Harga sembako (sembilan bahan pokok) dapat berubah setiap harinya akibat pengaruh berbagai faktor. Perubahan harga-harga tersebut harus diketahui masyarakat agar bisa menentukan prioritas bahan makanan yang akan dibeli.
Sebelum itu, apa saja yang masuk kategori sembako? Berdasar Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Republik Indonesia Nomor 115/MPP/Kep/2/1998 tentang Jenis Barang Kebutuhan Pokok Masyarakat, sembako meliputi beras, gula pasir, minyak goreng dan mentega, daging sapi dan ayam, telur ayam, susu, jagung, minyak tanah, dan garam beryodium.
Di samping sembako, informasi seputar bahan pokok lainnya juga penting diketahui karena mungkin naik-turun sehari-hari, seperti ikan, cabai, dan bawang. Bukan hanya konsumen, melainkan juga pedagang dapat mengambil manfaat dari informasi tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hari ini, harga beras medium di berbagai daerah, termasuk Jogja, melambung tinggi. Berapa harga terbarunya? Simak informasi lengkap harga bahan pokok Jogja 26 Agustus 2025 berdasar data PIHPS dan Bapanas berikut ini.
Daftar Harga Sembako Jogja 26 Agustus 2025 Versi PIHPS Nasional
PIHPS adalah singkatan dari Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional. Laman ini dikelola oleh Bank Indonesia sejak 2016. PIHPS menyajikan data seputar barang pokok yang dinilai memiliki kekuatan signifikan dalam membentuk angka inflasi.
Dilihat pada Selasa (26/8/2025) pukul 11.40 WIB, harga bahan pokok Kota Jogja tidak terlihat mengalami perubahan, baik naik maupun turun. Artinya, ke-21 bahan pokok yang datanya disajikan PIHPS masih dibanderol dengan harga sama seperti kemarin, Senin (25/8/2025).
Perlu diketahui, harga pangan yang disajikan PIHPS untuk wilayah Jogja diambil dari angka rata-rata Pasar Beringharjo dan Kranggan. Lebih lengkapnya, berikut daftar harga sembako di Kota Jogja per 26 Agustus 2025:
- Bawang merah ukuran sedang: Rp 41.250/kg
- Bawang putih ukuran sedang: Rp 39.500/kg
- Beras kualitas bawah I: Rp 13.400/kg
- Beras kualitas bawah II: Rp 12.400/kg
- Beras kualitas medium I: Rp 15.150/kg
- Beras kualitas medium II: Rp 14.400/kg
- Beras kualitas super I: Rp 16.250/kg
- Beras kualitas super II: Rp 15.250/kg
- Cabai merah besar: Rp 36.250/kg
- Cabai merah keriting: Rp 30.500/kg
- Cabai rawit hijau: Rp 33.000/kg
- Cabai rawit merah: Rp 25.500/kg
- Daging ayam ras segar: Rp 33.500/kg
- Daging sapi kualitas 1: Rp 140.000/kg
- Daging sapi kualitas 2: Rp 132.500/kg
- Gula pasir kualitas premium: Rp 18.250/kg
- Gula pasir lokal: Rp 16.750/kg
- Minyak goreng curah: Rp 18.150/kg
- Minyak goreng kemasan bermerk 1: Rp 21.750/kg
- Minyak goreng kemasan bermerk 2: Rp 21.000/kg
- Telur ayam ras segar: Rp 27.150/kg
Perlu diketahui, harga yang disajikan PIHPS masih mungkin berubah hingga pukul 13.00 WIB dan dalam kondisi tertentu, sampai hari berikutnya. Oleh karena itu, detikers dapat memantau perkembangan harganya via tautan https://www.bi.go.id/hargapangan/home/index.
Daftar Harga Sembako Jogja 26 Agustus 2025 Versi Bapanas
Selain PIHPS, sumber kredibel yang bisa digunakan untuk mengetahui perkembangan harga sembako sehari-hari adalah panel harga Badan Pangan Nasional (Bapanas). Dikutip dari situs resminya pada Selasa, 26 Agustus 2025 pukul 11.43 WIB, daftar lengkap harga sembako Kota Jogja hari ini adalah sebagai berikut:
- Beras premium: Rp 14.500/kg
- Beras medium: Naik dari Rp 13.000 menjadi Rp 19.250/kg
- Beras SPHP: Rp 12.500/kg
- Kedelai biji kering (impor): Rp 9.200/kg
- Bawang merah: Turun dari Rp 37.143 menjadi Rp 36.143/kg
- Bawang putih bonggol: Naik dari Rp 29.500 menjadi Rp 30.143/kg
- Cabai merah keriting: Naik dari Rp 25.143 menjadi Rp 25.429/kg
- Cabai merah besar: Turun dari Rp 33.571 menjadi Rp 32.143/kg
- Cabai rawit merah: Naik dari Rp 22.429 menjadi Rp 23.286/kg
- Daging sapi murni: Rp 130.000/kg
- Daging ayam ras: Naik dari Rp 33.667 menjadi Rp 34.000/kg
- Telur ayam ras: Turun dari Rp 26.938 menjadi Rp 26.929/kg
- Gula konsumsi: Naik dari Rp 17.273 menjadi Rp 17.333/kg
- Minyak goreng kemasan: Naik dari Rp 18.818 menjadi Rp 18.889/liter
- Minyak goreng curah: Rp 17.143/liter
- Minyakita: Rp 15.700/liter
- Tepung terigu curah: Rp 9.000/kg
- Tepung terigu kemasan: Naik dari Rp 10.889 menjadi Rp 11.000/kg
- Garam konsumsi: Turun dari Rp 11.625 menjadi Rp 11.571/kg
- Ikan kembung: Rp 37.833/kg
- Ikan tongkol: Rp 34.333/kg
- Ikan bandeng: Rp 41.000/kg
Sebagai catatan, data harga bahan pangan di atas diambil dari menu 'Tabel Perkembangan Harga' dengan mencantumkan jenis data panel konsumen, wilayah Provinsi DIY, Kota Jogja, dan periode 25-26 Agustus 2025.
