini jadi kebanggaan bagi saya dan teman-teman saya. Manfaatkanlah amanah ini dan raihlah cita-cita kalian," ujarnya.
Terpisah, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni UMY Faris Al-Fadhat menjelaskan pemberian beasiswa untuk kuliah di fakultas kedokteran UMY hingga selesai ini sudah berlangsung sejak tahun 2010. Setiap tahunnya, UMY memberikan lima beasiswa kepada lulusan SMA dari berbagai daerah.
"Ini namanya beasiswa dokter dan dokter gigi Muhammadiyah, setiap tahun alhamdulillah UMY memberikan lima beasiswa dokter," kata Faris.
"Rinciannya tiga dokter umum dan dua dokter gigi, dan alhamdulillah lima ini kita bagi rata. Separuh dari Jawa dan separuh dari luar Jawa," lanjut Faris.
Faris menyebut tahun ini beasiswa untuk satu mahasiswa mencapai miliaran rupiah. Hal ini karena menyelesaikan kuliah di fakultas kedokteran cukup memakan biaya.
"Tahun ini satu mahasiswa mendapatkan beasiswa sekitar Rp 1,2 miliar, jadi total Rp 6 miliar dan itu berasal dari alokasi internal UMY. Kenapa Rp 1,2 miliar? Ini dihitung dari biaya kuliah, SPP per semester, biaya praktikum, biaya bulanan untuk hidup hingga asrama juga," ucapnya.
Dengan beasiswa tersebut, Faris berharap sebaran dokter di Indonesia merata. Sebab, saat ini masih sedikit dokter-dokter yang mau ditempatkan di daerah pelosok.
"Ini untuk pemerataan karena tujuan UMY sebenarnya pertama untuk membantu kekurangan dokter di Indonesia terutama di daerah pelosok. Karena itu beasiswa ini tujuannya untuk memberikan persebaran dokter di pelosok-pelosok," katanya.
Selain itu untuk mendukung amal usaha Muhammadiyah di bidang kesehatan. Karena di rumah sakit swasta masih sulit mencari dokter.
"Kader-kader yang kita berikan beasiswa ini benar-benar bisa mengabdi. Karena kontrak mereka bukan dengan UMY tapi Majelis Pemberdayaan Kesehatan PP Muhammadiyah, dan ini yang akan disebarkan di daerah-daerah pelosok," ujarnya.
Selanjutnya di halaman berikut.
Komentar Terbanyak
Kanal YouTube Masjid Jogokariyan Diblokir Usai Bahas Konflik Palestina
Israel Ternyata Luncurkan Serangan dari Dalam Wilayah Iran
BPN soal Kemungkinan Tanah Mbah Tupon Kembali: Tunggu Putusan Pengadilan