Saat Bocah SMP Terjerat Judol dan Pinjol Berujung Utang Teman-Bolos Sekolah

Round-Up

Saat Bocah SMP Terjerat Judol dan Pinjol Berujung Utang Teman-Bolos Sekolah

Tim detikJogja - detikJogja
Minggu, 26 Okt 2025 07:05 WIB
ilustrasi situs judi online yang masih bisa dibuka.
Ilustrasi judi online. Foto: Yuga Hassani/detikJabar
Jogja -

Seorang murid Sekolah Menengah Pertama di Kulon Progo terjerat pinjaman online (pinjol) karena ketagihan bermain judi online (judol). Dampaknya, bocah ini ketakutan untuk sekolah hingga satu bulan karena mempunyai utang cukup besar ke teman-temannya.

"Kami mendapat laporan tentang pelajar tingkat SMP terjerat pinjol dan judol. Awalnya pelajar yang berasal dari Kokap ini tidak masuk sekolah tanpa alasan yang jelas selama satu bulan," ungkap Sekretaris Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kulon Progo, Nur Hadiyanto, saat dimintai konfirmasi, Sabtu (25/10/2025).

Nur Hadiyanto menuturkan, awalnya pelajar di Kokap itu bermain game online yang mengharuskannya top up uang. Karena kecanduan, dia memilih pinjol untuk memenuhi hasratnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Awalnya karena game online, terus kecanduan sampai akhirnya kaya gitu," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Akibat terjerat pinjol, anak itu meminjam uang ke teman-temannya. Total, dia pinjam Rp 4 juta untuk judol dan mencicil pinjolnya.

"Ya kurang lebih sekitaran Rp 4 juta yang dipinjam dari teman-temannya," lanjut Nur.

Utang yang sedemikian besar tersebut membuat pelajar SMP itu takut dan malu kepada teman-temannya. Sehingga, dia memutuskan bolos sekolah.

"Penyebabnya karena takut tidak bisa membayar uang yang dipinjam dari teman-temannya. Uang itu juga digunakan untuk membayar pinjol yang digunakan untuk judol," terangnya.

Nur mengatakan kasus ini menjadi yang pertama ditangani pihaknya. Dalam penanganan ini, Disdikpora Kulon Progo berkoordinasi dengan Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos-PPPA) dan Dinas Kesehatan (Dinkes) untuk membantu pemulihan psikis pelajar tersebut.

Terkait nasib pendidikan pelajar tersebut, Nur akan mengupayakan yang terbaik. Disdikpora bakal membantu proses pemindahan ke sekolah lain, jika dikehendaki oleh pelajar yang bersangkutan.

"Kalau dipindahkan akan kami bantu prosesnya. Kalau tidak, yang bersangkutan bisa ikut program Kejar Paket B," ujarnya.




(apu/apu)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads