PT Kereta Api Indonesia (KAI) bakal memperbesar Stasiun Tugu setelah polemik lahan Bong Suwung akhirnya selesai. Selama ini rencana tersebut terkendala karena keterbatasan lahan.
EVP Daop 6 Jogja Bambang Respationo menjelaskan usai sterilisasi dan pembersihan kawasan Bong Suwung dilakukan, selanjutnya akan ada langkah-langkah yang dilakukan selanjutnya oleh PT KAI Daop 6 Jogja.
"Ke depan emplacement Stasiun Jogja ini terus berkembang, kita punya perencanaan, dari perencanaan Dinas Tata Kota pun sudah ada gambarnya," jelasnya saat dijumpai wartawan di sela sterilisasi Bong Suwung, Kamis (3/10/2024) pagi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita lakukan bertahap, pertama sarana prasarana, kalau kita lihat di Stasiun Jogja, peron di antara dua jalur itu kan pendek-pendek. Ini berbahaya untuk penumpang, jadi nanti rel ini akan kita perlebar, sehingga memberi ruang untuk penumpang," sambungnya.
Kemudian tahap kedua, lanjut Bambang, adalah melebarkan bangunan Stasiun Tugu Jogja. Langkah ini menurutnya memang terkendala dengan status bangunan Stasiun sebagai bangunan Heritage.
Dengan adanya lahan tambahan dari Bong Suwung ini mereka bisa memperluas stasiun tanpa perlu mengubah bangunan utama yang berstatus cagar budaya itu.
"Tahap keduanya, stasiun akan kita perbesar. Jadi stasiun yang sekarang adalah stasiun yang heritage, tidak bisa dirombak. Kita akan membuat stasiun di belakangnya, stasiun yang lebih besar lagi," paparnya.
Sebelumnya, PT KAI melakukan pembersihan sisa bangunan milik warga di kawasan Bong Suwung, pagi ini. Pantauan detikJogja di lokasi, pembersihan dilakukan mulai pukul 07.30 WIB usai dilakukan apel.
Dalam Pembersihan ini, PT KAI juga melibatkan aparat setempat dan satu ekskavator. Sebagian warga pun masih mengambili sisa sisa bangunan yang bisa diselamatkan.
"Total personil yang dikerahkan dalam sterilisasi kali ini sebanyak 400 orang," jelas Bambang kepada wartawan di kawasan Bong Suwung, pagi ini.
"Sekarang ini 75 bangunan yang dibongkar, tim dari internal KAI, ada TNI, Polri, Satpol PP, PLN juga ada, Damkar," sambungnya.
Sterilisasi ini baru bisa terlaksana setelah para warga yang menghuni lahan tersebut akhirnya bersedia pindah. Semula, mereka mencoba bertahan namun akhirnya bersedia pindah dengan menerima kompensasi dari PT KAI.
(ahr/apu)
Komentar Terbanyak
Mahasiswa Amikom Jogja Meninggal dengan Tubuh Penuh Luka
UGM Sampaikan Seruan Moral: Hentikan Anarkisme dan Kekerasan
Siapa yang Menentukan Gaji dan Tunjangan DPR? Ini Pihak yang Berwenang