Selama 26 hari Agustus berlangsung, harga satu kilogram beras medium tercatat stabil 13 ribu rupiah. Angka ini adalah buah kenaikan pada 3 Agustus, dari sebelumnya Rp 12.850.
Namun, hari ini, kestabilan tersebut rusak dengan melonjaknya beras medium jadi Rp 19.250 per kilogram. Dilansir detikFinance, kenaikan ini tidak hanya terjadi di Jogja saja, melainkan juga 200 kabupaten/kota lain.
"Beras ada 200 kabupaten kota yang mengalami kenaikan harga beras," jelas Amalia Adininggar Widyasanti, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) dalam rapat inflasi di YouTube Kemendagri, Senin (25/8/2025).
Lebih lanjut, dilihat dari menu 'Peta Status Harga Pangan', HET (Harga Eceran Tertinggi) untuk zona 1, termasuk DIY, untuk komoditas beras medium adalah Rp 13.500. Dengan demikian, ada disparitas sebesar 42,59% untuk beras medium di Kota Jogja.
Meski begitu, data final Bapanas baru tersaji pada pukul 13.00 WIB, termasuk untuk rincian harga di kabupaten-kabupaten lain DIY. Berhubung data yang disajikan masih bisa berubah, detikers dapat mengakses perkembangan terbaru via tautan https://panelharga.badanpangan.go.id/tabel-rekap.
Faktor-faktor Penyebab Naiknya Harga Sembako
Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan harga bahan pokok naik. Dirangkum dari Journal of Sharia and Law berjudul 'Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kenaikan Harga Sembako oleh Para Pedagang Menurut Perspektif Ekonomi Syariah' karya Nur Azizah Nasution dkk, ini poin-poinnya:
1. Faktor Produksi
Tanpa adanya produksi, para pedagang sembako di pasar akan kekurangan jumlah barang. Penyebabnya bervariasi, mulai dari hasil panen yang tidak maksimal, keterbatasan biaya petani, hingga cuaca buruk. Alhasil, barang langka membuat harga melambung.
2. Faktor Distribusi
Semakin lama proses distribusi, makin naik pula harga sembako. Lebih-lebih, jika terjadi keterlambatan dalam prosesnya. Akibatnya, pedagang mesti menaikkan harga sembako demi dapat meraup laba.
3. Faktor Sumber Pasokan
Mirip dengan faktor pertama, sumber pasokan dapat memengaruhi naik-turunnya harga sembako. Semakin banyak barang yang tersedia, harganya akan semakin murah, begitu pula sebaliknya.
4. Faktor Permintaan dan Penawaran
Ketika permintaan terhadap suatu barang naik, para pedagang akan menaikkan harga. Hal ini juga berlaku sebaliknya.
5. Faktor Jumlah Pedagang Pesaing
Semakin banyak pesaing, harga sembako cenderung lebih mendekati tarif pasaran. Sebagai contoh, di pasar A hanya ada dua pedagang sembako. Kondisi ini membuat keduanya bersaing dengan lebih ekstrem ketimbang pasar B yang memiliki 10 pedagang sembako. Sebab, keduanya mesti bersaing ketat untuk memperebutkan pasar.
Demikian informasi harga sembako di Jogja, Selasa, 26 Agustus 2025. Perlu dicatat bahwa harga yang ditemui di pasaran bisa saja berbeda. Hal ini disebabkan adanya disparitas untuk masing-masing bahan pokok. Semoga bermanfaat.
(par/aku)
Komentar Terbanyak
Alasan Roy Suryo cs Tulis Buku Jokowi's White Paper
Pengakuan Pacar-pacar Eks Dirut Taspen Kosasih, Dikado Mobil-Dibelikan Tas LV
Pihak Keluarga Sebut Persiapan Arya Daru ke Finlandia Tepis Anggapan Bunuh Diri