Siswi SMP Bunuh Ibu Kandung di Medan, Begini Kesaksian Tetangga

Regional

Siswi SMP Bunuh Ibu Kandung di Medan, Begini Kesaksian Tetangga

Mhd Ilham Pradilla - detikJogja
Rabu, 10 Des 2025 14:55 WIB
Siswi SMP Bunuh Ibu Kandung di Medan, Begini Kesaksian Tetangga
Ilustrasi kasus pembunuhan. Foto: Rachman Haryanto
Jogja -

Siswi SMP berinisial AI (13) diamankan karena diduga membunuh ibu kandungnya di rumah mereka di Kecamatan Medan Sunggal, Kota Medan. AI diduga menganiaya ibunya menggunakan benda tajam.

Dilansir detikSumut, warga sekitar, Uliansyah mengatakan, peristiwa tersebut bermula dari cekcok antara pelaku dengan ibu kandungnya berinisial F.

"Ribut mereka sejak pagi subuh tadi, belum tau masalahnya gara-gara apa," kata Uliansyah, Rabu (10/12/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setelah terjadi keributan di dalam rumah itu, datang satu unit mobil ambulans bersama beberapa dokter.

"Datang mobil ambulans, beberapa warga sini penasaran. Rupanya sudah meninggal dunia, ibunya sudah berdarah-darah," ujar Uliansyah.

ADVERTISEMENT

Kepala Lingkungan setempat, Toni, juga mendapat kabar bahwa korban meninggal dunia akibat penganiayaan. Setiba di lokasi, ia melihat seorang wanita bersimbah darah sedang diperiksa petugas medis.

"Saya lihat tadi ibunya sudah bersimbah darah, tangan kanannya luka, tapi tidak tahu luka karena apa. Pas saya tanya suaminya, suaminya jawab inilah anak-anak ini (anaknya yang melakukan dugaan pembunuhan)," kata dia.

Mengetahui korban telah meninggal dunia, Toni kemudian diminta melaporkan ke polis.

"Saya diminta suaminya telepon Polsek Sunggal tadi, ya sudah saya telepon. Sekarang lagi diproses sama mereka," ucap Toni.

Kesal karena Kakaknya Dimarahi

Toni menambahkan, dari keterangan keluarga korban, AI diduga kesal karena ibunya memarahi kakaknya.

"Pelakunya anaknya (korban) yang paling kecil. (Informasi) dari bapaknya, semalam kakaknya itu dimarahi sama korban itu, entah kesindir atau apa," ungkap Toni.

Namun Toni belum mengetahui lebih lanjut mengenai hal itu.

"Bapaknya kan kita nggak bisa ngobrol banyak, bapaknya nangis terus," jelasnya.

Toni menjelaskan, ada empat orang di rumah tersebut, yaitu korban, suaminya, dan dua anak mereka. Saat itu suami tidur di lantai 2, sedangkan korban dan dua anaknya di kamar lantai 1.

"Ada empat. Yang tiga (ibu, pelaku, dan kakak) di satu kamar di bawah, ayahnya itu di lantai dua," ujarnya.

Setahu Toni, hubungan korban dan pelaku cukup akrab.

"Akrabnya orang itu, ya seperti anak sama mama gitu lah, nggak ada jarak. Mamanya pagi-pagi ngantar keluar anaknya itu kalau mau berangkat sekolah, anaknya kan naik ojol ke sekolah," jelasnya.

Setelah kejadian, kata Toni, korban dibawa ke RS Bhayangkara. Sementara terduga pelaku dibawa ke Polsek Sunggal.

"Anaknya lagi polsek sama bapaknya, bapaknya mendampingi kan," pungkasnya.




(dil/apu)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads