3 Tradisi Memperingati Rebo Wekasan Masyarakat Jawa

3 Tradisi Memperingati Rebo Wekasan Masyarakat Jawa

Novi Vianita - detikJogja
Jumat, 25 Agu 2023 18:39 WIB
Warga Dusun Gedongan, Borobudur, Kabupaten Magelang, mengelar merti dusun yang dilangsungkan tepat pada Rebo Wekasan, Rabu (21/9/2022).
3 Tradisi Memperingati Rebo Wekasan Masyarakat Jawa. (Foto: Eko Susanto/detikJateng)
Jogja -

Rebo Wekasan atau Rebo Pungkasan adalah hari Rabu terakhir pada bulan Safar yang biasanya diperingati oleh masyarakat Jawa. Adapun berbagai tradisi yang dilaksanakan pada Rebo Wekasan adalah sebagai berikut.

Dikutip dari artikel berjudul Rebo Wekasan dalam Ranah Sosial Keagamaan di Kabupaten Tegal Jawa Tengah (Analisis terhadap Ritual Rebo Wekasan di Desa Sitanjung Lebaksiu) oleh Ahmad Nurozi (2016), Rebo Wekasan merupakan fenomena yang terjadi di masyarakat karena faktor penggabungan budaya Jawa dan Islam secara intensif.

Pembingkaian adat dan tradisi non Islam dengan nilai-nilai Islam menjadi faktor yang melatarbelakangi Rebo Wekasan. Dalam kitab Kanzan Najah wa-surur fi Fadhail al-Azminah wa-Shuhur dijelaskan bahwa setiap tahun pada Rabu terakhir di bulan Safar, Allah SWT menurunkan 320.000 macam bala bencana ke bumi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, siapapun yang melakukan sholat 4 rakaat, di mana setiap rakaat setelah membaca al-Fatihah dibaca surat al-Kautsar 17 kali, al-Ikhlas 5 kali, surat al-Falaq dan surat an-Naas masing-masing sekali; kemudian setelah salam membaca doa, maka Allah SWT dengan kemurahan-Nya akan menjaga orang yang bersangkutan dari semua bala bencana yang turun di hari itu sampai sempurna setahun.

Selain sholat dan membaca ayat-ayat Al-Quran untuk menolak bala seperti di atas, terdapat beberapa tradisi atau kegiatan yang dipercaya oleh warga setempat yang dipercaya mampu menolak bala dan sebagai bentuk terima kasih kepada Tuhan.

ADVERTISEMENT

Menurut Kalender Hijriah terbitan Ditjen Bimas Islam Kementerian Agama RI, awal bulan Safar 2023 jatuh pada Jumat, 18 Agustus 2023. Maka, Rebo Wekasan atau Rebo Pungkasan jatuh pada Rabu, 13 September 2023.


3 Tradisi Memperingati Rebo Wekasan Masyarakat Jawa

1. Kirab Lemper

Dikutip dari laman resmi Dinas Kebudayaan Jogja, upacara adat Rebo Wekasan biasa dilaksanakan di Desa Wonokromo, Kecamatan Plered, Kabupaten Bantul dengan tujuan sebagai bentuk syukur kepada Tuhan YME. Dalam kegiatan ini mereka mengarak makanan berupa lemper raksasa dan acara ini berlangsung petang hari selepas maghrib.

2. Puasa Sunnah

Dikutip dari artikel berjudul Pribumisasi Islam dalam Budaya Lokal: Studi Tentang Ritual Tolak Bala di Banten oleh S. Fauziyah, I. Nursidah, dan E. Wardah (2020),bencana dan musibah merupakan ketentuan Allah yang harus diterima oleh orang-orang yang beriman dengan penuh keikhlasan. Sebagaimana yang terdapat dalam QS al-Thaghabun: 11 yang artinya "Tidak ada suatu musibah pun yang menimpa seseorang kecuali dengan izin Allah; dan Barangsiapa yang beriman kepada Allah niscaya Dia akan memberi petunjuk kepada hatinya.dan Allah Maha mengetahui segala sesuatu."

Islam sebagai agama telah memberikan petunjuk kepada umat manusia tentang apa-apa yang mesti diikhtiarkan manusia untuk mencegah bala dan bencana dengan berbagai tuntunan ibadah, seperti salat, puasa, zakat, sedekah dan lain-lainnya yang pada akhirnya bertujuan demi terwujudnya keselamatan manusia di dunia maupun di akhirat. Setiap muslim harus meyakini bahwa setiap kebaikan dan keburukan berada dalam kekuasaan Allah.

Puasa sunnah atau puasa tolak bala bisa dilaksanakan pada Rebo Wekasan. Adapun tujuan dari puasa ini adalah untuk membersihkan diri dari energi negatif, mengurangi potensi bala, dan memohon perlindungan kepada Tuhan dari segala hal yang buruk.

3. Istighotsah Bersama

Adanya Rebo Wekasan membuat masyarakat bersama-sama melakukan hal positif setiap bulan Safar, salah satunya istighotsah. Dikutip dari artikel berjudul Tradisi Rebo Wekasan di Desa Suci Kecamatan Manyar Kabupaten Gresik (Kajian Fungsi Sosial dan Nilai Budaya) oleh Siti Mahmudah Yanti (2018), Rebo Wekasan mampu memberikan fungsi sosial atau manfaat yang dapat diambil oleh masyarakat secara luas, salah satunya tergambar dari kegiatan yang rutin dilakukan, yaitu istighotsah.

Nah, itulah 3 tradisi yang biasa dilakukan masyarakat Jawa dalam memperingati Rebo Wekasan.

Artikel ini ditulis oleh Novi Vianita peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(apl/rih)

Hide Ads