15+ Pesan Pahlawan Nasional, Bisa Dibaca Saat Upacara 10 November

15+ Pesan Pahlawan Nasional, Bisa Dibaca Saat Upacara 10 November

Nur Umar Akashi - detikJogja
Kamis, 09 Nov 2023 12:04 WIB
Patung Ir Soekarno di Akademi Militer (Akmil) Magelang, Jumat (7/2/2020).
15+ Pesan Pahlawan Nasional, Bisa Dibaca Saat Upacara 10 November (Foto Patung Ir Soekarno di Akademi Militer (Akmil) Magelang: Eko Susanto/detikcom)
Jogja -

Pahlawan nasional memegang peranan penting dalam usahanya untuk memerdekakan Indonesia. Ada banyak pesan yang ditinggalkan para pahlawan untuk generasi penerus bangsa agar tetap menjaga kesatuan dan keutuhan bangsa.

Memaknai dan meneladani pesan para pahlawan dapat menjadi salah satu cara memperingati Hari Pahlawan 10 November. Hal ini sejalan dengan latar belakang adanya peringatan Hari Pahlawan, yaitu untuk mengenang jasa para pahlawan yang telah gugur.

Lantas, apa saja pesan-pesan para pahlawan nasional kita? Berikut penjelasannya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

15+ Pesan Pahlawan Nasional

Mengutip surat edaran Mensos tanggal 30 Oktober 2023 tentang Pedoman Penyelenggaraan Peringatan Hari Pahlawan 2023 dan edaran Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tanggal 4 November 2016 tentang Pedoman Penyelenggaraan Upacara Bendera Hari Pahlawan 2016, berikut sederet pesan pahlawan nasional.

1. Bung Tomo

"Selama banteng-banteng Indonesia masih mempunyai darah merah yang dapat membikin secarik kain putih, merah dan putih, maka selama itu tidak akan kita mau menyerah kepada siapapun juga" (Disampaikan saat berpidato sebelum Pertempuran Surabaya menghadapi Inggris).

ADVERTISEMENT

2. Ir. Soekarno

"Berikan aku 1000 orang tua, niscaya akan kucabut Semeru dari akarnya. Dan berikan aku 10 pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia"

"Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati jasa pahlawannya" (Disampaikan saat pidato Hari Pahlawan 10 November 1961).

"Bangsa yang tidak percaya kepada kekuatan dirinya sebagai suatu bangsa, tidak dapat berdiri sebagai suatu bangsa yang merdeka" (Disampaikan saat pidato HUT Proklamasi 1963).

3. Gubernur Suryo

"Berulang-ulang telah kita katakan, bahwa sikap kita ialah lebih baik hancur daripada dijajah kembali" (Disampaikan saat pidato Gubernur Suryo menjelang pertempuran 10 November 1945).

4. Jenderal Sudirman

"Tempat saya yang terbaik adalah di tengah-tengah anak buah. Saya akan meneruskan perjuangan. Met of zonder Pemerintah TNI akan berjuang terus" (Disampaikan saat jam-jam terakhir jatuhnya Jogja dan Jenderal Sudirman dalam kondisi sakit. Jawaban di atas untuk merespon pernyataan Presiden yang memintanya untuk dirawat di kota).

5. Kapitan Pattimura

"Pattimura-pattimura tua boleh dihancurkan, tetapi kelak pattimura-pattimura muda akan bangkit" (disampaikan saat akan digantung di Ambon, 16 Desember 1817).

6. I Gusti Ngurah Rai

"Kami sanggup dan berjanji bertempur terus hingga cita-cita tercapai" (surat I Gusti Ngurah Rai kepada Letkol Termeulen).

6. Supriyadi

"Kita yang berjuang jangan sekali-kali mengharapkan pangkat, kedudukan, ataupun gaji yang tinggi" (disampaikan saat pertemuan rahasia anggota PETA untuk memberontak kepada Jepang).

