Harga cabai dan sejumlah sayuran di Pasar Argosari, Kapanewon Wonosari, Kabupaten Gunungkidul, mengalami kenaikan. Kondisi ini sejak hampir sebulan terakhir.
Salah satu pedagang sayuran di Pasar Argosari, Dwi (46) menjelaskan hargai cabai naik sejak tiga pekan ini.
"Cabai itu naiknya sudah 3 mingguan, naiknya bertahap," ungkapnya kepada detikJogja saat ditemui di kios yang dijaganya, Kamis (2/11/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dwi memerinci, harga cabai merah kini mencapai Rp 70 ribu per kilogram, sebelumnya Rp 25 ribu per kilo. Sementara harga cabai besar hijau Rp 35 ribu yang sebelumnya Rp 15 ribu per kilo.
"Sekarang harganya 70-an ribu cabai merah biasanya 25 ribu. Biasanya 15 jadi 35 cabai besar hijau," jelasnya.
Untuk harga cabai rawit, Dwi menyebutkan Rp 80 ribu per kilo, naik dari sebelumnya Rp 40 ribu. Harga cabai rawit borga, kata Dwi, saat ini Rp 76 ribu per kilo yang sebelumnya Rp 30 ribu.
"Biasanya 40 sekarang 80 ribu cabai rawit ori, rawit borga biasanya Rp 30 ribu sekarang Rp 76 ribu," paparnya.
Tidak hanya cabai, Dwi mengungkapkan, harga sayur juga naik selama sepekan ini. "Secara umum (harga sayur naik) selama semingguan ini," jelasnya.
Harga sayur yang naik di antaranya sawi, jeruk nipis, buncis, oyong, labu siam, dan selada. Kenaikan harga tertinggi, Dwi mengungkapkan, dialami sawi dan selada.
"Sawi biasanya Rp 4 ribu sampai Rp 5 ribu sekarang Rp 9 ribu per kilogram. Selada lalapan biasa Rp 12 ribu sekarang Rp 24 ribu," paparnya.
Untuk komoditas lainnya, Dwi memaparkan, harga jeruk nipis yang awalnya Rp 20 ribu sekarang melonjak ke Rp 27 ribu per kilogram. Lalu harga buncis awalnya Rp 12 ribu menjadi Rp 17-18 ribu.
"Terus ceme (oyong) paling banter 10 sekarang 14 ribu. Jipang itu biasanya 4 sampai 5 sekarang 9 ribu. Kayaknya hampir semua naik," katanya.
Dwi menduga harga sayuran naik merupakan dampak dari kekeringan. "Karena musim kemarau sih, mungkin air pada beli. Kan musim kemarau kan panjang banget perasaan," jelasnya.
Akibat naiknya harga itu, Dwi mengatakan, pihaknya tidak berani menyetok barang. "Sekarang kita nggak berani nyetok barang karena harga mahal. Kalau kita nyetok jadi nggak bagus," ungkapnya.
Selain itu, omzet juga menurun. "Omzetnya tidak begitu banyak. Juragan kayak bingung sekarang," imbuhnya.
Pedagang lainnya, Supri (60) membenarkan bahwa harga cabai dan sayur naik.
"Harga cabai tiap hari naik, tadi naik lagi 70 sekitar ribu minggu yang lalu. Sayur juga mahal-mahal seperti buncis itu semingguan," kata Supri.
Terpisah, Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Gunungkidul, Kelik menjelaskan kenaikan harga cabai memang fluktuatif sebab mekanisme pasar.
"Cabe itu fluktuatif sekali kadang turun kadang naik karena mekanisme pasarnya. Apa lagi di Gunungkidul banyak hajatan itu. Tapi memang sekarang secara nasional memang naik," kata Kelik kepada detikJogja saat dimintai konfirmasi via telepon, Kamis (2/11).
Komentar Terbanyak
Roy Suryo Usai Diperiksa soal Ijazah Jokowi: Cuma Identitas yang Saya Jawab
Pengakuan Lurah Srimulyo Tersangka Korupsi Tanah Kas Desa
Amerika Minta Indonesia Tak Balas Tarif Trump, Ini Ancamannya