Becak Jogja menjadi salah satu dari 32 karya yang ditetapkan menjadi Warisan Budaya Tak Benda (WBTb) oleh Kementerian Kebudayaan. Pakar Universitas Gadjah Mada (UGM) mengingatkan pentingnya pelestarian moda transportasi yang kian langka ini.
Dosen Sejarah Fakultas Ilmu dan Budaya (FIB) UGM, Baha Uddin, pun mengapresiasi penetapan becak menjadi WBTb. Baha menilai lewat penetapan itu, Pemda DIY berupaya melestarikan moda transportasi tradisional ini.
"Posisi becak mulai bergeser, terutama becak kayuh. Keberadaan becak kayuh mulai mengalami pergeseran dan ditinggalkan oleh pelanggannya. Maka itu kita bisa pahami upaya dari Pemda DIY untuk menjadikan becak sebagai WBTb dan untuk melestarikan keberadaan becak itu karena mulai ada pergeseran dan termarjinalkan," kata Baha saat dihubungi detikJogja, Kamis (5/6/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Baha, keberadaan becak kayuh juga mulai terkikis di masyarakat. Saat ini, jarang ada yang menggunakan becak sebagai moda transportasi umum.
"Kalau peminat, sangat terbatas. Kita lihat realitasnya itu, jadi hanya pelanggan khusus seperti yang biasa menggunakan jasa becak saat ke pasar. Sekarang kan semakin terpinggirkan," ungkapnya.
Oleh karena itu, penggunaan becak saat ini lebih banyak dipakai untuk transportasi wisata. Baha mengatakan keberadaan becak saat ini juga hanya terpusat di beberapa titik sumbu filosofi Jogja.
"Makanya sekarang mereka menjadikan wisata sebagai pasarnya, sudah keluar dari habitat awalnya sebagai alat transportasi masyarakat kota. Sekarang jadi alat untuk menikmati wisata kota," tuturnya.
"Jadi memang sudah sangat termarjinalkan dari aspek publik dan aspek pelanggan. Saat ini sudah semakin kritis keberadaannya," lanjut Baha.
Baha lalu mengenang sejumlah transportasi umum yang kini sudah punah. Dia berharap becak kayuh khas Jogja itu tetap bisa bertahan seiring zaman.
"10-15 tahun lalu kita masih menemukan transportasi khas Jogja seperti Kopata, Kobutri dan macam-macam. Itu beroperasi di perkotaan. Kemudian tergerus perkembangan zaman, kalah dengan transportasi online," ucap Baha.
Dengan ditetapkannya becak Jogja sebagai WBTb, Baha berharap keberadaan becak kayuh khas Jogja tetap lestari. Harapannya, generasi yang akan datang bisa tetap menikmati keberadaan becak.
"Saya memahami jangan sampai becak itu hanya akan menjadi sejarah, jangan sampai di generasi selanjutnya tidak bisa melihat becak. Maka itu memang harus ada upaya-upaya untuk melestarikan suatu hal yang unik dan menjadi bagian dari memori kolektif, salah satunya becak itu," pungkasnya.
(apu/ams)
Komentar Terbanyak
Jawaban Menohok Dedi Mulyadi Usai Didemo Asosiasi Jip Merapi
Cerita Warga Jogja Korban TPPO di Kamboja, Dipaksa Tipu WNI Rp 300 Juta/Bulan
Direktur Mie Gacoan Bali Ditetapkan Tersangka, Begini Penjelasan Polisi