7. Nyi Ageng Serang

"Untuk keamanan dan kesentausaan jiwa, kita harus mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa, orang yang mendekatkan diri kepada Tuhan tidak akan terperosok hidupnya, dan tidak akan takut menghadapi cobaan hidup, karena Tuhan akan selalu menuntun dan melimpahkan anugerah yang tidak ternilai harganya" (Sisampaikan saat Nyi Ageng Serang mendengarkan keluhan rakyat akibat perlakuan kaum penjajah).

8. Teuku Nyak Arif

"Indonesia merdeka harus menjadi tujuan hidup kita bersama" (Disampaikan pada pidato bulan Maret 1945, ketika Teuku Nyak Arif menjadi Wakil Ketua DPR seluruh Sumatera).

9. Prof. Moh. Yamin, SH

"Cita-cita persatuan Indonesia itu bukan omong kosong, tetapi benar-benar didukung oleh kekuatan-kekuatan yang timbul pada akar sejarah bangsa kita sendiri" (disampaikan saat Kongres Pemuda II, 27-28 Oktober 1928).

10. Raden Ajeng Kartini

"Tahukah engkau semboyanku? Aku mau! 2 patah kata yang ringkas itu sudah beberapa kali mendukung dan membawa aku melintasi gunung keberatan dan kesusahan. Kata "Aku tidak dapat!" melenyapkan rasa berani. Kalimat "Aku mau!" membuat kita mudah mendaki puncak gunung"

11. Tjut Nyak Dien

"Kita tidak akan menang bila kita masih terus mengingat semua kekalahan"

12. Dokter Cipto Mangunkusumo

"Hari kemudian dari pada tanah kita dan rakyat kita terletak dalam hari sekarang, hari sekarang itu ialah kamu, hari generasi muda!"

13. Ki Hajar Dewantara

"Ing Ngarso Sung Tulodo (di depan memberi contoh)

Ing Madyo Mangun Karso (di tengah memberi semangat)

Tut Wuri Handayani (di belakang memberi dorongan)"

(Semboyan yang diajarkan Ki Hajar Dewantara ketika merintis Taman Siswa pada tahun 1922).

14. Abdul Muis

"Jika orang lain bisa, saya juga bisa, mengapa pemuda-pemuda kita tidak bisa, jika memang mau berjuang" (Disampaikan ketika Abdul Muis melakukan kunjungan ke Sulawesi sebagai anggota Volksraad dan wakil SI).

15. Silas Papare

"Jangan sanjung aku, tetapi teruskanlah perjuanganku" (Disampaikan saat memperjuangkan Irian barat agar terlepas dari kolonialisme Belanda dan kembali bergabung dengan NKRI).

16. Mohammad Hatta

"Pahlawan yang setia itu berkorban, bukan buat dikenal namanya, tetapi semata-mata untuk membela cita-cita".

"Jatuh bangunnya negara ini, sangat tergantung dari bangsa ini sendiri. Makin pudar persatuan dan kepedulian, Indonesia hanyalah sekadar nama dan gambar seuntaian pulau di peta. Jangan mengharapkan bangsa lain respek terhadap bangsa ini, bila kita sendiri gemar memperdaya sesama saudara sebangsa, merusak dan mencuri kekayaan Ibu Pertiwi".

17. Pangeran Sambernyowo KGPAA Mangkunegoro 1

"Rumongso melu handarbeni (merasa ikut memiliki)

Wajib melu hangrungkebi (wajib ikut mempertahankan)

Mulat sariro hangroso wani (mawas diri dan berani bertanggung jawab)"

(prinsip Tri Dharma).

18. Prof. Dr. R. Soeharso

"Right or wrong my country, lebih-lebih kalau kita tahu, negara kita dalam keadaan bobrok, maka justru saat itu pula kita wajib memperbaikinya."

Demikian beberapa pesan dari pahlawan nasional Indonesia. Mari kita maknai dan hormati sederet pesan tersebut. Selamat Hari Pahlawan, Lur!




(ams/aku)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads