- Daftar Harga Sembako Jogja 15 November 2024 Versi PIHPS Nasional
- Daftar Harga Sembako Jogja 15 November 2024 Versi Bapanas
- Faktor-faktor Penyebab Naiknya Harga Sembako 1. Faktor Produksi 2. Faktor Distribusi 3. Faktor Sumber Pasokan 4. Faktor Permintaan dan Penawaran 5. Faktor Jumlah Pedagang Pesaing
Harga sembako dapat berubah setiap harinya akibat pengaruh berbagai faktor. Bagi detikers yang membutuhkan informasi tentangnya, simak daftar harga sembako Jogja 15 November 2024 berikut ini.
Informasi terkait harga sembako begitu penting untuk masyarakat. Pasalnya, berbekal pengetahuan ini, warga Jogja dapat menentukan prioritas bahan makanan yang akan dibeli dan jumlahnya. Tak hanya konsumen, pedagang dan produsen juga dapat menentukan langkah yang diambil berdasarkan naik-turunnya harga suatu sembako.
Hari ini, beberapa bahan pokok tampak berubah harga, mulai dari cabai rawit merah, cabai merah besar, hingga bawang putih dan merah. Untuk informasi lengkapnya, temukan dalam daftar harga sembako Jogja, Jumat, 15 November 2024, menurut data PIHPS dan Badan Pangan Nasional berikut ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Daftar Harga Sembako Jogja 15 November 2024 Versi PIHPS Nasional
PIHPS adalah singkatan dari Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional. Laman ini dikelola oleh Bank Indonesia sejak 2016. PIHPS menyajikan data seputar barang pokok yang dinilai memiliki kekuatan signifikan dalam membentuk angka inflasi.
Dilihat pada Jumat (15/11/2024) pukul 11.08 WIB, cabai merah besar dan cabai rawit merah tampak kompak turun harga. Cabai merah besar turun dari Rp28.750 menjadi Rp27.500 per kilogram. Angka ini didapat dari rata-rata harga Pasar Beringharjo (Rp20.000) dan Kranggan (Rp35.000).
Sementara itu, cabai rawit merah turun menjadi Rp36.250 setelah kemarin dibanderol Rp37.500. Sebagai pembanding, rata-rata harga cabai rawit merah di Indonesia adalah Rp48.950. Harga tertinggi ada di Provinsi Maluku Utara (Rp90.000), sedangkan yang terendah berlaku di Bengkulu (Rp25.700).
Sebagai informasi, harga pangan yang disajikan PIHPS untuk wilayah Jogja diambil dari angka rata-rata di Pasar Beringharjo dan Pasar Kranggan. Lebih lengkapnya, berikut ini daftar harga sembako di Kota Jogja pada 15 November 2024:
- Bawang merah ukuran sedang: Rp38.500/kg
- Bawang putih ukuran sedang: Rp42.500/kg
- Beras kualitas bawah I: Rp13.000/kg
- Beras kualitas bawah II: Rp12.150/kg
- Beras kualitas medium I: Rp14.650/kg
- Beras kualitas medium II: Rp13.900/kg
- Beras kualitas super I: Rp16.000/kg
- Beras kualitas super II: Rp15.150/kg
- Cabai merah besar: Turun dari Rp28.750 menjadi Rp27.500/kg
- Cabai merah keriting: Rp22.500/kg
- Cabai rawit hijau: Rp26.250/kg
- Cabai rawit merah: Turun dari Rp37.500 menjadi Rp36.250/kg
- Daging ayam ras segar: Rp36.750/kg
- Daging sapi kualitas 1: Rp140.000/kg
- Daging sapi kualitas 2: Rp132.500/kg
- Gula pasir kualitas premium: Rp17.500/kg
- Gula pasir lokal: Rp17.150/kg
- Minyak goreng curah: 17.250/liter
- Minyak goreng kemasan bermerk 1: Rp20.500/liter
- Minyak goreng kemasan bermerk 2: Rp19.250/liter
- Telur ayam ras segar: Rp26.000/kg
Daftar Harga Sembako Jogja 15 November 2024 Versi Bapanas
Selain PIHPS, sumber kredibel lainnya yang bisa dipakai untuk mengetahui perkembangan harga sembako sehari-hari adalah panel harga Badan Pangan Nasional (Bapanas). Dikutip dari situs resminya pada Jumat, 15 November 2024 pukul 11.00 WIB, harga sembako di Kota Jogja hari ini adalah:
- Beras premium: Rp14.000/kg
- Beras medium: Rp12.750/kg
- Beras SPHP: Rp12.500/kg
- Kedelai biji kering impor: Rp8.700/kg
- Bawang merah: Naik dari Rp32.470 menjadi Rp32.940/kg
- Bawang putih bonggol: Naik dari Rp34.500 menjadi Rp34.990/kg
- Cabai merah keriting: Rp15.970/kg
- Cabai rawit merah: Turun dari Rp32.940 menjadi Rp27.930/kg
- Daging sapi murni: Rp130.000/kg
- Daging ayam ras: Rp34.500/kg
- Telur ayam ras: Naik dari Rp26.000 menjadi Rp26.500/kg
- Gula konsumsi: Rp17.000/kg
- Minyak goreng kemasan sederhana: Rp15.850/liter
- Minyak goreng curah: Rp17.000/liter
- Tepung terigu curah: Rp9.000/kg
- Tepung terigu kemasan: Rp11.000/kg
- Garam halus beryodium: Rp12.000/kg
- Ikan kembung: Rp35.500/kg
- Ikan bandeng: Rp43.000/kg
- Ikan tongkol: Rp32.500/kg
Faktor-faktor Penyebab Naiknya Harga Sembako
Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan harga bahan pokok naik. Dirangkum dari Journal of Sharia and Law berjudul 'Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kenaikan Harga Sembako oleh Para Pedagang Menurut Perspektif Ekonomi Syariah' karya Nur Azizah Nasution dkk, ini poin-poinnya:
1. Faktor Produksi
Tanpa adanya produksi, para pedagang sembako di pasar akan kekurangan jumlah barang. Penyebabnya bervariasi, mulai dari hasil panen yang tidak maksimal, keterbatasan biaya petani, hingga cuaca buruk. Alhasil, barang langka membuat harga melambung.
2. Faktor Distribusi
Semakin lama proses distribusi, makin naik pula harga sembako. Lebih-lebih, jika terjadi keterlambatan dalam prosesnya. Akibatnya, pedagang mesti menaikkan harga sembako demi dapat meraup laba.
3. Faktor Sumber Pasokan
Mirip dengan faktor pertama, sumber pasokan dapat memengaruhi naik-turunnya harga sembako. Semakin banyak barang yang tersedia, harganya akan semakin murah, begitu pula sebaliknya.
4. Faktor Permintaan dan Penawaran
Ketika permintaan terhadap suatu barang naik, para pedagang akan menaikkan harga. Hal ini juga berlaku sebaliknya.
5. Faktor Jumlah Pedagang Pesaing
Semakin banyak pesaing, harga sembako cenderung lebih mendekati tarif pasaran. Sebagai contoh, di pasar A hanya ada dua pedagang sembako. Kondisi ini membuat keduanya bersaing dengan lebih ekstrem ketimbang pasar B yang memiliki 10 pedagang sembako. Sebab, keduanya mesti bersaing ketat untuk memperebutkan pasar.
Demikian informasi harga sembako di Jogja, Jumat, 15 November 2024. Perlu dicatat bahwa harga yang ditemui di pasaran bisa saja berbeda. Hal ini disebabkan adanya disparitas untuk masing-masing bahan pokok. Semoga bermanfaat.
(sto/ams)
Komentar Terbanyak
Jawaban Menohok Dedi Mulyadi Usai Didemo Asosiasi Jip Merapi
PDIP Jogja Kembali Aksi Saweran Koin Bela Hasto-Bawa ke Jakarta Saat Sidang
PDIP Bawa Koin 'Bumi Mataram' ke Sidang Hasto: Kasus Receh, Bismillah Bebas